Gampar 7 Prajurit, Dandim 1708/Biak Numfor Didemo
A
A
A
BIAK - Diduga memukul sopirnya, Dandim 1704/Biak Numfor didemo puluhan prajurit 1708/BN. Aksi demo yang dipusatkan di Korem 173/PVB Biak ini menuntut agar Dandim 1708/BN Letkol Inf Gandung Eko Prabowo dicopot dari jabatannya.
Dari infromasi yang berhasil dihimpun, pada Senin 18 April 2016 siang, Serda Frans Rombepasang dipukul oleh dandim. Tidak terima dengan pemukulan itu, Serka Frans melakukan visum di RSUD Biak.
Tak lama berselang, keluarga Serda Frans atas nama Lameki dan Deliana mendatangi kodim guna bertemu dengan dandim, namun tidak bertemu. Akibat kejadian itu anggota Kodim 1704/BN tidak terima atas sikap arogan dandim.
Ternyata, sudah ada tujuh anggota yang juga pernah merasakan gamparan tangan sang komandan kodim ini. Dengan menggunakan kendaraan roda dua, para anggota Kodim 1708/BN lalu mendatangi kantor Korem 173/pvb untuk berdemo.
Dalam aksinya, para prajurit ini diterima oleh Kasi Intelrem Kol Wahyu Handoyo yang menerima aspirasi dari anggota Kodim 1708/bn. Mereka menuntut agar dandim mulai hari ini tidak boleh masuk kantor kodim lagi.
Namun Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf Teguh Dwi Hardjo saat di konfirmasi melalui Whatsapp membantah adanya aksi demo puluhan prajurit tersebut.
"Tidak ada, mereka itu dipanggil Kasi Intel untuk diberikan pengarahan. Tidak ada demo atau unjuk rasa," ungkap Kapendam Cenderawasih melalui Pesan Whatsappnya, Senin (18/4/2016) malam.
Bahkan saat diklarfikasi terkait aksi demo anggota kodim ini atas adanya pemukulan yang dilakukan oleh dandim terhadap anak buahnya, Kapendam Cenderawasih menyarankan agar menghubungi Kasi Intel Korem 173/PVB Kolonel Inf Wahyu Handoyo.
"Saya tidak monitor, coba tanyakan ke penrem atau Kasi Intel Biak. Setahu saya Kasi Intel mengumpulkan anggota untuk memberikan pengarahan tentang bahaya Narkoba," jelasnya.
Menurut informasi yang diterima, berikut nama-nama korban pemukulan dan perlakukan tidak terpuji yang pernah dilakukan oleh Dandim 1704/BN:
A.kopda yosep silaka
B.kopda lasudi
c.pratu rusliadi
D.serda frans f.r
E.serka wahyudin
F.praka doni
G.pratu samosir
Ke 7 anggota kodim telah di ambil keterangan oleh staf Intel Korem 173/pvb.
Dari infromasi yang berhasil dihimpun, pada Senin 18 April 2016 siang, Serda Frans Rombepasang dipukul oleh dandim. Tidak terima dengan pemukulan itu, Serka Frans melakukan visum di RSUD Biak.
Tak lama berselang, keluarga Serda Frans atas nama Lameki dan Deliana mendatangi kodim guna bertemu dengan dandim, namun tidak bertemu. Akibat kejadian itu anggota Kodim 1704/BN tidak terima atas sikap arogan dandim.
Ternyata, sudah ada tujuh anggota yang juga pernah merasakan gamparan tangan sang komandan kodim ini. Dengan menggunakan kendaraan roda dua, para anggota Kodim 1708/BN lalu mendatangi kantor Korem 173/pvb untuk berdemo.
Dalam aksinya, para prajurit ini diterima oleh Kasi Intelrem Kol Wahyu Handoyo yang menerima aspirasi dari anggota Kodim 1708/bn. Mereka menuntut agar dandim mulai hari ini tidak boleh masuk kantor kodim lagi.
Namun Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf Teguh Dwi Hardjo saat di konfirmasi melalui Whatsapp membantah adanya aksi demo puluhan prajurit tersebut.
"Tidak ada, mereka itu dipanggil Kasi Intel untuk diberikan pengarahan. Tidak ada demo atau unjuk rasa," ungkap Kapendam Cenderawasih melalui Pesan Whatsappnya, Senin (18/4/2016) malam.
Bahkan saat diklarfikasi terkait aksi demo anggota kodim ini atas adanya pemukulan yang dilakukan oleh dandim terhadap anak buahnya, Kapendam Cenderawasih menyarankan agar menghubungi Kasi Intel Korem 173/PVB Kolonel Inf Wahyu Handoyo.
"Saya tidak monitor, coba tanyakan ke penrem atau Kasi Intel Biak. Setahu saya Kasi Intel mengumpulkan anggota untuk memberikan pengarahan tentang bahaya Narkoba," jelasnya.
Menurut informasi yang diterima, berikut nama-nama korban pemukulan dan perlakukan tidak terpuji yang pernah dilakukan oleh Dandim 1704/BN:
A.kopda yosep silaka
B.kopda lasudi
c.pratu rusliadi
D.serda frans f.r
E.serka wahyudin
F.praka doni
G.pratu samosir
Ke 7 anggota kodim telah di ambil keterangan oleh staf Intel Korem 173/pvb.
(san)