Saeni Punya Tiga Warteg di Kota Serang?
A
A
A
SERANG - Di saat polemik terkait razia warung makan milik ibu Saeni (53) tampak akan berakhir setelah yang bersangkutan mendapatkan uang Rp170 juta dari netizen, kini muncul kabar bahwa Saeni dan suami ternyata mempunyai tiga warung tegal di wilayah Kota Serang, Banten.
Salah satu warga Kampung Cikepuh, Kelurahan Cimuncang, Kecamatan/Kota Serang, Nasir, mengaku dirinya mengetahui kehidupan sebenarnya Saeni yang dianggapnya tidak sesuai dengan apa yang ada di pemberitaan selama ini.
"Dia itu punya tiga warteg, di Tanggul, Kaliwadas, Cikepuh yang kemarin dirazia, cuma di depan media saja pura-pura tak mampu. Terakhir saya dengar di Terminal Pakupatan juga dia punya. Publik sudah tertipu, harusnya investigasi dulu," ujarnya saat dihubungi Sindonews, Kamis (16/6/2016)
Dirinya juga menilai, bantuan yang diberikan oleh Presiden Jokowi, Mendagri Tjahjo Kumolo, dan sejumlah masyarakat kepada Saeni tidak tepat. Sebab, masih banyak warga Indonesia yang lebih membutuhkan.
"Dia itu kan salah, sudah melanggar perda, setiap tahun di bulan puasa juga dia itu kan buka, setiap tahun juga kena razia sama Satpol PP," ujarnya.
Warga sekitar yang mengetahui tak ingin menegurnya, namun melaporkan kepada petugas yang berwenang melakukan penertiban.
"Pemerintah pusat harusnya jangan ikut campur, Kota Serang itu kotanya santri, ulama, religius, jadi jangan diobok-obok," ujarnya.
Sementara itu, Ibu Saeni mengaku hanya memilik warteg satu, yang berada di Cikepuh, Kecamatan Serang, Kota Serang yang kini menjadi tempal tinggalnya bersama sang suami Alek. "Enggak ada lagi, cuma satu," kata Eni, asli Tegal, Jawa Tengah.
Salah satu warga Kampung Cikepuh, Kelurahan Cimuncang, Kecamatan/Kota Serang, Nasir, mengaku dirinya mengetahui kehidupan sebenarnya Saeni yang dianggapnya tidak sesuai dengan apa yang ada di pemberitaan selama ini.
"Dia itu punya tiga warteg, di Tanggul, Kaliwadas, Cikepuh yang kemarin dirazia, cuma di depan media saja pura-pura tak mampu. Terakhir saya dengar di Terminal Pakupatan juga dia punya. Publik sudah tertipu, harusnya investigasi dulu," ujarnya saat dihubungi Sindonews, Kamis (16/6/2016)
Dirinya juga menilai, bantuan yang diberikan oleh Presiden Jokowi, Mendagri Tjahjo Kumolo, dan sejumlah masyarakat kepada Saeni tidak tepat. Sebab, masih banyak warga Indonesia yang lebih membutuhkan.
"Dia itu kan salah, sudah melanggar perda, setiap tahun di bulan puasa juga dia itu kan buka, setiap tahun juga kena razia sama Satpol PP," ujarnya.
Warga sekitar yang mengetahui tak ingin menegurnya, namun melaporkan kepada petugas yang berwenang melakukan penertiban.
"Pemerintah pusat harusnya jangan ikut campur, Kota Serang itu kotanya santri, ulama, religius, jadi jangan diobok-obok," ujarnya.
Sementara itu, Ibu Saeni mengaku hanya memilik warteg satu, yang berada di Cikepuh, Kecamatan Serang, Kota Serang yang kini menjadi tempal tinggalnya bersama sang suami Alek. "Enggak ada lagi, cuma satu," kata Eni, asli Tegal, Jawa Tengah.
(zik)