Putus Cinta, Gadis Desa di Luwu Gantung Diri
A
A
A
PALOPO - KS (17), salah seorang gadis yang tinggal di Desa Olang, Kecamatan Ponrang, Luwu, Sulawesi Selatan, diduga gantung diri hingga meninggal dunia setelah putus cinta.
KS diketahui meninggal oleh tetangganya bernama Sappo atau Mama Sapri (52) dan Raba (60).
"Saat itu di depan rumahnya (KS) ada yang teriak-teriak minta beli minyak kelapa. Lama dia teriak tapi tidak ada yang keluar. Karena tetangga kami dan kami memiliki hubungan yang baik, jadi kami masuk ke rumahnya," ujar Sappo diamini Raba, Rabu (1/6/2016).
Lalu, di ruang depan dan tengah tidak ditemukan satu orang pun termasuk orangtua korban yang berinisial KD dan AS.
"Kami ke kamar belakang dan mendapati korban dalam keadaan tergantung di mana kaki terlipat dan menghadap ke utara, kami panik dan langsung berteriak minta tolong," kata Sappo.
Seketika itu, warga sekitar berkerumun dan mendatangi rumah korban. Hanya berselang beberapa menit, polisi dan aparat pemerintah setempat datang bersama dengan tim medis. Namun sayangnya, hasil pemeriksaan menyebutkan nyawa gadis yang baru saja lulus SMA ini tidak tertolong lagi.
Kasat Reskrim Polres Luwu AKP Dedy Setiawan yang langsung turun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) melakukan pemeriksaan di rumah termasuk kamar KS dan beberapa barang pribadi milik KS seperti tas, HP, dan buku.
"Hasil pemeriksaan di TKP, di dekat korban ditemukan dua pucuk surat yang ditujukan kepada keluarganya dan pacarnya bernama Joko," kata Dedy.
Dari hasil penyelidikan sementara, polisi menduga penyebab korban gantung diri karena rasa sakit hati korban akibat diputuskan oleh pacarnya yang bernama Joko.
"Dugaan ini muncul dengan melihat isi surat yang ditemukan di tempat tidur korban, surat yang ditujukan kepada pria bernama Joko," ujar Dedy.
KS diketahui meninggal oleh tetangganya bernama Sappo atau Mama Sapri (52) dan Raba (60).
"Saat itu di depan rumahnya (KS) ada yang teriak-teriak minta beli minyak kelapa. Lama dia teriak tapi tidak ada yang keluar. Karena tetangga kami dan kami memiliki hubungan yang baik, jadi kami masuk ke rumahnya," ujar Sappo diamini Raba, Rabu (1/6/2016).
Lalu, di ruang depan dan tengah tidak ditemukan satu orang pun termasuk orangtua korban yang berinisial KD dan AS.
"Kami ke kamar belakang dan mendapati korban dalam keadaan tergantung di mana kaki terlipat dan menghadap ke utara, kami panik dan langsung berteriak minta tolong," kata Sappo.
Seketika itu, warga sekitar berkerumun dan mendatangi rumah korban. Hanya berselang beberapa menit, polisi dan aparat pemerintah setempat datang bersama dengan tim medis. Namun sayangnya, hasil pemeriksaan menyebutkan nyawa gadis yang baru saja lulus SMA ini tidak tertolong lagi.
Kasat Reskrim Polres Luwu AKP Dedy Setiawan yang langsung turun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) melakukan pemeriksaan di rumah termasuk kamar KS dan beberapa barang pribadi milik KS seperti tas, HP, dan buku.
"Hasil pemeriksaan di TKP, di dekat korban ditemukan dua pucuk surat yang ditujukan kepada keluarganya dan pacarnya bernama Joko," kata Dedy.
Dari hasil penyelidikan sementara, polisi menduga penyebab korban gantung diri karena rasa sakit hati korban akibat diputuskan oleh pacarnya yang bernama Joko.
"Dugaan ini muncul dengan melihat isi surat yang ditemukan di tempat tidur korban, surat yang ditujukan kepada pria bernama Joko," ujar Dedy.
(zik)