Tertimbun Longsor, Ibu dan Dua Putrinya Selamat
A
A
A
BIMA - Tanah longsor nyaris merenggut tiga nyawa yang merupakan satu keluarga di Kelurahan Jatiwangi, Kecamatan Asakota, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, Kamis 7 April 2016 sore.
Ketiga korban yakni Nurjanah serta dua anaknya Andini (14) dan Hadijah, bayi berusia 9 bulan. Ketiganya sempat tertimbun tanah dan reruntuhan bebatuan besar, namun segera tertolong oleh warga setempat.
Menurut korban Nurjanah, tanah longsor terjadi saat hujan besar melanda di sejumlah Wilayah Kota Bima. Ia dan dua anaknya sedang tertidur pulas usai menonton televisi di kamar tamu.
"Saya kaget mas, saat itu benar-benar tertidur dan tak sedikit pun bisa menyelamatkan diri. Tiba-tiba saja gumpalan tanah dan bebatuan besar yang jatuh dari arah pegunungan langsung menjebol tembok rumah hingga saya dan kedua anak saya pun seketika tertimbun," katanya.
Ketiga korban mengalami luka yang cukup serius di bagian kepala, badan, tangan dan kaki. Lantaran tidak memiliki cukup biaya, Hadijah dan anaknya Andini hanya dirawat di rumah ketua RT.
Sementara anaknya yang masih balita dilarikan ke Rumah Sakit Muhammadiyah, Bima karena luka yang cukup serius di kepalanya.
"Setelah mendengar teriakan minta tolong, saya dan warga lainnya langsung panik dan berusaha menyelamatkan nyawa ketiganya yang sedikit pun tak kelihatan karena tertimbun tanah dan bebatuan besar di dalam kamar tamu," kata Mahdin, ketua RT setempat.
"Awalnya kita kira sudah meninggal, namun setelah kami evakuasi ternyata masih bernafas dan langsung kami berikan pertolongan dengan menggotongnya untuk ditenangkan ke rumah saya," katanya lagi.
Hingga kini, para korban berharap agar pemerintah Kota Bima bisa segera menolongnya untuk memperbaiki rumah mereka terutama membiayai pengobatan bayi bernama Hadijah.
Ketiga korban yakni Nurjanah serta dua anaknya Andini (14) dan Hadijah, bayi berusia 9 bulan. Ketiganya sempat tertimbun tanah dan reruntuhan bebatuan besar, namun segera tertolong oleh warga setempat.
Menurut korban Nurjanah, tanah longsor terjadi saat hujan besar melanda di sejumlah Wilayah Kota Bima. Ia dan dua anaknya sedang tertidur pulas usai menonton televisi di kamar tamu.
"Saya kaget mas, saat itu benar-benar tertidur dan tak sedikit pun bisa menyelamatkan diri. Tiba-tiba saja gumpalan tanah dan bebatuan besar yang jatuh dari arah pegunungan langsung menjebol tembok rumah hingga saya dan kedua anak saya pun seketika tertimbun," katanya.
Ketiga korban mengalami luka yang cukup serius di bagian kepala, badan, tangan dan kaki. Lantaran tidak memiliki cukup biaya, Hadijah dan anaknya Andini hanya dirawat di rumah ketua RT.
Sementara anaknya yang masih balita dilarikan ke Rumah Sakit Muhammadiyah, Bima karena luka yang cukup serius di kepalanya.
"Setelah mendengar teriakan minta tolong, saya dan warga lainnya langsung panik dan berusaha menyelamatkan nyawa ketiganya yang sedikit pun tak kelihatan karena tertimbun tanah dan bebatuan besar di dalam kamar tamu," kata Mahdin, ketua RT setempat.
"Awalnya kita kira sudah meninggal, namun setelah kami evakuasi ternyata masih bernafas dan langsung kami berikan pertolongan dengan menggotongnya untuk ditenangkan ke rumah saya," katanya lagi.
Hingga kini, para korban berharap agar pemerintah Kota Bima bisa segera menolongnya untuk memperbaiki rumah mereka terutama membiayai pengobatan bayi bernama Hadijah.
(nag)