Gerindra-PKS-Demokrat Pastikan Berkoalisi di Pilkada Yogyakarta
A
A
A
YOGYAKARTA - Peta politik Pilkada Kota Yogyakarta 2017 semakin tergambar jelas. Partai Gerindra menyatakan resmi berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat. "Koalisi fixed dengan PKS dan Demokrat. Kami sudah tandatangani nota kesepahaman," kata Ketua Tim Penjaringan Gerindra, Hariyanto, Senin (9/5/2016).
Tak cukup sampai di situ, dalam waktu dekat ini Gerindra-PKS-Demokrat akan membujuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP) agar bersedia ikut berkoalisi. Jika empat partai itu resmi berkoalisi, diprediksi akan menjadi lawan sepadan bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang hubungannya juga semakin erat.
"Kami akan jajaki PPP. Semoga akhir Mei ini sudah resmi terbentuk koalisi besarnya," imbuh Hariyanto.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Kota Yogyakarta, Muhammad Syafii mengamini telah sepaham dengan visi misi yang ditawarkan Gerindra. PKS pun menyatakan siap membangun koalisi besar untuk memenangkan Pilkada.
Sementara itu Wakil Ketua DPC PPP Kota Yogyakarta, Untung Supriyanto mengaku pihaknya membuka keran komunikasi dengan sejumlah parpol. Sejauh ini internal partai masih memetakan calon-calon yang diusung parpol maupun calon jalur perseorangan apakah sesuai dengan kriteria PPP atau tidak."Dalam politik segala kemungkinan pasti ada. Kami masih konsolidasi internal," sebutnya.
Sementara itu, nama-nama yang mengambil formulir pendaftaran di Partai Gerindra akan dipanggil untuk memaparkan visi dan misi. Proses itu untuk mengetahui sejauh mana konsep kerja para pelamar apakah cocok dengan visi misi Gerindra atau tidak.
"Mulai pekan ini satu per satu akan kami panggil," ungkap Hariyanto. Total ada tujuh nama yang telah mengambil formulir di Gerindra, mereka adalah Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti, menantu Sultan Hamengku Buwono X yaitu KPH Wironegoro, Wakil Ketua I DPD Partai Gerindra Sinarbiyat Nujanat, Haryawan Emir Nuswantoro dari kalangan pengusaha muda Yogyakarta, dan tokoh Muhammadiyah Ahmad Syauqi Soeratno, dan dari kalangan profesional, Agung serta Thomas.
Pemanggilan itu, lanjut Hariyanto, tanpa harus didahului dengan pengembalian formulir. Karena hingga kini memang belum ada satu nama pun yang telah mengembalikan formulir ke kantor DPC Gerindra.
"Kami ingin tahu keseriusan mereka, jika serius pasti hadir. Jika tidak hadir, akan kami coret," tandas Sekretaris DPC Gerindra Kota Yogyakarta itu.
Tak cukup sampai di situ, dalam waktu dekat ini Gerindra-PKS-Demokrat akan membujuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP) agar bersedia ikut berkoalisi. Jika empat partai itu resmi berkoalisi, diprediksi akan menjadi lawan sepadan bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang hubungannya juga semakin erat.
"Kami akan jajaki PPP. Semoga akhir Mei ini sudah resmi terbentuk koalisi besarnya," imbuh Hariyanto.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Kota Yogyakarta, Muhammad Syafii mengamini telah sepaham dengan visi misi yang ditawarkan Gerindra. PKS pun menyatakan siap membangun koalisi besar untuk memenangkan Pilkada.
Sementara itu Wakil Ketua DPC PPP Kota Yogyakarta, Untung Supriyanto mengaku pihaknya membuka keran komunikasi dengan sejumlah parpol. Sejauh ini internal partai masih memetakan calon-calon yang diusung parpol maupun calon jalur perseorangan apakah sesuai dengan kriteria PPP atau tidak."Dalam politik segala kemungkinan pasti ada. Kami masih konsolidasi internal," sebutnya.
Sementara itu, nama-nama yang mengambil formulir pendaftaran di Partai Gerindra akan dipanggil untuk memaparkan visi dan misi. Proses itu untuk mengetahui sejauh mana konsep kerja para pelamar apakah cocok dengan visi misi Gerindra atau tidak.
"Mulai pekan ini satu per satu akan kami panggil," ungkap Hariyanto. Total ada tujuh nama yang telah mengambil formulir di Gerindra, mereka adalah Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti, menantu Sultan Hamengku Buwono X yaitu KPH Wironegoro, Wakil Ketua I DPD Partai Gerindra Sinarbiyat Nujanat, Haryawan Emir Nuswantoro dari kalangan pengusaha muda Yogyakarta, dan tokoh Muhammadiyah Ahmad Syauqi Soeratno, dan dari kalangan profesional, Agung serta Thomas.
Pemanggilan itu, lanjut Hariyanto, tanpa harus didahului dengan pengembalian formulir. Karena hingga kini memang belum ada satu nama pun yang telah mengembalikan formulir ke kantor DPC Gerindra.
"Kami ingin tahu keseriusan mereka, jika serius pasti hadir. Jika tidak hadir, akan kami coret," tandas Sekretaris DPC Gerindra Kota Yogyakarta itu.
(sms)