Sepekan, Lima Warga Gunungkidul Gantung Diri
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Dalam sepekan di bulan Ramadhan ini lima warga Gunungkidul diketahui tewas karena gantung diri. Selain lima warga bunuh diri dengan cara tragis di tiang gantungan, Polisi juga mencatat satu kasus percobaan bunuh diri.
Panit Humas Polres Gunungkidul Iptu Ngadino mengungkapkan, lima warga yang nekat melakukan aski bunuh diri dengan gantung diri diantaranya adalah Marto Satiyem (90) warga Dusun Sendowo, Kidul Kedungkeris, Nglipar; Rubinah (59) warga Mojosari, Playen, Mariyem (55) Sumberjo Ngalang, Gedangsari serta Mbah Rejo (80) warga Nogosari 2, Bandung, Playen dan terakhir Rakiman (50) warga Dusun Butuh, Desa Pulutan, Wonosari.
”Semua yang gantung diri tidak jelas penyebab secara pasti, hanya saja biasanya penyakit menahun, depresi dan kemiskinan,” ungkapnya kepada Sindonews.com.(16/6/2016).
Hal ini juga dilakukan lantaran persoalan keluarga yang tidak kunjung selesai.” Dan memang kita akui setiap tahun selalu saja ada warga yang nekat bunuh diri,” ulasnya.
Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi mengakui kasus bunuh diri di Gunungkidul memang perlu penanganan serius.
Pihaknya berencana menggandeng para akademisi terutama psikolog, psikiater untuk mendesain upaya penanggulangan kemiskinan.
”Ini akan kita tangani dengan koordinasi lintas sektor, maka masukan psikolog dan psikiater sangat penting,” ungkapnya.
Panit Humas Polres Gunungkidul Iptu Ngadino mengungkapkan, lima warga yang nekat melakukan aski bunuh diri dengan gantung diri diantaranya adalah Marto Satiyem (90) warga Dusun Sendowo, Kidul Kedungkeris, Nglipar; Rubinah (59) warga Mojosari, Playen, Mariyem (55) Sumberjo Ngalang, Gedangsari serta Mbah Rejo (80) warga Nogosari 2, Bandung, Playen dan terakhir Rakiman (50) warga Dusun Butuh, Desa Pulutan, Wonosari.
”Semua yang gantung diri tidak jelas penyebab secara pasti, hanya saja biasanya penyakit menahun, depresi dan kemiskinan,” ungkapnya kepada Sindonews.com.(16/6/2016).
Hal ini juga dilakukan lantaran persoalan keluarga yang tidak kunjung selesai.” Dan memang kita akui setiap tahun selalu saja ada warga yang nekat bunuh diri,” ulasnya.
Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi mengakui kasus bunuh diri di Gunungkidul memang perlu penanganan serius.
Pihaknya berencana menggandeng para akademisi terutama psikolog, psikiater untuk mendesain upaya penanggulangan kemiskinan.
”Ini akan kita tangani dengan koordinasi lintas sektor, maka masukan psikolog dan psikiater sangat penting,” ungkapnya.
(sms)