Sri Sultan Lantik Tiga Bupati Terpilih
A
A
A
YOGYAKARTA - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X melantik tiga bupati dan wakil bupati terpilih dalam proses demokrasi pemilihan langsung pada 9 Desember 2015 lalu.
Raja Keraton Yogyakarta itu menyampaikan, meski proses pilkada diusung oleh partai politik, namun setelah menjabat sebagai kepala daerah tingkat II, maka saat itu juga harus melepas atribut parpol.
Artinya, Sultan meminta kepada tiga kepala daerah itu dalam melaksanakan tugas, benar-benar berada diatas semua golongan, sehingga pikiran dan tindakan demi kepentingan seluruh rakyat
Meski calon dalam pilkada diusung partai politik, tetapi setelah menjabat menjadi Kepala Daerah, maka pada saat itu juga harus melepaskan atribut parpol.
"Loyalitas saya (bupati dan wakilnya) kepada partai berakhir ketika loyalitas kepada negara dimulai," kata Sultan di Pendopo Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Rabu (17/2/2016).
Sultan menyampaikan, tiga Kabupaten mulai dari Sleman, Bantul, dan Gunungkidul, memiliki kekayaan yang langka. Sleman dengan Gunung Merapi yang membuat minat serta keingin-tahuan ahli vulkanologi dunia untuk menguak misteri di dalamnya.
"Sleman itu ibarat negeri para dewa, karena keberadaan UGM dan UII sebagai universitas negeri dan swasta tertua di Indonesia, disamping masih banyak kampus-kampus lainnya," jelasnya.
Sedangkan Gunungkidul, imbuh Sultan, masa lalu terbayang sebagai daerah gersang, berbatu, dan tidak produktif. Padahal, saat ini jauh dari perkiraan seperti itu.
"Di Gunungkidul tersembunyi sejuta pesona alam yang menyuguhkan panorama luar biasa indah bagaikan surga yang terabaikan," jelasnya.
Oleh karenanya, dalam mendayagunakan potensi yang ada, berupa kelangkaan dan kekayaan alam bukit karst yang kini telah diakui sebagai Kawasan Lindung Geo Heritage dengan sungai di bawah tanah, dan keindahan pantai berpasir putih yang tiada duanya, pemanfaatannya harus mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sementara Bantul, kata Sultan, juga memiliki wisata Pantai Parangtritis yang cukup fenomenal.
Juga kekayaan alam yang langka, yakni Pasir Barchan di Parangkusumo (barat parangtritis) yang telah didaftarkan sebagai Unesco World Heritage, karena merupakan fenomena alam yang hanya ditemukan di Meksiko.
"Hamparan bukit pasir pantai yang luas menarik minat penggemar sandboarding yang begitu leluasa memilih tempat dan menikmati setiap moment yang jarang diperoleh ditempat lain," jelasnya.
Karena Gunungkidul dan Bantul berbatasan dengan Laut Selatan, Sultan berharap agar kepala daerah bisa memanfaatkan potensi pesisir dan kelautan yang dimiliki untuk meningkatkan budaya cinta laut pada masyarakat pesisir.
Sultan juga meminta bupati dan wakil bupati mengatur skala prioritas, sehingga program yang dijanjikan semasa kampanye lalu dapat segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. "Selamat bekerja dan mengabdi," pungkasnya.
Ketiga pasangan bupati itu mulai dari Gunungkidul dipimpin Badingah dan Immawan Wahyudi, Bantul oleh Suharsono dan Abdul Halim Muslih, dan Sleman dipimpin kembali oleh Sri Purnomo yang berpasangan dengan Sri Muslimatun sebagai wakil bupati.
Dalam pelantikan dan pengambilan sumpah janji sebagai kepala daerah periode 2016-2021 itu, dihadiri sejumlah pejabat negara.
Mulai dari perwakilan dari Kemendagri, sejumlah anggota DPR RI, anggota DPD Perwakilan Yogyakarta, Komandan Korem 072/Pamungkas Brigjen TNI Stefanus Tri Mulyono, Kapolda DIY Brigjen Pol Erwin Triwanto, Komandan Lanud Adisucipto Marsmal Pertama Imran Baidirus, sejumlah anggota DPRD DIY, serta pejabat di lingkungan Pemda DIY maupun tiga kabupaten.
Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais meminta agar kepala daerah terpilih untuk amanah dalam menjalankan tugas. Yang tidak kalah penting, untuk menjauhkan diri dari tindakan merugikan masyarakat seperti korupsi.
"Kebetulan PAN sebagai pengusung di dua tempat (Gunungkidul dan Sleman), sedangkan satu lagi sebagai mendukung. Saya berharap Bupati yang dilantik hari ini berkerja sesuai amanah, jangan lakukan tindakan yang merugikan masyarakat," kata putra mantan pendiri PAN Amien Rais ini.
