Forum Umat Islam Karanganyar Tuntut Pembubaran Densus 88

Jum'at, 27 Mei 2016 - 20:07 WIB
Forum Umat Islam Karanganyar...
Forum Umat Islam Karanganyar Tuntut Pembubaran Densus 88
A A A
KARANGANYAR - Ratusan orang yang tergabung dalam Forum Umat Islam (FUI) Kabupaten Karanganyar menggelar aksi demo di Mapolres Karanganyar, menuntut Kapolri membubarkan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror.

Sebelum melancarkan aksinya, massa terlebih dahulu melakukan long march sepanjang dua kilometer dari Mesjid Agung hingga Mapolres Karanganyar.

Di sepanjang perjalanan, ratusan warga tersebut juga meneriakkan seruan untuk menolak keberadaan Densus 88 Antiteror. Massa juga membawa keranda mayat sebagai aksi protes yang dilancarkan kepada pemerintah.

Ketua FUI Karanganyar Fadlun Ali mengatakan, tuntutan untuk membubarkan Densus 88 bukanlah tanpa alasan. Menurutnya satuan yang menangani masalah terorisme tersebut sering melakukan tindakan yang menyimpang dan cenderung main hakim sendiri.

Bahkan akibat ulah mereka, Siyono, terduga teroris yang merupakan tokoh agama dari Klaten juga meregang nyawa. “Kami menuntut agar tindakan semacam ini segera dihentikan, dan Kapolri segera membubarkan Densus 88," katanya, Jumat (27/5/2016).

Pihaknya juga berharap pemerintah segera mengambil tindakan tegas kepada anggota Densus 88 yang menangani kasus Siyono. Menurutnya, mereka telah melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) karena telah menghilangkan nyawa seseorang yang belum pasti terlibat dalam tindak kejahatan.

Jika tidak ditindak secara tegas, menurutnya kasus semacam itu bakal terulang kembali di kemudian hari, dan dikhawatirkan akan semakin banyak orang tidak bersalah yang meregang nyawa karena tindakan mereka.

“Penanganan terhadap terduga teroris Siyono sangatlah berlebihan, dan akhirnya yang bersangkutan meninggal dunia,” jelasnya.

Fadlun juga meminta kepada Kapolri untuk menghentikan praktik-praktik intimidasi terhadap keluarga terduga teroris. Menurutnya, tindakan semacam itu sering dilakukan oleh penegak hukum.

"Hal ini membuat keluarga terduga teroris menjadi kurang nyaman dan merasa ketakutan, karena selalu diintai dan diintimidasi petugas. Intinya, praktik-praktik menyimpang yang dijalankan oleh Densus 88 harus dihentikan dan Densus harus dibubarkan,” tegasnya.

Perwakilan massa yang melakukan demonstrasi tersebut kemudian melakukan audiensi secara tertutup dengan Kapolres Karanganyar AKBP Mahedi Surindra. Setelah itu, mereka membubarkan diri secara tertib untuk kembali ke rumah masing-masing.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2441 seconds (0.1#10.140)