Kisah Bu Eni, Penjual Warteg yang Heboh di Sosial Media
A
A
A
SERANG - Saeni perempuan berusia 53 tahun, pemilik warung tegal (warteg) di Jalan Cikepuh, Pasar Rau, Kota Serang, Banten ramai menjadi perbincangan di media sosial. Eni menangis melihat dagangannya diangkut petugas Satpol PP pada Rabu 8 Juni 2016 lalu.
Akibat peristiwa tersebut, ibu dari empat orang anak ini sempat sakit setelah petugas Satpol PP Kota Serang melakukan razia rumah makan yang tetap beroperasi di siang hari pada Ramadhan.
Eni asli Tegal ini sempat sehari tak berjualan, hanya bisa menangis di atas kasur kios warungnya, sekaligus menjadi tempat tinggalnya."Kemarin sempat sakit, karena kaget Satpol PP mengangkut dagangan. Saya mikirin, nangis enggak berhenti-berhenti, kata bapak (suami Eni) sudah jangan nangis ajah, nanti air matanya habis," kata Eni saat ditemui di warungnya. Sabtu (11/6/2016).
Eni menceritakan, saat itu baru selesai masak untuk menjajakan dagangannya, Tapi, petugas Satpol PP datang menggerebek warungnya, tanpa memberikan surat teguran atau peringatan, petugas langsung membungkus seluruh masakannya yang akan dijual untuk dibawa.
"Masak dari pukul 10.00 WIB, selesai pukul 12.30 WIB. Warung juga pintunya ketutup rapat-rapat, jendela dikasih kain, menghormati yang lagi puasa," ujarnya.
Peristiwa tesebut kini ramai diperbincangan oleh netizen yang kasihan melihat Saeni hanya bisa menangis dan meminta belas kasihan ketika dagangannya diangkut petugas Satpol PP.
Akhirnya Para netizen langsung ramai membuat penggalangan dana untuk Saeni. Ide ini dipelopori akun Twitter @dwikaputra.
Akibat peristiwa tersebut, ibu dari empat orang anak ini sempat sakit setelah petugas Satpol PP Kota Serang melakukan razia rumah makan yang tetap beroperasi di siang hari pada Ramadhan.
Eni asli Tegal ini sempat sehari tak berjualan, hanya bisa menangis di atas kasur kios warungnya, sekaligus menjadi tempat tinggalnya."Kemarin sempat sakit, karena kaget Satpol PP mengangkut dagangan. Saya mikirin, nangis enggak berhenti-berhenti, kata bapak (suami Eni) sudah jangan nangis ajah, nanti air matanya habis," kata Eni saat ditemui di warungnya. Sabtu (11/6/2016).
Eni menceritakan, saat itu baru selesai masak untuk menjajakan dagangannya, Tapi, petugas Satpol PP datang menggerebek warungnya, tanpa memberikan surat teguran atau peringatan, petugas langsung membungkus seluruh masakannya yang akan dijual untuk dibawa.
"Masak dari pukul 10.00 WIB, selesai pukul 12.30 WIB. Warung juga pintunya ketutup rapat-rapat, jendela dikasih kain, menghormati yang lagi puasa," ujarnya.
Peristiwa tesebut kini ramai diperbincangan oleh netizen yang kasihan melihat Saeni hanya bisa menangis dan meminta belas kasihan ketika dagangannya diangkut petugas Satpol PP.
Akhirnya Para netizen langsung ramai membuat penggalangan dana untuk Saeni. Ide ini dipelopori akun Twitter @dwikaputra.
(whb)