Jenuh, Personel Operasi Tinombala Diganti
A
A
A
JAKARTA - Menghindari kejenuhan, personel Polri dan TNI yang terlibat dalam Operasi Tinombala 2016 untuk menangkap terduga teroris Santoso di Poso, diganti secara bertahap.
"Tentu kita perhatikan kejenuhan anggota lain," kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (13/5/2016).
Menurut Badrodin, kejenuhan para anggota dapat memengaruhi kinerja di lapangan dalam menangkap Santoso.
"Sehingga yang sudah cukup lama bertugas di sana secara bertahap kita lakukan pergantian," kata Badrodin Haiti.
Seperti diketahui, Polri sebelumnya telah melakukan Operasi Camar Maleo untuk melakukan penangkapan terhadap Santoso, namun gagal. Kemudian, Polri melanjutkan pengejaran dengan menggandeng TNI melalui Operasi Tinombala yang dimulai 10 Januari 2016.
"Tentu kita perhatikan kejenuhan anggota lain," kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (13/5/2016).
Menurut Badrodin, kejenuhan para anggota dapat memengaruhi kinerja di lapangan dalam menangkap Santoso.
"Sehingga yang sudah cukup lama bertugas di sana secara bertahap kita lakukan pergantian," kata Badrodin Haiti.
Seperti diketahui, Polri sebelumnya telah melakukan Operasi Camar Maleo untuk melakukan penangkapan terhadap Santoso, namun gagal. Kemudian, Polri melanjutkan pengejaran dengan menggandeng TNI melalui Operasi Tinombala yang dimulai 10 Januari 2016.
(zik)