Kangen Istri Muda, Pria Ini Jadi Korban Kapal Rafelia 2
A
A
A
GIANYAR - Nahas dialami Gusti Made Suwena (55). Lantaran kangen ingin bertemu istri mudanya yang bernama Endang di Banyuwangi, Jawa Timur, malah menjadi korban kapal Rafelia yang tenggelam pada Jumat 4 Maret 2016, di Selat Bali.
Menurut kerabat korban Gusti Nyoman Rai, kepergian korban ke Jawa untuk pulang ke rumah istri muda dan mengambil dompet yang ketinggalan.
“Sekitar pukul jam 09.00 Wita dia berangkat ke Jawa, dan sekitar pukul 11.00 Wita mengabari istri mudanya kalau sudah ada di Negara, Jembrana. Saat itu, istrinya katanya sudah melarang korban kesana, tapi tidak tahunya berakhir seperti ini,” ungkapnya, di Tampak Siring, Gianyar, Senin (7/3/2016).
Dia menceritakan, korban memang sudah biasa bolak-balik Jawa-Bali untuk menemui istri mudanya tersebut. Bahkan pada Senin 29 Februari 2016, korban baru pulang dari Jawa.
“Jumat kemarin dia balik lagi kesana. Dia ini tidak menetap, ya kadang ke Jawa tiga hari terus tinggal di sini. Balik lagi kesana. Dia memang sudah biasa pergi sendirian dengan menggendarai sepeda motor,” jelasnya.
Dia mengaku mendapatkan kabar tersebut semua keluarganya syok. "Tapi ini sudah takdir ya harus kami terima apa adanya," pungkasnya.
Jenazah korban tiba di rumah Minggu 6 Maret 2016 malam, pihaknya mengaku mendapatkan kabar kalau korban meninggal setelah beberapa hari kapal tersebut tenggelam.
Seperti diketahui, korban ditemukan dianjungan kapal pada Minggu 6 Maret 2016. Korban dikenali karena telah menggunakan gigi palsu, hal tersebut yang dibenarkan oleh Endang istri muda korban.
Menurut kerabat korban Gusti Nyoman Rai, kepergian korban ke Jawa untuk pulang ke rumah istri muda dan mengambil dompet yang ketinggalan.
“Sekitar pukul jam 09.00 Wita dia berangkat ke Jawa, dan sekitar pukul 11.00 Wita mengabari istri mudanya kalau sudah ada di Negara, Jembrana. Saat itu, istrinya katanya sudah melarang korban kesana, tapi tidak tahunya berakhir seperti ini,” ungkapnya, di Tampak Siring, Gianyar, Senin (7/3/2016).
Dia menceritakan, korban memang sudah biasa bolak-balik Jawa-Bali untuk menemui istri mudanya tersebut. Bahkan pada Senin 29 Februari 2016, korban baru pulang dari Jawa.
“Jumat kemarin dia balik lagi kesana. Dia ini tidak menetap, ya kadang ke Jawa tiga hari terus tinggal di sini. Balik lagi kesana. Dia memang sudah biasa pergi sendirian dengan menggendarai sepeda motor,” jelasnya.
Dia mengaku mendapatkan kabar tersebut semua keluarganya syok. "Tapi ini sudah takdir ya harus kami terima apa adanya," pungkasnya.
Jenazah korban tiba di rumah Minggu 6 Maret 2016 malam, pihaknya mengaku mendapatkan kabar kalau korban meninggal setelah beberapa hari kapal tersebut tenggelam.
Seperti diketahui, korban ditemukan dianjungan kapal pada Minggu 6 Maret 2016. Korban dikenali karena telah menggunakan gigi palsu, hal tersebut yang dibenarkan oleh Endang istri muda korban.
(san)