Sinabung Terus Erupsi, Warga Resah Abu Vulkanik Siram Pemukiman

Rabu, 25 Mei 2016 - 07:11 WIB
Sinabung Terus Erupsi, Warga Resah Abu Vulkanik Siram Pemukiman
Sinabung Terus Erupsi, Warga Resah Abu Vulkanik Siram Pemukiman
A A A
KARO - Gunung Sinabung, di Kabupaten Karo, hingga kini masih terus erupsi dan meluncurkan awan panas guguran (APG). Sejumlah daerah di Kecamatan Berastagi, Simpang Empat, dan Naman Teran, diselimuti abu vulkanik tebal.

Berdasarkan informasi dari Pos Pemantau Gunung Api (PPGA) Sinabung, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Kecamatan Simpang Empat, sejak pukul 00.00 hingga 18.00 WIB telah terjadi empat kali erupsi yang disertai APG.

Adapun ketinggian kolom debu erupsi mencapai 2.000 meter (m) yang bergerak ke arah timur gunung seiring pergerakan angin. Sedangkan luncuran awan panas teramati hingga mencapai 3.200 meter mengarah ke tenggara – timur.

“Imbauan kita masih sama pada status Awas (Level IV) Sinabung ini. Tetap jauhi zona merah, karena aktivitas vulkanologi Sinabung masih tergolong tinggi," ujar Kepala PPGA Armen Putra, Selasa (24/5/2016).

Untuk masyarakat yang terpapar debu, diminta agar mengenakan masker, menutup sumber air bersih, dan keluar rumah seperlunya saja. Hal itu perlu dilakukan guna menghindari penyakit infeksi saluran pernafasan Akut (ISPA).

Pengamatan di lapangan, ketebalan debu vulkanik hingga dua centimeter tampak mendarat di lahan pertanian, aspal, dan atap rumah warga. Aparat TNI/Polri beserta sejumlah relawan tampak melakukan penyiraman debu menggunakan mobil tangki air.

Akibat erupsi ini, dapat dipastikan ribuan hektare (ha) lahan pertanian warga terancam gagal panen. Hal itu disebabkan produk pertanian yang terpapar debu langsung mengering dan menjadi layu.

Material debu erupsi Gunung Sinabung juga menyebabkan warga menjadi rentan terkena ISPA. Menurut dokter Puskesmas Simpang Empat dr Abed Nego Sembiring, terjadi peningkatan jumlah pasien dengan diagnosa kebanyakan akibat bencana erupsi Sinabung.

“Contohnya seperti penyakit ISPA begitu juga dengan adanya depresi yang kemungkinan besar diakibatkan dari kecemasan pasien, di mana beberapa hari lalu terjadi bencana awan panas yang merenggut nyawa di Desa Gamber,” kata dr Abed.

Salah seorang pengungsi asal Dusun Lau Kawar, Kecamatan Naman Teran, yang mengungsi di Camp Penampungan Losd Desa Korpri, Pelin Sembiring berharap, pemerintah segera membuat solusi yang lebih bijak.

Sementara itu, Dandim 0205/TK Letkol Inf Agustatius Sitepu yang ditemui ketika melakukan penyiraman debu dan membagikan masker di Kecamatan Berastagi mengatakan, pihaknya akan terus melakukan peyiraman debu vulkanik bila terjadi erupsi.

“Karena debu sangat berbahaya bila tak langsung disiram. Karena masyarakat dapat mengalami sesak nafas akibat terpapar debu ini,” kata Agustatius yang juga menjabat sebagai Dansatgas Penanganan Erupsi Sinabung.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7921 seconds (0.1#10.140)