Korban Tenggelam di Parangtritis Ditemukan Tewas Terjepit Karang
A
A
A
BANTUL - Korban tenggelam di Pantai Parangtritis, Joko Susilo (25), asal Tembarak, Temanggung, Jawa Tengah, akhirnya ditemukan terjepit di batu karang. Jasad Joko ditemukan Tim SAR di Pantai Parangendog, Desa Girijati, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Kamis (10/3/2016).
Komandan SAR Pantai Parangtritis, Ali Sutanto mengatakan, setelah melakukan pencarian sejak pagi, akhirnya sekitar pukul 09.30 WIB korban ditemukan oleh tim yang melakukan penyisiran di pinggir pantai.
Korban ditemukan terjepit karang di kawasan Pantai Parangendog sekitar 500 meter dari korban tenggelam sebelumnya. Korban ditemukan dalam keadaan tak bernyawa meskipun kondisinya masih utuh. "Korban langsung kami evakuasi," ujarnya, Kamis (10/3/2016).
Setelah tim identifikasi dari Puskesmas Kretek dan Polres Bantul melakukan tugasnya, tidak ditemukan luka bekas penganiayaan.
Selanjutnya jenazah korban langsung diserahkan keluarga untuk dibawa ke rumah duka di Temanggung, Jawa Tengah. Karena korban sudah
ditemukan, operasi pencarian korban tenggelam di Pantai Parangtritis otomatis dihentikan.
Pelaksana Harian Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Dwi Daryanto mengatakan, selaku induk dari relawan SAR di Bantul meminta kepada masyarakat dan wisatawan pengunjung pantai selatan Bantul untuk mewaspadai keberadaan palung-palung laut yang ada di kawasan tersebut. Karena palung-palung laut di kawasan pantai selatan Bantul sangat berbahaya.
"Pantai selatan itu kan ombaknya besar. Larangan mandi di laut ada, tetapi penjelasan mana saja yang bahaya belum ada," tegasnya.
Pihaknya kini sudah menyiagakan personel SAR di hampir semua pantai yang ada di Bantul. Pantai-pantai baru sudah ia upayakan dilengkapi dengan personel SAR yang siap mengamankan liburan pergantian tahun ini.
Meski dengan peralatan seadanya, petugas SAR selalu mengomunikasikan kondisi laut selatan yang berbahaya bagi wisatawan.
Joko tenggelam di Pantai Parangtritis Rabu (9/3/2016) sore ketika ia bersama enam temannya tersebut asyik bermain air. Tanpa mereka sadari, tiba-tiba gelombang besar datang. Karena tidak siap, keenam korban terseret arus air hingga beberapa puluh meter ke tengah.
Komandan SAR Pantai Parangtritis, Ali Sutanto mengatakan, setelah melakukan pencarian sejak pagi, akhirnya sekitar pukul 09.30 WIB korban ditemukan oleh tim yang melakukan penyisiran di pinggir pantai.
Korban ditemukan terjepit karang di kawasan Pantai Parangendog sekitar 500 meter dari korban tenggelam sebelumnya. Korban ditemukan dalam keadaan tak bernyawa meskipun kondisinya masih utuh. "Korban langsung kami evakuasi," ujarnya, Kamis (10/3/2016).
Setelah tim identifikasi dari Puskesmas Kretek dan Polres Bantul melakukan tugasnya, tidak ditemukan luka bekas penganiayaan.
Selanjutnya jenazah korban langsung diserahkan keluarga untuk dibawa ke rumah duka di Temanggung, Jawa Tengah. Karena korban sudah
ditemukan, operasi pencarian korban tenggelam di Pantai Parangtritis otomatis dihentikan.
Pelaksana Harian Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Dwi Daryanto mengatakan, selaku induk dari relawan SAR di Bantul meminta kepada masyarakat dan wisatawan pengunjung pantai selatan Bantul untuk mewaspadai keberadaan palung-palung laut yang ada di kawasan tersebut. Karena palung-palung laut di kawasan pantai selatan Bantul sangat berbahaya.
"Pantai selatan itu kan ombaknya besar. Larangan mandi di laut ada, tetapi penjelasan mana saja yang bahaya belum ada," tegasnya.
Pihaknya kini sudah menyiagakan personel SAR di hampir semua pantai yang ada di Bantul. Pantai-pantai baru sudah ia upayakan dilengkapi dengan personel SAR yang siap mengamankan liburan pergantian tahun ini.
Meski dengan peralatan seadanya, petugas SAR selalu mengomunikasikan kondisi laut selatan yang berbahaya bagi wisatawan.
Joko tenggelam di Pantai Parangtritis Rabu (9/3/2016) sore ketika ia bersama enam temannya tersebut asyik bermain air. Tanpa mereka sadari, tiba-tiba gelombang besar datang. Karena tidak siap, keenam korban terseret arus air hingga beberapa puluh meter ke tengah.
(zik)