Mabuk dan Tantang Polisi dengan Belati, Preman Kritis Ditembak
A
A
A
MAKASSAR - Kahar Daeng Palau (43), warga Dusun Bonto Majanangg, Desa Bontoala Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan kritis setelah empat butir peluru polisi menembus bagian dada dan perutnya.
Penembakan tersebut terjadi di Kantor PT Kelola Jasa Artha yang bergerak dibidang jasa pengisian uang Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Kompleks IDI, Keluarahan Masale, Kecamatan Panakukang, Makassar.
Awal mula penembakan oleh anggota pengamanan objek vital atau PAM Obvit Polda Sulsebar terjadi saat Kahar datang menggunakan sepeda motor dalam keadaan mabuk kemudian membwa belati dan masuk ke dalam kantor yang dijaga oleh 16 personil pengamanan objek vital.
Namun saat diminta oleh petugas untuk segera keluar dipekarangan kantor, Kahar justru menantang petugas hingga terjadi keributan yang berujung penembakan oleh salah satu anggota keamanan diduga bernama Bripka Andi.
Saat ini kasus penembakan tersebut telah ditangani pihak Propam Polda dan Bripka Andi pun tengah diperiksa intensif.
Sementara korban yang dalam keadaan kritis masih dirawat di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Makassar.
"Awalnya korban yang datang dalam keadaan mabuk, mengamuk dan terlibat keributan dengan aparat, hingga terdengar suara tembakan," ujar salah seorang sekuriti yang enggan disebutkan namanya.
Terkait dengan peristiwa ini belum ada pernyataan resmi dari pihak Polda karena masih melakukan pemeriksaan.
Penembakan tersebut terjadi di Kantor PT Kelola Jasa Artha yang bergerak dibidang jasa pengisian uang Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Kompleks IDI, Keluarahan Masale, Kecamatan Panakukang, Makassar.
Awal mula penembakan oleh anggota pengamanan objek vital atau PAM Obvit Polda Sulsebar terjadi saat Kahar datang menggunakan sepeda motor dalam keadaan mabuk kemudian membwa belati dan masuk ke dalam kantor yang dijaga oleh 16 personil pengamanan objek vital.
Namun saat diminta oleh petugas untuk segera keluar dipekarangan kantor, Kahar justru menantang petugas hingga terjadi keributan yang berujung penembakan oleh salah satu anggota keamanan diduga bernama Bripka Andi.
Saat ini kasus penembakan tersebut telah ditangani pihak Propam Polda dan Bripka Andi pun tengah diperiksa intensif.
Sementara korban yang dalam keadaan kritis masih dirawat di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Makassar.
"Awalnya korban yang datang dalam keadaan mabuk, mengamuk dan terlibat keributan dengan aparat, hingga terdengar suara tembakan," ujar salah seorang sekuriti yang enggan disebutkan namanya.
Terkait dengan peristiwa ini belum ada pernyataan resmi dari pihak Polda karena masih melakukan pemeriksaan.
(nag)