Video Mesum Diduga Praja IPDN Beredar Ini Reaksi Tokoh Sumedang
A
A
A
SUMEDANG - Mantan Ketua DPRD Kabupaten Sumedang Ismet Suparmat menyesalkan beredar luasnya video mesum diduga Praja IPDN di atap apartemen Easton Park, Jatinangor, Sumedang.
Beredarnya video mesum tersebut menjadi preseden buruk bagi wilayah Jatinangor dan Kabupaten Sumedang pada umumnya.
Tokoh masyarakat Jatinangor ini pun menilai, adanya video mesum yang dilakukan di apartemen tersebut bukti lemahnya pengawasan yang dilakukan pihak apartemen.
"Rekaman adegan mesum itu dilakukan siang hari dan terjadi di luar apartemen. Seharusnya, baik itu apartemen ataupun hotel memiliki kamera CCTV, sehingga segala aktivitas warga pemilik unit hingga tamu yang datang bisa termonitor.
Bila di apartemen tersebut terpasang CCTV berarti aktivitas mesum itu pun bisa terpantau dan pelaku tidak akan leluasa melakukannya,” ujarnya, Selasa (26/7/2016).
Itu berarti, kata dia, apartemen tersebut tidak memiliki kamera CCTV sehingga aktivitas mesum tersebut terjadi dan ada pihak yang juga melakukan perekaman terhadap aktivitas mesum yang dilakukan oleh seorang lelaki yang terlihat mengenakan baju coklat dan celana training warna biru, yang diduga mirip celana training olah raga yang digunakan praja IPDN kampus Jatinangor.
“Kalau untuk pakaian yang diduga mirip dengan pakaian seorang praja dan digunakan pelaku dalam video mesum itu siapa pun bisa mengenakannya. Itu bukan pointnya. Yang jadi permasalahan itu adalah kenapa hal mesum seperti itu bisa dilakukan di tempat terbuka. Ini menunjukkan lemahnya pengawasan dari pemilik gedung,” timpalnya.
Oleh karenanya, dia menyarankan agar, apartemen, hotel, tempat hiburan dan keramaian umum lainnya dilengkapi kamera CCTV.
“Dengan kamera CCTV aktivitas warga bisa termonitor. Jadi hal-hal negatif seperti aktivitas mesum tersebut bisa dicegah,” tuturnya.
Dihubungi terpisah, Kapolres Sumedang AKBP Agus Iman Rifai melalui Kasatreskrim AKP Hadi Mulyana mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus video mesum ini. “Belum, belum ada perkembangan,” tandasnya.
Beredarnya video mesum tersebut menjadi preseden buruk bagi wilayah Jatinangor dan Kabupaten Sumedang pada umumnya.
Tokoh masyarakat Jatinangor ini pun menilai, adanya video mesum yang dilakukan di apartemen tersebut bukti lemahnya pengawasan yang dilakukan pihak apartemen.
"Rekaman adegan mesum itu dilakukan siang hari dan terjadi di luar apartemen. Seharusnya, baik itu apartemen ataupun hotel memiliki kamera CCTV, sehingga segala aktivitas warga pemilik unit hingga tamu yang datang bisa termonitor.
Bila di apartemen tersebut terpasang CCTV berarti aktivitas mesum itu pun bisa terpantau dan pelaku tidak akan leluasa melakukannya,” ujarnya, Selasa (26/7/2016).
Itu berarti, kata dia, apartemen tersebut tidak memiliki kamera CCTV sehingga aktivitas mesum tersebut terjadi dan ada pihak yang juga melakukan perekaman terhadap aktivitas mesum yang dilakukan oleh seorang lelaki yang terlihat mengenakan baju coklat dan celana training warna biru, yang diduga mirip celana training olah raga yang digunakan praja IPDN kampus Jatinangor.
“Kalau untuk pakaian yang diduga mirip dengan pakaian seorang praja dan digunakan pelaku dalam video mesum itu siapa pun bisa mengenakannya. Itu bukan pointnya. Yang jadi permasalahan itu adalah kenapa hal mesum seperti itu bisa dilakukan di tempat terbuka. Ini menunjukkan lemahnya pengawasan dari pemilik gedung,” timpalnya.
Oleh karenanya, dia menyarankan agar, apartemen, hotel, tempat hiburan dan keramaian umum lainnya dilengkapi kamera CCTV.
“Dengan kamera CCTV aktivitas warga bisa termonitor. Jadi hal-hal negatif seperti aktivitas mesum tersebut bisa dicegah,” tuturnya.
Dihubungi terpisah, Kapolres Sumedang AKBP Agus Iman Rifai melalui Kasatreskrim AKP Hadi Mulyana mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus video mesum ini. “Belum, belum ada perkembangan,” tandasnya.
(sms)