Sirine Mati, 1 Keluarga Tewas Ditabrak KA Sri Tanjung
A
A
A
PROBOLINGGO - Diduga lampu peringatan perlintasan mati, tiga pengendara motor di Probolinggo ditabrak kereta api di perlintasan tanpa palang pintu. Akibat kejadian ini, seorang meninggal, dan dua lainnya kritis.
Kecelakaan antara motor dan kereta api ini terjadi di pelintasan kereta api tanpa palang pintu Desa Clarak, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, Kamis (9/6/2016) siang.
Akibat kecelakaan ini, tiga pengendara motor yang masih satu keluarga, yakni Mahfiro (36) tewas di tempat kejadian. Sedangkan dua anaknya yang dibonceng bernama Gita (20) dan Ibrahim (6) kondisinya kritis.
Saat ini, kedua korban kritis telah mendapat perawatan di Rumah Sakit dr Muhamar Saleh. Berdasarkan pemeriksaan, Mahfiroh tewas seketika akibat luka serius di kepala, dan tulang kaki, serta tangan patah.
Kecelakaan ini bermula ketika korban mengendarai motor dengan membonceng kedua anaknya, hendak pulang habis menjemput anaknya pulang sekolah.
Karena lampu dan sirine di perlitasan kereta api Desa Clarak mati atau tidak berbunyi, korban langsung saja melintasi rel kereta api. Saat korban melintas itulah kereta api menabraknya.
Akibat tabrakan kereta api Sri Tanjung jurusan Banyuwangi–Surabaya ini, korban terseret hingga lima meter. Warga yang mengetahui ada kecelakaan segera menolong korban ke rumah sakit dan polisi langsung melakukan olah tempat kejadian.
Kecelakaan antara motor dan kereta api ini terjadi di pelintasan kereta api tanpa palang pintu Desa Clarak, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, Kamis (9/6/2016) siang.
Akibat kecelakaan ini, tiga pengendara motor yang masih satu keluarga, yakni Mahfiro (36) tewas di tempat kejadian. Sedangkan dua anaknya yang dibonceng bernama Gita (20) dan Ibrahim (6) kondisinya kritis.
Saat ini, kedua korban kritis telah mendapat perawatan di Rumah Sakit dr Muhamar Saleh. Berdasarkan pemeriksaan, Mahfiroh tewas seketika akibat luka serius di kepala, dan tulang kaki, serta tangan patah.
Kecelakaan ini bermula ketika korban mengendarai motor dengan membonceng kedua anaknya, hendak pulang habis menjemput anaknya pulang sekolah.
Karena lampu dan sirine di perlitasan kereta api Desa Clarak mati atau tidak berbunyi, korban langsung saja melintasi rel kereta api. Saat korban melintas itulah kereta api menabraknya.
Akibat tabrakan kereta api Sri Tanjung jurusan Banyuwangi–Surabaya ini, korban terseret hingga lima meter. Warga yang mengetahui ada kecelakaan segera menolong korban ke rumah sakit dan polisi langsung melakukan olah tempat kejadian.
(san)