Sering Nonton Film Porno, Siswa SMP di Manado Perkosa Siswi SD
A
A
A
MANADO - Remaja berinisial WB, (13), Warga Kecamatan Mandolang yang juga pelajar SMP memperkosa NK, (9), siswi Sekolah Dasar (SD).
Berdasarkan penuturan dari pelaku saat diwawancarai di SPKT Polresta Manado. Dirinya mengaku terpengaruh karena sering menonton film melalui televisi.
"Saya hanya lihat di televisi, begitu juga di HP pernah melihat film begituan," ujar pelaku.
Ceritanya, peristiwa pencabulan itu ternyata sudah terjadi tiga kali. Menurut penuturan pelaku, pertama kali dirinya melakukan pencabulan itu saat korban datang ke rumahnya.
"Awal bulan ini pertama hanya memasukan jari ke kemaluan korban, kemudian menyetubuhi korban," ujarnya.
Setelah selesai menyetubuhi korban. Siswi SD itu langsung pulang kerumah sambil menangis menahan sakit. Sontak sang ibu melihat putrinya sedang menangis langsung menginterogasinya.
Mengetahui hal tersebut ibu korban langsung membawah anaknya ke Mapolresta Manado untuk membuat laporan pada Jumat 17 Juni 2016.
Kasubag Humas AKP Agus Marsidi, ketika dikonfirmasi membenarkan laporan tersebut."Korban sudah divisum, dan kasus ini akan ditangani oleh unit PPA," Pungkasnya.
Berdasarkan penuturan dari pelaku saat diwawancarai di SPKT Polresta Manado. Dirinya mengaku terpengaruh karena sering menonton film melalui televisi.
"Saya hanya lihat di televisi, begitu juga di HP pernah melihat film begituan," ujar pelaku.
Ceritanya, peristiwa pencabulan itu ternyata sudah terjadi tiga kali. Menurut penuturan pelaku, pertama kali dirinya melakukan pencabulan itu saat korban datang ke rumahnya.
"Awal bulan ini pertama hanya memasukan jari ke kemaluan korban, kemudian menyetubuhi korban," ujarnya.
Setelah selesai menyetubuhi korban. Siswi SD itu langsung pulang kerumah sambil menangis menahan sakit. Sontak sang ibu melihat putrinya sedang menangis langsung menginterogasinya.
Mengetahui hal tersebut ibu korban langsung membawah anaknya ke Mapolresta Manado untuk membuat laporan pada Jumat 17 Juni 2016.
Kasubag Humas AKP Agus Marsidi, ketika dikonfirmasi membenarkan laporan tersebut."Korban sudah divisum, dan kasus ini akan ditangani oleh unit PPA," Pungkasnya.
(nag)