Dua Bocah Kakak Beradik Tewas di Galian Pasir Merapi
A
A
A
SEMARANG - Dua bocah kakak beradik ditemukan tewas mengapung di alur Sungai Krasak, Desa Sudimoro, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang. Lokasi tewasnya mereka berada di bekas galian material Gunung Merapi.
Berdasar informasi dari Bidang Hubungan Masyarakat (Bid Humas) Polda Jawa Tengah, dua korban masing-masing bernama Luvita Maulina Nur Naimah (6) dan Ayuk (4). Keduanya merupakan kakak beradik, anak dari pasangan Surahman dan Fatonah, warga Kranggan Kidul, Desa Sudimoro, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol A Liliek Darmanto mengatakan, insiden itu terjadi pada Sabtu 18 Juni 2016, sekira pukul 11.45 Wib. Keterangan perangkat desa setempat, kedua anak itu ditinggal orang tuanya bekerja.
"Fatonah sedang membagi rapor di TK yang diasuhnya. Saat orang tuanya pulang ke rumah, kedua anaknya tidak ada,” ungkap Liliek, kepada wartawan, Minggu (19/6/2016).
Ibu korban kemudian mencari dua anaknya hingga ke Sungai Krasak, berjarak sekira 300 meter dari rumah. Ternyata betul, di kubangan berkedalaman sekira empat meter, bekas penambangan pasir Merapi, dua korban ditemukan sudah mengapung.
"Ibu korban sontak histeris. Dibantu warga, keduanya dievakuasi,” lanjutnya.
Terpisah, Kapolsek Srumbung AKP Suwidodo menyebut, korban Luvita sempat dibawa ke RSUD Sleman dan korban Ayuk dibawa ke Puskesmas Salam. “Berdasar pemeriksaan medis, kedua korban meinggal murni karena tenggelam," tambahnya.
Berdasar informasi dari Bidang Hubungan Masyarakat (Bid Humas) Polda Jawa Tengah, dua korban masing-masing bernama Luvita Maulina Nur Naimah (6) dan Ayuk (4). Keduanya merupakan kakak beradik, anak dari pasangan Surahman dan Fatonah, warga Kranggan Kidul, Desa Sudimoro, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol A Liliek Darmanto mengatakan, insiden itu terjadi pada Sabtu 18 Juni 2016, sekira pukul 11.45 Wib. Keterangan perangkat desa setempat, kedua anak itu ditinggal orang tuanya bekerja.
"Fatonah sedang membagi rapor di TK yang diasuhnya. Saat orang tuanya pulang ke rumah, kedua anaknya tidak ada,” ungkap Liliek, kepada wartawan, Minggu (19/6/2016).
Ibu korban kemudian mencari dua anaknya hingga ke Sungai Krasak, berjarak sekira 300 meter dari rumah. Ternyata betul, di kubangan berkedalaman sekira empat meter, bekas penambangan pasir Merapi, dua korban ditemukan sudah mengapung.
"Ibu korban sontak histeris. Dibantu warga, keduanya dievakuasi,” lanjutnya.
Terpisah, Kapolsek Srumbung AKP Suwidodo menyebut, korban Luvita sempat dibawa ke RSUD Sleman dan korban Ayuk dibawa ke Puskesmas Salam. “Berdasar pemeriksaan medis, kedua korban meinggal murni karena tenggelam," tambahnya.
(san)