Warga Nongkojajar Pasuruan Pecahkan Dua Rekor Muri
A
A
A
PASURUAN - Warga Nongkojajar, Kabupaten Pasuruan berhasil memecahkan dua rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) sekaligus. Ribuan warga lereng pegunungan Bromo ini mengikuti jalan santai dengan membawa 1.087 tangki susu dan 1.087 tumpeng apel.
Selama ini Nongkojajar dikenal sebagai kawasan penghasil susu sapi perah dan tanaman apel.
Produksi susu sapi dari Kabupaten Pasuruan menyuplai 30 persen kebutuhan susu di Jatim. Sementara buah apel Nongkojajar juga dipasarkan ke sejumlah daerah, termasuk ke Batu.
Pada prosesi pemecahan kedua rekor MURI tersebut, ribuan warga berjalan kaki sejauh 10 KM dari Balai Desa Tutur menuju lapangan Nongkojajar. Iring-iringan peserta ini menutup seluruh badan jalan hingga mencapai 3 KM.
Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf menyatakan, pemecahan dua rekor MURI ini sebagai apresiasi pemerintah terhadap para peternak sapi perah dan petani apel. Kedua potensi ekonomi ini menjadi bagian dari produk unggulan Kabupaten Pasuruan.
Menurut Bupati Irsyad Yusuf, selain Nongkojajar, produksi susu sapi perah ini juga dipasok dari wilayah Grati, Lekok dan Lumbang. Sedangkan buah apel menjadi salah satu komoditas terbaik dibanding beberapa daerah lainnya.
"Susu sapi perah dan apel merupakan produk unggulan dari Kabupaten Pasuruan. Potensi ekonomi ini mampu memberikan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Bupati yang akrab disapa Gus Irsyad.
Menurut Gus Irsyad, panggilan akrabnya, kawasan Nongkojajar ini akan dikembangkan sebagai kawasan agrowisata yang sejuk dan nyaman.
Setelah terbentuknya Badan Otoritas Bromo Tenggar Semeru (BTS), kawasan Nongkojajar akan dikembangkan untuk menopang destinasi wisata Gunung Bromo.
Manajer MURI Sri Widayati dan Wakil Gubernur Jatim, Syaifullah Yusuf yang hadir dilokasi secara langsung memberikan dua penghargaan kepada Bupati Pasuruan.
Pencapaian dua rekor ini menambah prestasi Kabupaten Pasuruan dalam pemecahan rekor dunia.
"Sejak beberapa tahun lalu, Kabupaten Pasuruan telah mencatatkan diri sebagai peraih rekor dunia. Diantaranya fashion busana bordir, pembacaan Alquran dengan jumlah terbanyak dan pembuatan tumpeng nasi punel terbesar. Tambahan dua prestasi rekor MURI ini menjadi kebanggaan bagi masyarakat Kabupaten Pasuruan," kata Sri Widayati.
Selama ini Nongkojajar dikenal sebagai kawasan penghasil susu sapi perah dan tanaman apel.
Produksi susu sapi dari Kabupaten Pasuruan menyuplai 30 persen kebutuhan susu di Jatim. Sementara buah apel Nongkojajar juga dipasarkan ke sejumlah daerah, termasuk ke Batu.
Pada prosesi pemecahan kedua rekor MURI tersebut, ribuan warga berjalan kaki sejauh 10 KM dari Balai Desa Tutur menuju lapangan Nongkojajar. Iring-iringan peserta ini menutup seluruh badan jalan hingga mencapai 3 KM.
Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf menyatakan, pemecahan dua rekor MURI ini sebagai apresiasi pemerintah terhadap para peternak sapi perah dan petani apel. Kedua potensi ekonomi ini menjadi bagian dari produk unggulan Kabupaten Pasuruan.
Menurut Bupati Irsyad Yusuf, selain Nongkojajar, produksi susu sapi perah ini juga dipasok dari wilayah Grati, Lekok dan Lumbang. Sedangkan buah apel menjadi salah satu komoditas terbaik dibanding beberapa daerah lainnya.
"Susu sapi perah dan apel merupakan produk unggulan dari Kabupaten Pasuruan. Potensi ekonomi ini mampu memberikan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Bupati yang akrab disapa Gus Irsyad.
Menurut Gus Irsyad, panggilan akrabnya, kawasan Nongkojajar ini akan dikembangkan sebagai kawasan agrowisata yang sejuk dan nyaman.
Setelah terbentuknya Badan Otoritas Bromo Tenggar Semeru (BTS), kawasan Nongkojajar akan dikembangkan untuk menopang destinasi wisata Gunung Bromo.
Manajer MURI Sri Widayati dan Wakil Gubernur Jatim, Syaifullah Yusuf yang hadir dilokasi secara langsung memberikan dua penghargaan kepada Bupati Pasuruan.
Pencapaian dua rekor ini menambah prestasi Kabupaten Pasuruan dalam pemecahan rekor dunia.
"Sejak beberapa tahun lalu, Kabupaten Pasuruan telah mencatatkan diri sebagai peraih rekor dunia. Diantaranya fashion busana bordir, pembacaan Alquran dengan jumlah terbanyak dan pembuatan tumpeng nasi punel terbesar. Tambahan dua prestasi rekor MURI ini menjadi kebanggaan bagi masyarakat Kabupaten Pasuruan," kata Sri Widayati.
(nag)