Puluhan Santri Ponpes Al-Fakhriyah Tertular Hepatitis

Kamis, 31 Maret 2016 - 15:07 WIB
Puluhan Santri Ponpes Al-Fakhriyah Tertular Hepatitis
Puluhan Santri Ponpes Al-Fakhriyah Tertular Hepatitis
A A A
MAKASSAR - Puluhan santri dan santriwati Pondok Pesantren Al-Fakhriyah, Jalan Prof Dr Ir Sutami No 2, Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Sulsel, diduga tertular bakteri dan virus hepatitis sejak dua pekan lalu. Menghindari penularan lebih luas, pesantren terpaksa diliburkan.

Menurut Pembina Pondok Pesantren Al-Fakhriyah Taufik, penularan virus hepatitis itu pertama kali diketahui dua pekan lalu saat salah satu santri mengaku demam tinggi dan tubuh lemas disertai muntah-muntah. Saat itu, santri yang mengeluh sakit langsung dipulangkan ke rumah untuk pengobatan.

"Baru kesimpulan dokter sementara yang memeriksa, bahwa anak tersebut gejala hepatitis A," ujar Taufik saat ditemui di Pondok Pesantren Al-Fakhriyah, Kamis (31/3/2016).

Beberapa hari setelah seorang santri itu sakit, puluhan santri juga mengalami keluhan yang sama dan dipulangkan. Untuk menghindari penularan ke semua santri dan santriwati, sekitar 180 santri madrasah tsanawiyah dan aliyah terpaksa diliburkan selama seminggu sejak kemarin.

Menurut Taufik, setidaknya lebih dari 20 santri mengidap gejala hepatitis tersebut. "Yang gejala sekitar 20 orang, tapi kita tidak tahu pastinya berapa yang sudah positif. Sementara diliburkan karena ada penularan penyakit hepatitis," jelas Taufik.

Selain meliburkan santrinya, menurut Taufik, pesantren binaan Yayasan Perguruan Tinggi Bulurokeng itu juga sudah melaporkan penularan virus hepatitis itu ke Dinas Kesehatan Kota Makassar melalui Puskesmas Biringkanaya serta PKPU Sulsel sejak Sabtu (26/3/2016).

Namun, petugas puskesmas baru datang untuk memeriksa kemarin, saat semua santri sudah diliburkan.

Selanjutnya, menurut Taufik, kasus ini merupakan yang pertama sejak pesantren itu berdiri 2006. Santrinya pun bukan hanya dari ibu kota, namun juga ada yang berasal dari beberapa daerah seperti Barru, Luwu, Enrekang, Sidrap dan kabupaten lain di Sulsel.

Salah satu orangtua santri, A Baso (40), yang ditemui di pesantren saat ingin menjemput anaknya, A Alif Fikri (15), mengaku sudah mengetahui anaknya tertular hepatisis sejak Selasa dua pekan lalu.

Katanya, saat itu dia menerima telepon dari Fikri yang mengeluh demam sehingga dibawa pulang untuk berobat.

Setelah diperiksa dokter, Fikri disebut mengidap gejala hepatitis atau yang biasa dikenal penyakit kuning. "Sudah pernah dibawa ke dokter tapi masuk lagi. Baru mau dijemput hari ini, tapi sudah terinfeksi sejak Selasa dua minggu lalu," tutur Baso.

Santri lainnya, Muh Bilal (12), juga mengaku sudah mengalami gejala hepatitis sejak pekan lalu. Dia menyebutkan sempat dijemput keluarga pulang ke kampung di Kabupaten Enrekang untuk berobat.

Namun, merasa sudah sehat kembali Bilal kembali masuk pesantren. "Hari ini diliburkan. Jadi sekarang saya tunggu jemputan, sepupu, lalu pulang ke Enrekang," kata Bilal saat menunggu jemputan di pos jaga pesantren.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8946 seconds (0.1#10.140)