Dua Kelompok Pemuda Bentrok di Malioboro, 1 Tewas
A
A
A
YOGYAKARTA - Perkelahian antarkelompok pemuda di wilayah Gondokusuman, Malioboro, Kota Yogyakarta pecah Kamis dinihari (26/5/2016). Akibat kejadian tersebut satu orang pemuda bernama Ian dilaporkan tewas.
Salah satu saksi kejadian Desend Souhuwat (22) menyebut, dirinya bersama dengan sejumlah teman sedang dalam perjalanan pulang usai menikmati malam di sebuah tempat hiburan malam di Jalan Magelang.
Saat melintas di daerah Perempatan Mirota Kampus, tiba-tiba ada dua orang pengendara sepeda motor matic warna merah yang melakukan pembacokan kepada salah satu temannya yang bernama Jecksen Waruwu (27).
Melihat temannya menjadi korban, rombongan tersebut langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku hingga akhirnya masuk ke Jalan Malioboro.
“Saat sampai di Malioboro salah satu teman kami jatuh. Lalu pelaku ini membalikan sepeda motornya dan mendekati kami hingga akhirnya berkelahi,” sebutnya, saat menunggu proses dimintai keterangan di Satuan Reskrim Polresta Yogyakarta.
Dua orang yang dianggap pelaku pembacokan oleh Desend dan kawan-kawannya tersebut akhirnya diketahui bernama Fajar dan Ian.
Dalam perkelahian tersebut akhirnya Fajar dan Ian kewalahan karena kalah banyak, hingga akhirnya Fajar memilih kabur. Sementara Ian menjadi bulan-bulanan dipukuli oleh teman-teman Jecksen yang menjadi korban pembacokan.
Informasi terakhir yang diterima menyebutkan, Ian akhirnya tewas akibat luka parah yang dialami karena aksi main hakim sendiri di ruas jalan yang menjadi jantungnya Kota Yogyakarta tersebut.
Sementara Fajar yang kabur karena kejadian perkelahian yang terjadi sekira pukul 04.45 WIB tersebut, ternyata memilih mendatangi polisi.
Di tempat kejadian Polsek Gedongtengen berhasil menemukan satu buah badik yang diperkirakan menjadi senjata dalam perkelahian tersebut. Dan karena kejadian perkelahian tersebut terjadi di beberapa tempat, kini kasusnya ditangan oleh Polresta Yogyakarta.
Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta AKP M Kasim Akbar Bantilan menyebut, pemeriksaan masih dilakukan secara intensif terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam kejadian baku hantam tersebut. Dari data dan keterangan yang diperoleh, polisi masih belum bisa menyimpulkan apa yang telah terjadi dan apa yang menyebabkan aksi perkelahian dengan senjata tajam hingga jatuhnya korban tersebut terjadi.
“Masih kita periksa semuanya. Masih butuh banyak keterangan. Yang jelas ada perkelahian dan jatuh korban,” tandasnya.
Sementara berdasarkan data yang berhasil dihimpun Koran SINDO, ada tiga korban dalam perkelahian tersebut. Selain Ian yang disebut-sebut tewas, dan Jecksen Waruwu, ada pula teman Jecksen yang bernama Alfandi Bertan Mala juga mengalami luka bacokan. Saat ini korban Alfandi disebut-sebut masih tidak sadarkan dan mendapatkan perawatan medis secara intensif.
Salah satu saksi kejadian Desend Souhuwat (22) menyebut, dirinya bersama dengan sejumlah teman sedang dalam perjalanan pulang usai menikmati malam di sebuah tempat hiburan malam di Jalan Magelang.
Saat melintas di daerah Perempatan Mirota Kampus, tiba-tiba ada dua orang pengendara sepeda motor matic warna merah yang melakukan pembacokan kepada salah satu temannya yang bernama Jecksen Waruwu (27).
Melihat temannya menjadi korban, rombongan tersebut langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku hingga akhirnya masuk ke Jalan Malioboro.
“Saat sampai di Malioboro salah satu teman kami jatuh. Lalu pelaku ini membalikan sepeda motornya dan mendekati kami hingga akhirnya berkelahi,” sebutnya, saat menunggu proses dimintai keterangan di Satuan Reskrim Polresta Yogyakarta.
Dua orang yang dianggap pelaku pembacokan oleh Desend dan kawan-kawannya tersebut akhirnya diketahui bernama Fajar dan Ian.
Dalam perkelahian tersebut akhirnya Fajar dan Ian kewalahan karena kalah banyak, hingga akhirnya Fajar memilih kabur. Sementara Ian menjadi bulan-bulanan dipukuli oleh teman-teman Jecksen yang menjadi korban pembacokan.
Informasi terakhir yang diterima menyebutkan, Ian akhirnya tewas akibat luka parah yang dialami karena aksi main hakim sendiri di ruas jalan yang menjadi jantungnya Kota Yogyakarta tersebut.
Sementara Fajar yang kabur karena kejadian perkelahian yang terjadi sekira pukul 04.45 WIB tersebut, ternyata memilih mendatangi polisi.
Di tempat kejadian Polsek Gedongtengen berhasil menemukan satu buah badik yang diperkirakan menjadi senjata dalam perkelahian tersebut. Dan karena kejadian perkelahian tersebut terjadi di beberapa tempat, kini kasusnya ditangan oleh Polresta Yogyakarta.
Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta AKP M Kasim Akbar Bantilan menyebut, pemeriksaan masih dilakukan secara intensif terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam kejadian baku hantam tersebut. Dari data dan keterangan yang diperoleh, polisi masih belum bisa menyimpulkan apa yang telah terjadi dan apa yang menyebabkan aksi perkelahian dengan senjata tajam hingga jatuhnya korban tersebut terjadi.
“Masih kita periksa semuanya. Masih butuh banyak keterangan. Yang jelas ada perkelahian dan jatuh korban,” tandasnya.
Sementara berdasarkan data yang berhasil dihimpun Koran SINDO, ada tiga korban dalam perkelahian tersebut. Selain Ian yang disebut-sebut tewas, dan Jecksen Waruwu, ada pula teman Jecksen yang bernama Alfandi Bertan Mala juga mengalami luka bacokan. Saat ini korban Alfandi disebut-sebut masih tidak sadarkan dan mendapatkan perawatan medis secara intensif.
(sms)