Tolak Keberadaan Bus Sekolah Gratis, Ratusan Angkot di Bandung Mogok

Kamis, 02 Juni 2016 - 11:31 WIB
Tolak Keberadaan Bus...
Tolak Keberadaan Bus Sekolah Gratis, Ratusan Angkot di Bandung Mogok
A A A
BANDUNG - Lebih dari 400 angkot dari berbagai trayek di Kota Bandung mogok beroperasi pada Kamis (2/6/2016) pagi. Para sopir memilih menggelar aksi unjuk rasa di depan Balai Kota Bandung.

Angkot-angkot pun diparkir di sekitar Balai Kota Bandung, tepatnya di bagian kanan Jalan Wastukancana. Antrean panjang angkot pun terlihat mengular.

Keberadaan angkot tersebut tentnya menghambat arus lalu lintas di lokasi. Polisi pun turun ke jalan untuk mengatur kelancaran arus di sana.

Sementara itu, para sopir angkot memilih beraksi di depan gerbang Balai Kota Bandung. Mereka membawa sejumlah poster berisi kecaman terhadap Pemkot Bandung dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

Beberapa poster itu di antaranya bertuliskan 'Kami Menolak Keras Keberadaan Bis Sekolah', 'Boss, Anak Istri Saya Butuh Makan, Boss!', dan 'Pak Emil Jangan Mengeluarkan Kebijakan Sepihak'.

Selain membawa poster, massa juga menggelar aksi tidur dan berguling-guling di aspal.

Sedangkan sebagian pendemo melemparkan uang koin pada mereka yang tidur. Itu sebagai bentuk sindiran terhadap Pemkot Bandung. "Anak-istri kami makan pakai duit receh," teriak salah seorang demonstran.

Aksi itu dilatarbelakangi beroperasinya bus sekolah di Kota Bandung. Bus itu dipandang sangat merugikan para sopir angkot.

Sebab para siswa yang sebelumnya pergi ke sekolah menggunakan angkot, kini banyak yang beralih menggunakan bus gratis tersebut.

Hal itu berdampak pada pendapatan para sopir angkot. Adapun yang merasakan langsung dampak negatif bus sekolah gratis itu di antaranya trayek Cicadas-Cibiru, Stasiun Hall-Gedebage, Elang-Gedebage.

"Sekarang penghasilan saya hilang 80 persen karena bus gratis, ini sudah lebih dari tiga bulan," kata Rosadi (51), sopir trayek Cicadas-Cibiru.

Sebelum bus sekolah gratis beroperasi, menurutnya pendapatan cukup aman. Setidaknya, uang untuk makan sehari-hari dirasa cukup. "Sekarang boro-boro, buat makan saja pinjam sama rentenir," cetusnya.

Kebijakan Ridwan Kamil bersama Pemkot Bandung pun dinilai membuat nasib para sopir angkot terpuruk. Karena itu, mereka meminta keberadaan bus sekolah gratis dihilangkan.

Ujang (30), sopir trayek Elang-Gedebage, juga mengungkap keresahannya akibat keberadaan bus sekolah gratis.

Jika dulu ia bisa mendapatkan uang Rp150 ribu, saat ini ia hanya mendapatkan rata-rata sekira Rp60 ribu. "Anak saya dua, satu TK, satu SD. Pengeluaran saja di atas Rp50 ribu sehari," ucapnya.

Penurunan pendapatan sebenarnya sudah dirasakan sejak Pemkot Bandung mengoperasikan armada Trans Metro Bandung. Tapi kali ini penderitaan dirasa lebih besar setelah bus sekolah gratis beroperasi.

Sementara akibat mogoknya para sopir angkot, banyak warga yang terbengkalai. Bahkan di media sosial banyak yang mengungkapkan penumpang terpaksa jalan kaki karena tidak ada angkot.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1174 seconds (0.1#10.140)