Jaksa Kejati Sulut Tewas di Kamar Kos
A
A
A
MANADO - Seorang jaksa Kejaksaan Tinggi (Kejati) Provinsi Sulawesi Utara bernama Meisners Manalu (43), ditemukan tewas di kamar kos di Kompleks Bahu Mall, Manado, Sulut, Selasa (3/5/2016) sekitar pukul 10.00 Wita.
Penjaga kos sekaligus saksi, Meilani Kasukare, mengatakan, sebelum menemukan korban, ada keluarga jaksa yang datang ke kos dan menanyakan korban. Pihaknya langsung menunjukkan kamar nomor 104 yang ditempati korban.
"Saat mengetuk kamar tidak dibuka. Saya mengambil kunci master, tapi sayangnya kamar dikunci beliau dari dalam kamar," ujar dia.
Menurut Meilani Kasukare, karena kamar dikunci, dia mengambil keputusan untuk membobol jendela kamar, didampingi orang-orang dari Kejati Sulut.
"Saat berhasil dibobol, saya mendengar orang-orang Kejati bilang beliau sudah meninggal dunia. Saya takut melihatnya. Kemudian langsung menelepon pihak kepolisian," ujar dia.
Dia menambahkan, jaksa Kejati Sulut itu masuk kos pada 22 Februari 2016. Terakhir dia melihat korban pada Minggu (1/5/2016) malam. Saat itu korban keluar kamar untuk ambil minum.
"Selama tinggal di sini beliau tidak pernah menerima tamu, kesehatan beliau juga terlihat sehat-sehat. Beliau juga jarang ngobrol dengan kami sebagai penjaga kos," terang dia.
Saat dikonfirmasi, Wakapolsek Urban Malalayang AKP T Amimang mengatakan, benar telah terjadi penemuan mayat jaksa. Dari hasil identifikasi di TKP, tidak ada tanda-tanda kekerasan.
"Di meja kamar terdapat obat-obatan, dugaan sementara beliau mengalami sakit. Jenazah telah dibawa ke RSUP Kandou Manado," ujar dia.
Penjaga kos sekaligus saksi, Meilani Kasukare, mengatakan, sebelum menemukan korban, ada keluarga jaksa yang datang ke kos dan menanyakan korban. Pihaknya langsung menunjukkan kamar nomor 104 yang ditempati korban.
"Saat mengetuk kamar tidak dibuka. Saya mengambil kunci master, tapi sayangnya kamar dikunci beliau dari dalam kamar," ujar dia.
Menurut Meilani Kasukare, karena kamar dikunci, dia mengambil keputusan untuk membobol jendela kamar, didampingi orang-orang dari Kejati Sulut.
"Saat berhasil dibobol, saya mendengar orang-orang Kejati bilang beliau sudah meninggal dunia. Saya takut melihatnya. Kemudian langsung menelepon pihak kepolisian," ujar dia.
Dia menambahkan, jaksa Kejati Sulut itu masuk kos pada 22 Februari 2016. Terakhir dia melihat korban pada Minggu (1/5/2016) malam. Saat itu korban keluar kamar untuk ambil minum.
"Selama tinggal di sini beliau tidak pernah menerima tamu, kesehatan beliau juga terlihat sehat-sehat. Beliau juga jarang ngobrol dengan kami sebagai penjaga kos," terang dia.
Saat dikonfirmasi, Wakapolsek Urban Malalayang AKP T Amimang mengatakan, benar telah terjadi penemuan mayat jaksa. Dari hasil identifikasi di TKP, tidak ada tanda-tanda kekerasan.
"Di meja kamar terdapat obat-obatan, dugaan sementara beliau mengalami sakit. Jenazah telah dibawa ke RSUP Kandou Manado," ujar dia.
(zik)