Masyarakat Tanjung Balai Gotong Royong Bersihkan Rumah Ibadah
A
A
A
TANJUNG BALAI - Seluruh elemen masyarakat Kota Tanjung Balai, Sumatera Utara, melakukan bakti sosial membersihkan rumah rumah ibadah yang terbakar dalam kerusuhan pada Jumat (29/7/2016).
Masyarakat terdiri dari Aparatur Sipil Negara (ASN), Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Tanjung Balai seperti Kejaksaan Negeri (Kejari), Pengadilan Negeri, TNI, Polisi serta organisasi masyarakat (ormas) terjun langsung ke sejumlah rumah ibadah, ikut membantu proses membersihkan tumpukan puing-puing sisa kebakaran.
Polres Kota Tanjung Balai juga menyiapkan 100 unit alat angkut untuk mempemudah proses pengangkutan barang-barang sisa kebakaran dari dalam ruangan menuju mobil pengangkut sampah.
Sementara itu, enam unit mobil pemadam kebakaran (damkar) juga turut dikerahkan untuk membersihkan sekaligus sebagai persediaan air.
"Hari ini, ada 14 rumah ibadah yang kita bantu membersihkannya. Semua unsur kita libatkan, supaya umat Buddha bisa secepatnya kembali beribadah. Hal ini sebagai salah satu wujud nyata dari hasil rekonsiliasi lintas agama, budaya, dan adat yang telah disepakati bersama," kata Wali Kota Tanjung Balai Muhammad Syahrial, saat meninjau Vihara Avo Likita Tesvera, Jalan Imam Bonjol, Tanjung Balai, Senin (1/8/2016).
Syahrial mengingatkan masyarakat harus kembali bersatu membangun Kota Tanjung Balai tanpa harus memandang agama, suku, adat maupun budaya. sehingga rasa kebersamaan dan persaudaraan antarsesama yang telah tercoreng oleh ulah segelintir orang dapat terajut kembali dengan baik.
"Mari kita bergandeng tangan bersama membangun Kota Tanjung Balai. Masyarakat Kota Tanjung Balai harus bisa menunjukkan sikap toleran, rukun, dan damai sehingga tidak menimbulkan trauma bagi masyarakat atau berdampak buruk bagi iklim investasi usaha," ujarnya
Mengenai bantuan dana rehabilitasi dari Pemko Tanjung Balai, Syahrial belum bisa memastikan apakah bisa dianggarkan atau tidak. Meski demikian, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tanjung Balai.
"Kalau anggaran untuk rehabilitasi, belum ada. tapi akan kita bicarakan dengan legislatif," katanya.
Masyarakat terdiri dari Aparatur Sipil Negara (ASN), Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Tanjung Balai seperti Kejaksaan Negeri (Kejari), Pengadilan Negeri, TNI, Polisi serta organisasi masyarakat (ormas) terjun langsung ke sejumlah rumah ibadah, ikut membantu proses membersihkan tumpukan puing-puing sisa kebakaran.
Polres Kota Tanjung Balai juga menyiapkan 100 unit alat angkut untuk mempemudah proses pengangkutan barang-barang sisa kebakaran dari dalam ruangan menuju mobil pengangkut sampah.
Sementara itu, enam unit mobil pemadam kebakaran (damkar) juga turut dikerahkan untuk membersihkan sekaligus sebagai persediaan air.
"Hari ini, ada 14 rumah ibadah yang kita bantu membersihkannya. Semua unsur kita libatkan, supaya umat Buddha bisa secepatnya kembali beribadah. Hal ini sebagai salah satu wujud nyata dari hasil rekonsiliasi lintas agama, budaya, dan adat yang telah disepakati bersama," kata Wali Kota Tanjung Balai Muhammad Syahrial, saat meninjau Vihara Avo Likita Tesvera, Jalan Imam Bonjol, Tanjung Balai, Senin (1/8/2016).
Syahrial mengingatkan masyarakat harus kembali bersatu membangun Kota Tanjung Balai tanpa harus memandang agama, suku, adat maupun budaya. sehingga rasa kebersamaan dan persaudaraan antarsesama yang telah tercoreng oleh ulah segelintir orang dapat terajut kembali dengan baik.
"Mari kita bergandeng tangan bersama membangun Kota Tanjung Balai. Masyarakat Kota Tanjung Balai harus bisa menunjukkan sikap toleran, rukun, dan damai sehingga tidak menimbulkan trauma bagi masyarakat atau berdampak buruk bagi iklim investasi usaha," ujarnya
Mengenai bantuan dana rehabilitasi dari Pemko Tanjung Balai, Syahrial belum bisa memastikan apakah bisa dianggarkan atau tidak. Meski demikian, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tanjung Balai.
"Kalau anggaran untuk rehabilitasi, belum ada. tapi akan kita bicarakan dengan legislatif," katanya.
(zik)