Alami Hypotermia di Puncak Gunung Lawu, Sri Dievakuasi
A
A
A
KARANGANYAR - Tim Search and Rescue (SAR) dan relawan mengevakuasi seorang pendaki Lawu asal Kuningan Jawa Barat. Pendaki ini dievakuasi setelah hypotermia saat berada di puncak gunung yang berbatasan dengan Jawa Timur.
Pendali gunung tersebut merupakan Sri Jayanti asal Kaliaren Kuningan. Dia bersama rombongannya mendaki Gunung Lawu melalui Pos Pendakian Candi Cetho, Desa Gumeng Jenawi, Karanganyar, pada Sabtu 5 Maret 2016 dan turun pada Minggu 6 Mei 2016.
Salah seorang rekan serombonga korban Eko wilasmono menyebutkan, yang bersangkutan sempat mendaki sampai puncak. Setelah perjalanan turun kondisi fisiknya menurun drastis. Tidak lama kemudian terserang hypotermia.
Kondisi diperparah saat korban juga terkilir di bagian kakinya, sehingga susah untuk melanjutkan perjalanan. Bahkan Sri juga sempat pingsan saat berada di pos lima, sehingga membuat rekan-rekan serombongannya panik.
Belum lagi cuaca buruk, hujan dan angin kencang mendera dan memperkeruh suasana. Melihat kondisi yang semakin tidak menentu, dia dan sejumlah rekan lain berinisiatof meminta pertolongan kepada petugas yang ada di bawah.
Upaya iti berhasil dan petugas langsung mengevakuasi Sri Jayanto dengan tandu. "Dia memang baru kali pertama naik Gunung, mungkin belum bisa menghadapi cuaca yang kurang bersahabat," ucapnya, kepada wartawan, Senin (7/3/2016).
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar Nugroho mengatakan, setelah dievakuasi korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
Perawatan itu penting untuk memulihkan kondisi fisik korban yang menurun setelah terserang hypotermia. Dia mengatakan kejadian semacam itu memang sering terjadi.
Apalagi saat cuaca buruk seperti ini, hypotermia dapat menyerang para pendaki yang berada di atas. Ke depan, dia meminta kepada para pendaki untuk lebih berhati-hati dan menyiapkan fisik mereka sebelum melakukan pendakian.
Alat yang lengkap juga penting untuk dibawa agar nantinya jika sewaktu-waktu ada hal yang tidak diinginkan, maka peralatan yang dibawa bisa digunakan. "Yang penting hati-hati dan harus dipersiapkan dengan baik saat mendaki gunung," pungkasnya.
Pendali gunung tersebut merupakan Sri Jayanti asal Kaliaren Kuningan. Dia bersama rombongannya mendaki Gunung Lawu melalui Pos Pendakian Candi Cetho, Desa Gumeng Jenawi, Karanganyar, pada Sabtu 5 Maret 2016 dan turun pada Minggu 6 Mei 2016.
Salah seorang rekan serombonga korban Eko wilasmono menyebutkan, yang bersangkutan sempat mendaki sampai puncak. Setelah perjalanan turun kondisi fisiknya menurun drastis. Tidak lama kemudian terserang hypotermia.
Kondisi diperparah saat korban juga terkilir di bagian kakinya, sehingga susah untuk melanjutkan perjalanan. Bahkan Sri juga sempat pingsan saat berada di pos lima, sehingga membuat rekan-rekan serombongannya panik.
Belum lagi cuaca buruk, hujan dan angin kencang mendera dan memperkeruh suasana. Melihat kondisi yang semakin tidak menentu, dia dan sejumlah rekan lain berinisiatof meminta pertolongan kepada petugas yang ada di bawah.
Upaya iti berhasil dan petugas langsung mengevakuasi Sri Jayanto dengan tandu. "Dia memang baru kali pertama naik Gunung, mungkin belum bisa menghadapi cuaca yang kurang bersahabat," ucapnya, kepada wartawan, Senin (7/3/2016).
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar Nugroho mengatakan, setelah dievakuasi korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
Perawatan itu penting untuk memulihkan kondisi fisik korban yang menurun setelah terserang hypotermia. Dia mengatakan kejadian semacam itu memang sering terjadi.
Apalagi saat cuaca buruk seperti ini, hypotermia dapat menyerang para pendaki yang berada di atas. Ke depan, dia meminta kepada para pendaki untuk lebih berhati-hati dan menyiapkan fisik mereka sebelum melakukan pendakian.
Alat yang lengkap juga penting untuk dibawa agar nantinya jika sewaktu-waktu ada hal yang tidak diinginkan, maka peralatan yang dibawa bisa digunakan. "Yang penting hati-hati dan harus dipersiapkan dengan baik saat mendaki gunung," pungkasnya.
(san)