Hendak Tipu Wartawan, Polisi Gadungan Malah Dikerjain
A
A
A
KULONPROGO - Modus penipuan melalui hanphone kian marak. Salah satunya dengan mengaku sebagai anggota polisi.
Berdalih ada kerabat yang tertangkap dalam kasus narkoba, pelaku minta transfer uang untuk berdamai. Namun pelaku justru gigit jari. Lantaran calon korban adalah wartawan yang paham dengan modus penipuan.
Modus penipuan ini nyaris menimpa Angga salah seorang wartawan di Kulonprogo. Dia menerima telepon dari seseorang yang mengaku anaknya.
Pelaku menangis sesegukan dan mengaku tertangkap polisi. Penelpon akhirnya berganti orang dan kini giliran polisi yang menjelaskan penangkapan anak dalam kasus narkoba.
"Padahal saya belum punya anak. Tahu ini penipuan ganti saya kerjain dengan teman-teman," jelasnya.
Angga sendiri lantas bicara seperti panik dan membuat pelaku semakin bersemangat. Intinya pelaku menawarkan soslusi damai dan kasus tidak lanjut di polisi. Asalkan korban mau membayar uang damai senilai Rp30 juta.
Pelaku terus diajak bicara panjang lebar agar pulsanya habis. Pelakupun terjebak dan menelepon hingga 17 menit. Belakangan pelaku juga minta kiriman pulsa Rp.200 ribu.
Pelaku juga berpesan kepada Angga, agar kasus ini tidak disebarluaskan. Apalagi sampai diketahui wartawan, proses damai akan lebih sulit.
Pelaku juga terus mendesak agar dikirimi uang. Caranya memberikan telpon kepada anak dari Angga untuk bersandiwara menangis dan minta segera kirim uang.
"Kita itu wartawan malah jangan bilang wartawan," ujar Sugeng, wartawan lainnya.
Berdalih ada kerabat yang tertangkap dalam kasus narkoba, pelaku minta transfer uang untuk berdamai. Namun pelaku justru gigit jari. Lantaran calon korban adalah wartawan yang paham dengan modus penipuan.
Modus penipuan ini nyaris menimpa Angga salah seorang wartawan di Kulonprogo. Dia menerima telepon dari seseorang yang mengaku anaknya.
Pelaku menangis sesegukan dan mengaku tertangkap polisi. Penelpon akhirnya berganti orang dan kini giliran polisi yang menjelaskan penangkapan anak dalam kasus narkoba.
"Padahal saya belum punya anak. Tahu ini penipuan ganti saya kerjain dengan teman-teman," jelasnya.
Angga sendiri lantas bicara seperti panik dan membuat pelaku semakin bersemangat. Intinya pelaku menawarkan soslusi damai dan kasus tidak lanjut di polisi. Asalkan korban mau membayar uang damai senilai Rp30 juta.
Pelaku terus diajak bicara panjang lebar agar pulsanya habis. Pelakupun terjebak dan menelepon hingga 17 menit. Belakangan pelaku juga minta kiriman pulsa Rp.200 ribu.
Pelaku juga berpesan kepada Angga, agar kasus ini tidak disebarluaskan. Apalagi sampai diketahui wartawan, proses damai akan lebih sulit.
Pelaku juga terus mendesak agar dikirimi uang. Caranya memberikan telpon kepada anak dari Angga untuk bersandiwara menangis dan minta segera kirim uang.
"Kita itu wartawan malah jangan bilang wartawan," ujar Sugeng, wartawan lainnya.
(nag)