Bantuan Mengalir ke Saeni, 5 Warga Miskin di Banten Nyaris Tewas

Bantuan Mengalir ke Saeni, 5 Warga Miskin di Banten Nyaris Tewas
A
A
A
SERANG - Banjir bantuan dari berbagai kalangan, mulai dari Presiden hingga masyarakat biasa kepada Ibu Saeni, pemilik warung Tegal yang dirazia karena melanggar Perda Nomor 2 tahun 2010 tentang Penyakit Masyarakat terasa ironis.
Sebab, masih banyak masyarakat miskin di Indonesia, khususnya di Provinsi Banten yang lebih membutuhkan bantuan dan pertolongan itu ketimbang Saeni.
Relawan sosial Facebook Banten Lulu Jamaludin mengatakan, kasus Ibu Saeni yang menyita perhatian publik, karena peristiwa razia oleh Satpol PP Kota Serang membuat iba khalayak, karena tangisan saat petugas membawa dagangannya.
"Sangat disayangkan, mereka melakukan penggalangan dana dan memberikan bantuan kepada pelanggar hukum. Padahal banyak masyarakat Banten khususnya Kota Serang yang memerlukan dan membutuhkan biaya untuk mempertahankan hidupnya," kata Lulu, kepada Sindonews, Selasa (14/6/2016).
Menurutnya, pemerintah Kota Serang, melalui Satpol PP seharusnya tetap melakukan razia rumah makan yang buka pada siang hari, di bulan Ramadhan. Namun, dirinya menginginkan agar petugas tidak tebang pilih saat bertugas.
"Tidak hanya warung kecil, restoran di mal-mal yang membandel juga harus ditertibkan, itukan sesuai dengan isi perda yang sudah dibuat, dan dijalankan sejak tahun 2010," terangnya.
Berdasarkan data yang dihimpun dari relawan Facebook Banten, ada lima pasien miskin yang membutuhkan bantuan.
1. Furqon (11) warga Terumbu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, membutuhkan biaya operasi dan pengobatan untuk menyembuhkan dari penyakit kanker sejak dua tahun tak tersentuh bantuan.
2. Pelangi Jingga (10 bulan) warga Kampung Ciawi, Kelurahan Cipare, Kecamatan Serang Kota Serang. Bayi ini membutuhkan biaya pendamping untuk dirujuk ke RSCM dari RSUD Banten untuk operasi usus terburai.
3. Jumadi (40) manusia akar asal Kampung Kubang Puji, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang. Pria ini membutuhkan biaya pendamping, pengobatan.
4. Subhan (7), mengidap penyakit tumor mata, warga Majau, Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang.
5. Elyatul Ikhlas asal, warga Carita, Kabupaten Pandeglang, yang mengalami kelaianan darah membutuhkan biaya pengobatan.
Sebab, masih banyak masyarakat miskin di Indonesia, khususnya di Provinsi Banten yang lebih membutuhkan bantuan dan pertolongan itu ketimbang Saeni.
Relawan sosial Facebook Banten Lulu Jamaludin mengatakan, kasus Ibu Saeni yang menyita perhatian publik, karena peristiwa razia oleh Satpol PP Kota Serang membuat iba khalayak, karena tangisan saat petugas membawa dagangannya.
"Sangat disayangkan, mereka melakukan penggalangan dana dan memberikan bantuan kepada pelanggar hukum. Padahal banyak masyarakat Banten khususnya Kota Serang yang memerlukan dan membutuhkan biaya untuk mempertahankan hidupnya," kata Lulu, kepada Sindonews, Selasa (14/6/2016).
Menurutnya, pemerintah Kota Serang, melalui Satpol PP seharusnya tetap melakukan razia rumah makan yang buka pada siang hari, di bulan Ramadhan. Namun, dirinya menginginkan agar petugas tidak tebang pilih saat bertugas.
"Tidak hanya warung kecil, restoran di mal-mal yang membandel juga harus ditertibkan, itukan sesuai dengan isi perda yang sudah dibuat, dan dijalankan sejak tahun 2010," terangnya.
Berdasarkan data yang dihimpun dari relawan Facebook Banten, ada lima pasien miskin yang membutuhkan bantuan.
1. Furqon (11) warga Terumbu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, membutuhkan biaya operasi dan pengobatan untuk menyembuhkan dari penyakit kanker sejak dua tahun tak tersentuh bantuan.
2. Pelangi Jingga (10 bulan) warga Kampung Ciawi, Kelurahan Cipare, Kecamatan Serang Kota Serang. Bayi ini membutuhkan biaya pendamping untuk dirujuk ke RSCM dari RSUD Banten untuk operasi usus terburai.
3. Jumadi (40) manusia akar asal Kampung Kubang Puji, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang. Pria ini membutuhkan biaya pendamping, pengobatan.
4. Subhan (7), mengidap penyakit tumor mata, warga Majau, Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang.
5. Elyatul Ikhlas asal, warga Carita, Kabupaten Pandeglang, yang mengalami kelaianan darah membutuhkan biaya pengobatan.
(san)