Dua Bocah SD Tewas Tenggelam di Bekas Galian C
A
A
A
MEDAN - Ari (11), dan Zaki (6), dua bocah yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) ditemukan tewas tenggelam di sebuah kolam bekas galian C, Selasa 23 Februari 2016 malam.
Kolam bekas galian C sedalam empat meter itu terletak di Pasar 13 Tembung Block M Kampung Kolam, Percut Sei Tuan.
Saksi mata, Iqbal (17) mengatakan, sebelum ditemukan tewas kedua bocah malang itu pada sore harinya terlihat asik mengejar layang-layang di lahan garapan yang hanya berjarak beberapa meter dari kolam bekas galian C.
"Tadi sore keduanya (korban) masih kulihat sedang asik mengejar layang-layang tak jauh dari kolam bekas galian C itu," katanya.
Namun, sambung dia, tak lama setelah itu, ayah dari kedua korban Waji Anto (ayah Zaki) dan Daril (ayah Ari) mencari keberadaannya karena sudah maghrib kedua bocah malang itu tak kunjung kembali ke rumahnya.
"Kedua orangtua bocah malang itu lalu mencari kedua anaknya yang belum pulang hingga Azan Maghrib," ujarnya.
Melihat itu, tambah Igbal, bersama warga Iqbal pun memberitahukan lokasi yang diketahuinya saat melihat kedua bocah itu terakhir kalinya.
Upaya pencarian akhirnya menemui titik terang setelah warga menemukan sandal kedua bocah itu berada di dalam kolam.
"Diduga kedua korban tenggelam di dalam kolam, sehingga orangtua korban dan warga masuk ke areal kolam sedalam empat meter itu, dan berhasil menemukannya (korban) dari dalam air, lalu mengangkat dan membawanya ke Rumah Sakit (RS) terdekat," sebutnya.
Namun sayang, meski sempat dibawa ke RS terdekat, nyawa korban tak bisa diselamatkan. Keduanya dinyatakan tewas oleh petugas medis.
Kedua bocah malang itu kemudian dibawa pulang untuk disemayamkan oleh keluarganya. Tak lama kemudian, petugas Polsek Percut Seituan tiba di lokasi untuk menelusuri penyebab kejadian tersebut.
"Warga dan pihak keluarga korban sempat membawanya ke RS, tetapi yang Maha Kuasa sudah menjemputnya kembali. Warga dan keluarga langsung menangis histeris. Tak lama setelah itu barulah Polisi datang dan bertanya-tanya," ungkap Iqbal sembari menyebut setelah bertanya-tanya kepada warga petugas tersebut langsung pergi meninggalkan lokasi.
"Keluarga korban sudah membuat pernyataan supaya korban tak di visum," kata salah satu petugas sambil berlalu.
Kolam bekas galian C sedalam empat meter itu terletak di Pasar 13 Tembung Block M Kampung Kolam, Percut Sei Tuan.
Saksi mata, Iqbal (17) mengatakan, sebelum ditemukan tewas kedua bocah malang itu pada sore harinya terlihat asik mengejar layang-layang di lahan garapan yang hanya berjarak beberapa meter dari kolam bekas galian C.
"Tadi sore keduanya (korban) masih kulihat sedang asik mengejar layang-layang tak jauh dari kolam bekas galian C itu," katanya.
Namun, sambung dia, tak lama setelah itu, ayah dari kedua korban Waji Anto (ayah Zaki) dan Daril (ayah Ari) mencari keberadaannya karena sudah maghrib kedua bocah malang itu tak kunjung kembali ke rumahnya.
"Kedua orangtua bocah malang itu lalu mencari kedua anaknya yang belum pulang hingga Azan Maghrib," ujarnya.
Melihat itu, tambah Igbal, bersama warga Iqbal pun memberitahukan lokasi yang diketahuinya saat melihat kedua bocah itu terakhir kalinya.
Upaya pencarian akhirnya menemui titik terang setelah warga menemukan sandal kedua bocah itu berada di dalam kolam.
"Diduga kedua korban tenggelam di dalam kolam, sehingga orangtua korban dan warga masuk ke areal kolam sedalam empat meter itu, dan berhasil menemukannya (korban) dari dalam air, lalu mengangkat dan membawanya ke Rumah Sakit (RS) terdekat," sebutnya.
Namun sayang, meski sempat dibawa ke RS terdekat, nyawa korban tak bisa diselamatkan. Keduanya dinyatakan tewas oleh petugas medis.
Kedua bocah malang itu kemudian dibawa pulang untuk disemayamkan oleh keluarganya. Tak lama kemudian, petugas Polsek Percut Seituan tiba di lokasi untuk menelusuri penyebab kejadian tersebut.
"Warga dan pihak keluarga korban sempat membawanya ke RS, tetapi yang Maha Kuasa sudah menjemputnya kembali. Warga dan keluarga langsung menangis histeris. Tak lama setelah itu barulah Polisi datang dan bertanya-tanya," ungkap Iqbal sembari menyebut setelah bertanya-tanya kepada warga petugas tersebut langsung pergi meninggalkan lokasi.
"Keluarga korban sudah membuat pernyataan supaya korban tak di visum," kata salah satu petugas sambil berlalu.
(nag)