Raja Keraton Yogyakarta itu menyampaikan, meski proses pilkada diusung oleh partai politik, namun setelah menjabat sebagai kepala daerah tingkat II, maka saat itu juga harus melepas atribut parpol.
Artinya, Sultan meminta kepada tiga kepala daerah itu dalam melaksanakan tugas, benar-benar berada diatas semua golongan, sehingga pikiran dan tindakan demi kepentingan seluruh rakyat
Meski calon dalam pilkada diusung partai politik, tetapi setelah menjabat menjadi Kepala Daerah, maka pada saat itu juga harus melepaskan atribut parpol.
"Loyalitas saya (bupati dan wakilnya) kepada partai berakhir ketika loyalitas kepada negara dimulai," kata Sultan di Pendopo Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Rabu (17/2/2016).
Sultan menyampaikan, tiga Kabupaten mulai dari Sleman, Bantul, dan Gunungkidul, memiliki kekayaan yang langka. Sleman dengan Gunung Merapi yang membuat minat serta keingin-tahuan ahli vulkanologi dunia untuk menguak misteri di dalamnya.
"Sleman itu ibarat negeri para dewa, karena keberadaan UGM dan UII sebagai universitas negeri dan swasta tertua di Indonesia, disamping masih banyak kampus-kampus lainnya," jelasnya.
Sedangkan Gunungkidul, imbuh Sultan, masa lalu terbayang sebagai daerah gersang, berbatu, dan tidak produktif. Padahal, saat ini jauh dari perkiraan seperti itu.
"Di Gunungkidul tersembunyi sejuta pesona alam yang menyuguhkan panorama luar biasa indah bagaikan surga yang terabaikan," jelasnya.
Oleh karenanya, dalam mendayagunakan potensi yang ada, berupa kelangkaan dan kekayaan alam bukit karst yang kini telah diakui sebagai Kawasan Lindung Geo Heritage dengan sungai di bawah tanah, dan keindahan pantai berpasir putih yang tiada duanya, pemanfaatannya harus mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sementara Bantul, kata Sultan, juga memiliki wisata Pantai Parangtritis yang cukup fenomenal.
Juga kekayaan alam yang langka, yakni Pasir Barchan di Parangkusumo (barat parangtritis) yang telah didaftarkan sebagai Unesco World Heritage, karena merupakan fenomena alam yang hanya ditemukan di Meksiko.
"Hamparan bukit pasir pantai yang luas menarik minat penggemar sandboarding yang begitu leluasa memilih tempat dan menikmati setiap moment yang jarang diperoleh ditempat lain," jelasnya.
Karena Gunungkidul dan Bantul berbatasan dengan Laut Selatan, Sultan berharap agar kepala daerah bisa memanfaatkan potensi pesisir dan kelautan yang dimiliki untuk meningkatkan budaya cinta laut pada masyarakat pesisir.
Sultan juga meminta bupati dan wakil bupati mengatur skala prioritas, sehingga program yang dijanjikan semasa kampanye lalu dapat segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. "Selamat bekerja dan mengabdi," pungkasnya.
Ketiga pasangan bupati itu mulai dari Gunungkidul dipimpin Badingah dan Immawan Wahyudi, Bantul oleh Suharsono dan Abdul Halim Muslih, dan Sleman dipimpin kembali oleh Sri Purnomo yang berpasangan dengan Sri Muslimatun sebagai wakil bupati.
Dalam pelantikan dan pengambilan sumpah janji sebagai kepala daerah periode 2016-2021 itu, dihadiri sejumlah pejabat negara.
Mulai dari perwakilan dari Kemendagri, sejumlah anggota DPR RI, anggota DPD Perwakilan Yogyakarta, Komandan Korem 072/Pamungkas Brigjen TNI Stefanus Tri Mulyono, Kapolda DIY Brigjen Pol Erwin Triwanto, Komandan Lanud Adisucipto Marsmal Pertama Imran Baidirus, sejumlah anggota DPRD DIY, serta pejabat di lingkungan Pemda DIY maupun tiga kabupaten.
Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais meminta agar kepala daerah terpilih untuk amanah dalam menjalankan tugas. Yang tidak kalah penting, untuk menjauhkan diri dari tindakan merugikan masyarakat seperti korupsi.
"Kebetulan PAN sebagai pengusung di dua tempat (Gunungkidul dan Sleman), sedangkan satu lagi sebagai mendukung. Saya berharap Bupati yang dilantik hari ini berkerja sesuai amanah, jangan lakukan tindakan yang merugikan masyarakat," kata putra mantan pendiri PAN Amien Rais ini.
(sms)