3 Warga Sukabumi Tewas di Dalam Sumur Musala

Senin, 21 Maret 2016 - 03:05 WIB
3 Warga Sukabumi Tewas...
3 Warga Sukabumi Tewas di Dalam Sumur Musala
A A A
SUKABUMI - Sebanyak tiga warga Kampung Cisande RT 06 RW 02, Desa Cijalingan, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi tewas dalam sumur dengan kedalaman 8 meter. Ketiga korban bernama Dedi (50), Deden(40) dan Risman (25) tewas saat membersihkan sumur Musala Al Yunus, Minggu (20/3/2016) siang.

Berdasarkan pantauan, Ketiga korban tersebut berhasil dievakuasi setelah proses selama 4 jam. Korban pertama yang berhasil diangkat bernama Deden (40) sekitar pukul 17.40 WIB.

Setelah itu Dedi (50) sekitar pukul 17.49 WIB dan terakhir Risman (25) Sekitar pukul 18.08 WIB. Evakuasi ketiga korban tesebut dibantu pemadam kebakaran, Basarnas, BPBD, Pramuka dan PMI Kabupaten Sukabumi.

Camat Cicantayan Kurnia mengatakan, korban meninggal diduga karena menghirup asap CO2 dari genset ketika membersihkan sumur.

Pasalnya ketiga korban tersebut sedang menguras air sumur milik Musala Al Yunus yang beberapa hari sebelumnya ada bangkai kucing.

Proses menyedot airnya dengan menggunakan Genset yang digantungkan di dalam sumur. Sehingga gas buangnya ikut di dalam sumur.

Tak lama setelah genset diangkat, korban bernama Deden masuk ke dalam sumur untuk membersihkan airnya.

Namun dikarenakan di dalam sumur yang berdiameter sekitar 50 cm ini masih ada gas buang dari genset sehingga membuat Deden pingsan dan tenggelam ke dalam sumur.

"Saat Deden tercebur ke sumur, ditolong oleh Dedi yang ternyata itu tercebur, setelah itu Risman pun mencoba menolong, akan tetapi nasibnya sama dengan dua orang lainnya," ujarnya kepada wartawan, Minggu (20/3/2016)

Kurnia mengatakan, saat membersihkan sumur itu ada tujuh orang yang ikut serta. Namun nahas, tiga orang harus meregang nyawa.

Menurutnya, kejadian ini murni akibat gas buang dari genset, bukan sumur tersebut beracun.

"Saya sudah cek dengan menggunakan lilin, namun tidak ada reaksi apapun. Jadi tidak ada gas beracun di dalam sumur, hanya sisa gas buang jenset,"ucapnya.

Kurnia menambahkan, ketiga korban tersebut akan langsung dimakamkan hari ini juga. Sebab keluarga minta untuk segera dikebumikan.

Sehingga tidak akan ada autopsi untuk mengetahui secara pasti penyebab kematiannya. "Keluarga tidak mengizinkan untuk proses autopsi, sehingga akan segera dimakamkan,"ungkapnya.

Menurutnya, pemkab saat ini akan memberikan bantuan secara langsung ke keluarga korban.

Namun, kata dia, sampai saat ini dirinya belum mengetahui bantuan yang akan diberikan berupa apa.

"Tadi saya sudah komunikasi dengan Pak Bupati, katanya akan memberikan bantuan secara langsung melalui Dinas Kesehatan,"bebernya.

Petugas Pemadam Kebakaran, Suhermawan mengatakan, lamanya proses evakuasi lantaran sulitnya memompa air dari dalam sumur tersebut.

Bahkan pemadam kebakaran sudah melakukan proses memompa air dengan dua pompa. Baik pompa kecil ataupun besar.

"Dengan kedua pompa itu air sama sekali tak dapat diangkat, akhirnya petugas dari Basarnas langsung terjun ke dalam sumur untuk mengangkat para korban secara manual. Meskipun sempat petugas Basarnas kelelahan, Alhamdulillah semua berhasil dievakuasi dengan lancar," pungkasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1254 seconds (0.1#10.140)