Mahasiswa Asal Kalbar Gantung Diri di Rumah Kos
A
A
A
YOGYAKARTA - Seorang mahasiswa bernama Benedictus Berri Perdana (22) ditemukan tewas gantung diri di rumah kosnya. Mahasiswa asal Kalimantan Barat tersebut nekat menggantung diri di tangga menuju lantai dua di rumah kos yang berada di Kepuh, Gondokusuman, Jumat (20/5/2016) pagi.
Teman kos korban Kopetimo Lambo (22) merupakan orang pertema yang menemukan korban dalam kondisi tergantung. "Sekitar jam 06.30 WIB bermaksud untuk pulang ke kos, saat masuk di tangga sudah terlihat Berri dalam kondisi menggantung," ujarnya saat dimintai keterangan anggota Polsek Gondokusuman.
Lambo menyebut, Dirinya pada Kamis malam 19 Mei tidak tidur di kos, tetapi berada di asrama Kalimantan Barat yang letaknya tidak jauh dari rumah kos. Sementara, pada Kamis malam kondisi rumah kos hanya ada satu orang yakni Berri karena dua teman kos yang lain berada di asrama.
Lambo menyebut, korban selama ini dikenal biasa-biasa saja dan memiliki hubungan sosial yang baik dengan teman lain.
Selama bergaul, diketahui Berri juga tidak sedang dalam masalah. Sehingga belum dapat diketahui faktor penyebab aksi nekat menggantung diri dengan tali plastik yang biasa dipergunakan untuk menjemur pakaian tersebut.
Kapolsek Gondokusuman AKP Eko Basunando menyebut, dari pemeriksaan medis awal petugas tidak menemukan adanya unsur kekerasan di tubuh korban. Dengan kondisi tersebut, dugaan kuat korban tewas karena kehabisan napas karena jeratan tali plastik yang dipakai untuk menggantung diri.
"Dari pemeriksaan dokter, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Saat ini kami masih dalami penyebab korban nekat gantung diri," tandasnya.
Teman kos korban Kopetimo Lambo (22) merupakan orang pertema yang menemukan korban dalam kondisi tergantung. "Sekitar jam 06.30 WIB bermaksud untuk pulang ke kos, saat masuk di tangga sudah terlihat Berri dalam kondisi menggantung," ujarnya saat dimintai keterangan anggota Polsek Gondokusuman.
Lambo menyebut, Dirinya pada Kamis malam 19 Mei tidak tidur di kos, tetapi berada di asrama Kalimantan Barat yang letaknya tidak jauh dari rumah kos. Sementara, pada Kamis malam kondisi rumah kos hanya ada satu orang yakni Berri karena dua teman kos yang lain berada di asrama.
Lambo menyebut, korban selama ini dikenal biasa-biasa saja dan memiliki hubungan sosial yang baik dengan teman lain.
Selama bergaul, diketahui Berri juga tidak sedang dalam masalah. Sehingga belum dapat diketahui faktor penyebab aksi nekat menggantung diri dengan tali plastik yang biasa dipergunakan untuk menjemur pakaian tersebut.
Kapolsek Gondokusuman AKP Eko Basunando menyebut, dari pemeriksaan medis awal petugas tidak menemukan adanya unsur kekerasan di tubuh korban. Dengan kondisi tersebut, dugaan kuat korban tewas karena kehabisan napas karena jeratan tali plastik yang dipakai untuk menggantung diri.
"Dari pemeriksaan dokter, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Saat ini kami masih dalami penyebab korban nekat gantung diri," tandasnya.
(sms)