Siswi MAN Dilarikan Pacar, Orang Tua Lapor Polisi
A
A
A
LANGKAT - Belum lagi terungkap kasus dugaan penjualan dua siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, giliran siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Stabat berinisial SN (17) dilarikan pacarnya sejak Minggu 6 Maret 2016.
Karena hingga kini, SN tak kunjung kembali ke rumah, orang tua korban, Arbiah (61) warga Ulu Berayun, Desa Ara Condong, Stabat melaporkan peristiwa tersebut ke Mapolres Langkat.
Ditemani abang korban Lutfi (33), kepada sejumlah wartawan di halaman Mapolres Langkat, menjelaskan, anak bungsunya dilarikan teman dekat korban Habib (23) warga Paya Geli, Kecamatan Sunggal, Deliserdang.
Lutfi menuturkan, sejak Minggu malam adiknya itu tidak pulang ke rumah. Setelah dicari tahu dari teman - teman korban, ternyata korban dibawa Habib mengendarai sepeda motor Honda Beat BK 3053 PAG.
Mengetahui hal itu, lanjut Lutfi, dia langsung memburu adiknya ke rumah Habib di Paya Geli, Diski, Sunggal. Sesampainya di rumah Habib, Lutfi bertemu dengan ibu kandung Habib Tina.
Saat dipertanyakan tentang keberadaan adiknya tadi, kata Lutfi, Tina mengakui kalau SN memang ada dibawa ke rumah tersebut, namun sudah pergi.
"Mamak Habib mengakui kalau adik saya memang ada di bawa ke rumah mereka, tapi sudah pergi," jelas Lutfi sembari menyebutkan orang tua Habib sudah bercerai.
Meski tidak bertemu dengan SN, Lutfi tak lupa menitip pesan kepada ibu Habib agar ketika adiknya nanti kembali, segera diantar pulang.
"Tapi sampai sekarang adik saya itu tidak pulang-pulang juga, makanya saya laporkan ke Polres Langkat," kata dia.
Dia pun berharap, agar adiknya yang masih duduk di bangku kelas II MAN 1 Stabat itu, segera pulang ke rumah, karena orang tuanya sudah sangat khawatir.
"Ya, kita mikirkan kondisi orangtua, karena setiap saat selalu mengkhawatirkan kondisi SN ini. Jadi kita berharap, pihak kepolisian bisa menemukan adik kami itu," harapnya sembari menunjukkan foto adiknya.
Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Langkat, Iptu. Rinaldi membenarkan adanya laporan penculikan tersebut. Saat ini kami masih mendalami kasus ini.
Karena hingga kini, SN tak kunjung kembali ke rumah, orang tua korban, Arbiah (61) warga Ulu Berayun, Desa Ara Condong, Stabat melaporkan peristiwa tersebut ke Mapolres Langkat.
Ditemani abang korban Lutfi (33), kepada sejumlah wartawan di halaman Mapolres Langkat, menjelaskan, anak bungsunya dilarikan teman dekat korban Habib (23) warga Paya Geli, Kecamatan Sunggal, Deliserdang.
Lutfi menuturkan, sejak Minggu malam adiknya itu tidak pulang ke rumah. Setelah dicari tahu dari teman - teman korban, ternyata korban dibawa Habib mengendarai sepeda motor Honda Beat BK 3053 PAG.
Mengetahui hal itu, lanjut Lutfi, dia langsung memburu adiknya ke rumah Habib di Paya Geli, Diski, Sunggal. Sesampainya di rumah Habib, Lutfi bertemu dengan ibu kandung Habib Tina.
Saat dipertanyakan tentang keberadaan adiknya tadi, kata Lutfi, Tina mengakui kalau SN memang ada dibawa ke rumah tersebut, namun sudah pergi.
"Mamak Habib mengakui kalau adik saya memang ada di bawa ke rumah mereka, tapi sudah pergi," jelas Lutfi sembari menyebutkan orang tua Habib sudah bercerai.
Meski tidak bertemu dengan SN, Lutfi tak lupa menitip pesan kepada ibu Habib agar ketika adiknya nanti kembali, segera diantar pulang.
"Tapi sampai sekarang adik saya itu tidak pulang-pulang juga, makanya saya laporkan ke Polres Langkat," kata dia.
Dia pun berharap, agar adiknya yang masih duduk di bangku kelas II MAN 1 Stabat itu, segera pulang ke rumah, karena orang tuanya sudah sangat khawatir.
"Ya, kita mikirkan kondisi orangtua, karena setiap saat selalu mengkhawatirkan kondisi SN ini. Jadi kita berharap, pihak kepolisian bisa menemukan adik kami itu," harapnya sembari menunjukkan foto adiknya.
Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Langkat, Iptu. Rinaldi membenarkan adanya laporan penculikan tersebut. Saat ini kami masih mendalami kasus ini.
(nag)