Mendikbud Buka Porseni PGRI di Siak
A
A
A
SIAK - Sebanyak 782 guru dari seluruh Indonesia mengikuti Pekan Olah Raga dan Seni (Porseni) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Kabupaten Siak, Riau yang berlangsung mulai Senin (22/8/2016) hingga Rabu 24 Agustus mendatang.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhajir Effendi saat membuka Porseni PGRI menyatakan bahwa Presiden Jokowi telah menetapkan tiga prioritas penting untuk diwujudkan dalam pendidikan nasional.
Tiga hal itu yakni meningkatkan pendidikan vokasi, program Kartu Indonesia Pintar (KIP), serta harus meletakkan dasar-dasar pendidikan karakter di pendidikan dasar seperti tercantum dalam Nawacita.
Muhajir menjelaskan, dalam Nawacita pendidikan karakter dan budi pekerti memiliki bobot persentase 70% di tingkat SD, dan 60% di tingkat SMP.
"Yang penting pendidikan karakter harus mendominasi pendidikan dasar di level sd dan SMP," katanya di depan peserta Porseni PGRI.
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini mengaku setuju dengan masukan dari PGRI tentang istilah berbeda dari wacana full day school.
"Apapun istilahnya silahkan. Karena guru yg ada di garda terdepan dan paling bisa menterjemahkan pendidikan karakter. Mudah-mudahan dengan porseni ini bisa jadi ajang tukar pikiran untuk mewujudkan pendidikan karakter," katanya.
Plt Ketua Umum PGRI Unifah Rasyidi mengaku tak menyangka dengan tingginya respons dari guru-guru di daerah dalam mengikuti Porseni.
"Mereka datang ke sini biaya sendiri. Selain peserta, para guru ada yang datang dari daerah selaku penggembira kontingen cukup banyak," timpalnya.
Dia menjelaskan, Porseni PGRI dilaksanakan setiap lima tahun sekali, memperebutkan piala bergilir Mendikbud.
Menurut Unifah, PGRI mendukung pentingnya pendidikan karakter. Full day school adalah gagasan baik dalam mewujudkan program Nawacita. "PGRI sudah lama memikirkan bagaimana agar guru dan orangtua bisa lebih dekat," ujarnya.
Implementasi agar bisa baik, termasuk waktu untuk bermain masih ada. "Kami akan menggelar dialog nasional tentang full day school untuk perbaikan karakter anak-anak," tukasnya.
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menjelaskan bahwa kegiatan Porseni PGRI ini merupakan ajang silaturahmi sekaligus promosi wisata. "Melalui ajang ini diharapkan guru bisa terus meningkatkan kreativitas," tandasnya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhajir Effendi saat membuka Porseni PGRI menyatakan bahwa Presiden Jokowi telah menetapkan tiga prioritas penting untuk diwujudkan dalam pendidikan nasional.
Tiga hal itu yakni meningkatkan pendidikan vokasi, program Kartu Indonesia Pintar (KIP), serta harus meletakkan dasar-dasar pendidikan karakter di pendidikan dasar seperti tercantum dalam Nawacita.
Muhajir menjelaskan, dalam Nawacita pendidikan karakter dan budi pekerti memiliki bobot persentase 70% di tingkat SD, dan 60% di tingkat SMP.
"Yang penting pendidikan karakter harus mendominasi pendidikan dasar di level sd dan SMP," katanya di depan peserta Porseni PGRI.
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini mengaku setuju dengan masukan dari PGRI tentang istilah berbeda dari wacana full day school.
"Apapun istilahnya silahkan. Karena guru yg ada di garda terdepan dan paling bisa menterjemahkan pendidikan karakter. Mudah-mudahan dengan porseni ini bisa jadi ajang tukar pikiran untuk mewujudkan pendidikan karakter," katanya.
Plt Ketua Umum PGRI Unifah Rasyidi mengaku tak menyangka dengan tingginya respons dari guru-guru di daerah dalam mengikuti Porseni.
"Mereka datang ke sini biaya sendiri. Selain peserta, para guru ada yang datang dari daerah selaku penggembira kontingen cukup banyak," timpalnya.
Dia menjelaskan, Porseni PGRI dilaksanakan setiap lima tahun sekali, memperebutkan piala bergilir Mendikbud.
Menurut Unifah, PGRI mendukung pentingnya pendidikan karakter. Full day school adalah gagasan baik dalam mewujudkan program Nawacita. "PGRI sudah lama memikirkan bagaimana agar guru dan orangtua bisa lebih dekat," ujarnya.
Implementasi agar bisa baik, termasuk waktu untuk bermain masih ada. "Kami akan menggelar dialog nasional tentang full day school untuk perbaikan karakter anak-anak," tukasnya.
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menjelaskan bahwa kegiatan Porseni PGRI ini merupakan ajang silaturahmi sekaligus promosi wisata. "Melalui ajang ini diharapkan guru bisa terus meningkatkan kreativitas," tandasnya.
(sms)