Gadis Afrika Selatan Ditangkap Bawa Sabu 688,7 Gram

Gadis Afrika Selatan Ditangkap Bawa Sabu 688,7 Gram
A
A
A
YOGYAKARTA - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DIY berhasil mengamankan seorang gadis asal Negara Afrika Selatan berinisial NL dengan passport bernama Ndlovu Lorraine, pada Kamis 14 April 2016.
NL diamankan karena membawa sabu-sabu seberat 688,7 gram masuk ke Indonesia dengan pesawat terbang komersil, melalui Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta.
“Deteksi awal tersangka ini masuk melalui Singapura, kemudian transit di Soekarno-Hatta dan perjalannya berakhir di Adi Sutjipto Yogyakarta,” kata Kepala BNNP DIY Kombes Pol Soetarmono, Jumat (15/4/2016).
Kedatangan NL ke Indonesia sejak awal sudah terdeteksi oleh BNN Pusat. Namun dengan niat untuk membuka tabir jaringan yang ada di balik aksi nekat tersebut, tersangka sengaja dibiarkan masuk dengan lancar ke Indonesia.
Hal itu terungkap saat tersangka berada di Adi Sutjipto, tetapi tidak langsung disergap. Hingga akhirnya, tersangka menginap di hotel kawasan Dagen, dan melakukan transaksi narkoba dengan seorang pria asal Indonesia berinisial A.
Usai terjadi perpindahan tangan narkoba tersebut, tersangka A langsung melakukan perjalanan ke Jakarta dengan kereta api. Sementara tersangka NL langsung ditangkap petugas dari BNNP DIY.
Selama di Yogyakarta, tersangka NL menyembunyikan narkoba di atas mesin pendingin ruangan yang ada di kamar hotel. Sementara narkoba jenis sabu disembunyikan di dalam koper warna hitam yang dibawa sejak dari Singapura masuk ke Indonesia.
“Transaksi antara NL dan A ini terjadi pada 13 April lalu,” tambah Soetarmono.
Tersangka A menurut Soetarmono diamankan oleh petugas BNN Pusat di sebuah apartemen di daerah Karawaci bersama dengan dua tersangka lain, yakni laki-laki berinisial I dan wanita berinisial D.
Atas perbuatannya, NL dijerat Pasal 114 ayat 2 jo Pasal 132 ayat 1, Pasal 113 ayat 2 jo Pasal 132 ayat 1 dan Pasal 112 ayat 2 jo Pasal 132 ayat 1 Undang-undang No 35 tahun 2009 tentang Narkotika.
Sementara itu, Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Type B DIY Sutartib mengatakan, operasi pengungkapan jaringan internasional tersebut cukup berani. Dalam melakukan pengawasan, petugas mengambil risiko hilangnya buruan.
“Memang penuh resiko, bisa jadi hilang (tersangka). Namun ini untuk menguak lebih jauh sindikat narkotika internasional ini. Ini namanya control delivery agar bisa tahu lebih jauh jaringan yang ada,” jelasnya.
Fakta yang didapatkan sesuai dengan harapan. Tidak hanya para kurir yang berhasil ditangkap, bandar yang menjadi pengendali operasi narkoba tersebut juga berhasil diamankan.
NL diamankan karena membawa sabu-sabu seberat 688,7 gram masuk ke Indonesia dengan pesawat terbang komersil, melalui Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta.
“Deteksi awal tersangka ini masuk melalui Singapura, kemudian transit di Soekarno-Hatta dan perjalannya berakhir di Adi Sutjipto Yogyakarta,” kata Kepala BNNP DIY Kombes Pol Soetarmono, Jumat (15/4/2016).
Kedatangan NL ke Indonesia sejak awal sudah terdeteksi oleh BNN Pusat. Namun dengan niat untuk membuka tabir jaringan yang ada di balik aksi nekat tersebut, tersangka sengaja dibiarkan masuk dengan lancar ke Indonesia.
Hal itu terungkap saat tersangka berada di Adi Sutjipto, tetapi tidak langsung disergap. Hingga akhirnya, tersangka menginap di hotel kawasan Dagen, dan melakukan transaksi narkoba dengan seorang pria asal Indonesia berinisial A.
Usai terjadi perpindahan tangan narkoba tersebut, tersangka A langsung melakukan perjalanan ke Jakarta dengan kereta api. Sementara tersangka NL langsung ditangkap petugas dari BNNP DIY.
Selama di Yogyakarta, tersangka NL menyembunyikan narkoba di atas mesin pendingin ruangan yang ada di kamar hotel. Sementara narkoba jenis sabu disembunyikan di dalam koper warna hitam yang dibawa sejak dari Singapura masuk ke Indonesia.
“Transaksi antara NL dan A ini terjadi pada 13 April lalu,” tambah Soetarmono.
Tersangka A menurut Soetarmono diamankan oleh petugas BNN Pusat di sebuah apartemen di daerah Karawaci bersama dengan dua tersangka lain, yakni laki-laki berinisial I dan wanita berinisial D.
Atas perbuatannya, NL dijerat Pasal 114 ayat 2 jo Pasal 132 ayat 1, Pasal 113 ayat 2 jo Pasal 132 ayat 1 dan Pasal 112 ayat 2 jo Pasal 132 ayat 1 Undang-undang No 35 tahun 2009 tentang Narkotika.
Sementara itu, Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Type B DIY Sutartib mengatakan, operasi pengungkapan jaringan internasional tersebut cukup berani. Dalam melakukan pengawasan, petugas mengambil risiko hilangnya buruan.
“Memang penuh resiko, bisa jadi hilang (tersangka). Namun ini untuk menguak lebih jauh sindikat narkotika internasional ini. Ini namanya control delivery agar bisa tahu lebih jauh jaringan yang ada,” jelasnya.
Fakta yang didapatkan sesuai dengan harapan. Tidak hanya para kurir yang berhasil ditangkap, bandar yang menjadi pengendali operasi narkoba tersebut juga berhasil diamankan.
(san)