Puluhan Bocah di OKU Keracunan Bakso Bakar
A
A
A
KOTA BATURAJA - Sebanyak 36 anak berusia 3 hingga 12 tahun keracunan setelah mengonsumsi bakso yang diedarkan keliling di Dusun I-IV Desa Kepayang, Kecamatan Peninjauan, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Sabtu (26/3/2016).
Informasi yang dihimpun KORAN SINDO PALEMBANG, para balita dan anak-anak warga yang gemar mengonsumsi bakso bakar menyerbu Nur (38), pedagang bakso bakar. Namun, bukan kenikmatan dan rasa kenyang yang dirasakan.
Seusai mengonsumsi bakso bakar, para balita dan anak-anak usia sekolah dasar (SD) mengalami muntah-muntah serta sering buang air besar. Atas kondisi tersebut, para orangtua didampingi pemerintah desa membawa anak mereka ke rumah sakit. Ada juga yang hanya dirawat di puskesmas setempat.
"Kejadian sekitar pukul 15.00 WIB, tukang bakso keliling tersebut mangkal di Desa Kepayang. Berdasarkan laporan awal ada 34 anak-anak dan balita yang keracunan. Tetapi, hingga tengah malam saya dapat informasi ada penambahan menjadi 41 keracunan makanan dan menjalani perawatan," kata Kepala Desa Kepayang Sobari saat dikonfirmasi.
Dia menjelaskan, sebagian besar pengobatan dilakukan di puskesmas dan bidan desa. Sedangkan yang dilarikan ke RS di Baturaja ada 18 orang.
Setelah mendapat sentuhan medis, pagi hari tadi kondisi anak-anak itu sudah mulai membaik. "Adapun yang dirawat di RSUD ada lima orang, lima orang di RS DKT Dr Noesmir, dan delapan dirawat di RS Antonio," jelasnya.
Lajut Sobari, informasi dari warga, tukang bakso bakar keliling itu berjualan di desanya sejak dua minggu. Pembelinya kebanyakan anak-anak.
"Memang makanan ringan jenis ini lagi banyak digemari, khususnya anak-anak. Kita tidak tahu ada kandungan apa di bakso. Sekarang masalah ini ditangani pihak kepolisian," ucapnya.
Menanggapi peristiwa tersebut, Camat Peninjauan Feri Iswan mengatakan, ini kejadian luar karena puluhan warganya keracunan jajanan bakso bakar keliling. Karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk lebih selektif dalam memilih dan membeli jajanan, agar hal serupa tidak terulang lagi.
Informasi yang dihimpun KORAN SINDO PALEMBANG, para balita dan anak-anak warga yang gemar mengonsumsi bakso bakar menyerbu Nur (38), pedagang bakso bakar. Namun, bukan kenikmatan dan rasa kenyang yang dirasakan.
Seusai mengonsumsi bakso bakar, para balita dan anak-anak usia sekolah dasar (SD) mengalami muntah-muntah serta sering buang air besar. Atas kondisi tersebut, para orangtua didampingi pemerintah desa membawa anak mereka ke rumah sakit. Ada juga yang hanya dirawat di puskesmas setempat.
"Kejadian sekitar pukul 15.00 WIB, tukang bakso keliling tersebut mangkal di Desa Kepayang. Berdasarkan laporan awal ada 34 anak-anak dan balita yang keracunan. Tetapi, hingga tengah malam saya dapat informasi ada penambahan menjadi 41 keracunan makanan dan menjalani perawatan," kata Kepala Desa Kepayang Sobari saat dikonfirmasi.
Dia menjelaskan, sebagian besar pengobatan dilakukan di puskesmas dan bidan desa. Sedangkan yang dilarikan ke RS di Baturaja ada 18 orang.
Setelah mendapat sentuhan medis, pagi hari tadi kondisi anak-anak itu sudah mulai membaik. "Adapun yang dirawat di RSUD ada lima orang, lima orang di RS DKT Dr Noesmir, dan delapan dirawat di RS Antonio," jelasnya.
Lajut Sobari, informasi dari warga, tukang bakso bakar keliling itu berjualan di desanya sejak dua minggu. Pembelinya kebanyakan anak-anak.
"Memang makanan ringan jenis ini lagi banyak digemari, khususnya anak-anak. Kita tidak tahu ada kandungan apa di bakso. Sekarang masalah ini ditangani pihak kepolisian," ucapnya.
Menanggapi peristiwa tersebut, Camat Peninjauan Feri Iswan mengatakan, ini kejadian luar karena puluhan warganya keracunan jajanan bakso bakar keliling. Karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk lebih selektif dalam memilih dan membeli jajanan, agar hal serupa tidak terulang lagi.
(zik)