Suka Berganti Pasangan, 4 PNS Pemkot Blitar Tertular HIV/AIDS
A
A
A
BLITAR - Empat orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar dikabarkan positif mengidap virus HIV/AIDS. Legislatif menilai masalah itu tidak bisa dibiarkan.
Dewan akan secepatnya memanggil dinas terkait untuk meminta penjelasan. “Kita akan secepatnya meminta klarifikasi ke dinas kesehatan terkait kasus ini,“ ujar Ketua Komisi I DPRD Kota Blitar Henry Pradipta Anwar, Minggu (16/5/2016).
Henry yang juga putra Wali Kota Blitar Muh Samanhudi Anwar melihat sosialisasi terhadap bahaya HIV/AIDS kepada masyarakat kurang maksimal. Salah satunya mengacu pada data kasus HIV/AIDS di Kota Blitar yang mencapai 69 kasus di tahun 2016.
Sementara pada tahun 2015 lalu, terdapat 75 kasus dengan 36 orang yang diantaranya meninggal dunia. Kasus ini menyebar merata ke dalam berbagai kelompok sosial, mulai eks PKS, pekerja swasta, PNS hingga ibu rumah tangga.
"Karenanya, pertemuan dengan dinas terkait penting untuk mencari solusi terbaik bersama. Sebab terkait dengan PNS ini menyangkut dengan pelayanan kepada masyarakat,“ jelasnya.
Henry menambahkan, dinas terkait sudah waktunya melakukan sosialisasi hingga tingkat RT dan RW. Selain dialogis, secara teknis, penyuluhan juga bisa dilakukan dengan memasang papan imbauan atau sejenisnya di tingkat RT/RW.
“Sebab RT/RW merupakan ujung tombak masyarakat. Sementara kasus ini sudah kategori mencemaskan,“ pungkas Henry.
Sementara itu, Kepala Seksi Pencegahan Pengamatan dan Pemberantasan Penyakit (P2PL) Dinkes Kota Blitar Dissie L Arlini mengatakan, terinfeksinya empat PNS oleh HIV/AIDS akibat kebiasaan berganti pasangan.
"Saat ini virus yang bersarang masih dalam stadium HIV dengan rutin mengkonsumsi Antiretroviral (ARV). Kondisi kesehatan keempat PNS ini terus dalam pantauan. Hal itu mengingat mereka merupakan abdi negara,“ tukasnya.
Dewan akan secepatnya memanggil dinas terkait untuk meminta penjelasan. “Kita akan secepatnya meminta klarifikasi ke dinas kesehatan terkait kasus ini,“ ujar Ketua Komisi I DPRD Kota Blitar Henry Pradipta Anwar, Minggu (16/5/2016).
Henry yang juga putra Wali Kota Blitar Muh Samanhudi Anwar melihat sosialisasi terhadap bahaya HIV/AIDS kepada masyarakat kurang maksimal. Salah satunya mengacu pada data kasus HIV/AIDS di Kota Blitar yang mencapai 69 kasus di tahun 2016.
Sementara pada tahun 2015 lalu, terdapat 75 kasus dengan 36 orang yang diantaranya meninggal dunia. Kasus ini menyebar merata ke dalam berbagai kelompok sosial, mulai eks PKS, pekerja swasta, PNS hingga ibu rumah tangga.
"Karenanya, pertemuan dengan dinas terkait penting untuk mencari solusi terbaik bersama. Sebab terkait dengan PNS ini menyangkut dengan pelayanan kepada masyarakat,“ jelasnya.
Henry menambahkan, dinas terkait sudah waktunya melakukan sosialisasi hingga tingkat RT dan RW. Selain dialogis, secara teknis, penyuluhan juga bisa dilakukan dengan memasang papan imbauan atau sejenisnya di tingkat RT/RW.
“Sebab RT/RW merupakan ujung tombak masyarakat. Sementara kasus ini sudah kategori mencemaskan,“ pungkas Henry.
Sementara itu, Kepala Seksi Pencegahan Pengamatan dan Pemberantasan Penyakit (P2PL) Dinkes Kota Blitar Dissie L Arlini mengatakan, terinfeksinya empat PNS oleh HIV/AIDS akibat kebiasaan berganti pasangan.
"Saat ini virus yang bersarang masih dalam stadium HIV dengan rutin mengkonsumsi Antiretroviral (ARV). Kondisi kesehatan keempat PNS ini terus dalam pantauan. Hal itu mengingat mereka merupakan abdi negara,“ tukasnya.
(san)