HT: Kepala Daerah Harus Berjuang Agar Rakyatnya Sejahtera

Kamis, 18 Februari 2016 - 00:52 WIB
HT: Kepala Daerah Harus...
HT: Kepala Daerah Harus Berjuang Agar Rakyatnya Sejahtera
A A A
BENGKULU - Pelantikan kepala daerah merupakan awal dari perjuangan membangun daerah, agar apa yang dikampanyekan selama pemilihan bisa betul-betul terlaksana dengan baik.

Begitulah penuturan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) seusai menghadiri pelantikan Bupati dan Wakil Bupati se-Bengkulu, Rabu (17/2/2016). Dalam pelantikan tersebut Ketua DPD Partai Perindo Bengkulu Selatan Dirwan Mahmud resmi menjadi Bupati Bengkulu Selatan.

"Pesan saya pada Pak Dirwan supaya bisa membangun Bengkulu Selatan sesuai harapan dan aspirasi masyarakat Bengkulu Selatan, sesuai janji pada waktu kampanye supaya bisa dipenuhi."

Dia melanjutkan, pemimpin daerah harus berjuang agar rakyatnya sejahtera, ketimpangan sosial bisa mengecil, masyarakat punya lapangan kerja yang cukup, pengangguran dan kemiskinan bisa ditekan.

Dalam hal membangun daerah, kata HT, kepala daerah harus mengetahui kekuatan daerah tersebut. Dia memberikan contoh untuk membangun pertanian, para petani membutuhkan lahan. Karena selama ini kebanyakan merupakan penggarap.

Lahan tersebut bisa diberikan kepada petani dengan sistem pembayaran berangsur. Pembayaran berasal dari hasil panen. Dengan begitu, petani bisa memiliki lahannya sendiri.

Selain itu, para petani juga membutuhkan modal murah dan akses modal yang mudah. "Kalau tidak mereka itu pinjem dari tengkulak. Kalau pinjem tengkulak, mereka ditakar, harga jualnya sekian. Jadi untungnya udah pas-pasan, akhirnya sebagian petani miskin terus," kata HT.

Akses ke modal diperlukan untuk membeli pupuk, bibit, peralatan, dan lain sebagainya. Selain itu mereka juga harus dilatih agar lebih produktif. "Jadi lahannya makin banyak, makin produktif, produktivitas per hektare makin besar produksinya, petaninya makin sejahtera secara nasional, kita makin kuat, produksinya makin besar," ujarnya.

Selain itu petani juga membutuhkan proteksi. Sebab, seringkali ketika panen tiba justru ada impor datang. Hal tersebut merugikan para petani.

Begitu juga jika ingin membangun UMKM. Mereka membutuhkan akses mudah untuk mendapat dana yang murah, pelatihan karena pendidikannya banyak tertinggal, dan proteksi.

"Pasar grosir yang besar-besar bisa diatur, hanya di tempat-tempat tertentu, di kota misalnya. Kalau UMKM bersaing dengan yang gajah-gajah, ya pasti kalah," tegasnya.

Begitu pula untuk nelayan. Dengan konsep yang sama, plus industri pengolahannya juga dibangun. Dengan begitu, ada lapangan kerja terbuka, karena terdapat aktivitas penambahan nilai, mengolah hasil laut menjadi pangan olahan.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8263 seconds (0.1#10.140)