Pelaku Curanmor yang Tembaki Polisi Diduga Sering Gunakan Atribut TNI-Polri
A
A
A
SIPIROK - Para pelaku curanmor yang nekat menembaki polisi ketika menggelar razia di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Nabundong, Kabupaten Padanglawas Utara (Paluta), diduga kerap memakai atribut TNI dan Polri untuk melancarkan aksinya.
Dugaan itu ditandai dengan ditemukannya atribut-atribut seperti pakaian loreng TNI dan seragam Brimob di dalam mobil Suzuki Carry warna putih BK 1650 tanpa seri.
Kasat Reskrim Polres Tapanuli Selatan (Tapsel) Ajun Komisaris Polisi (AKP) Jama K Purba mengatakan, diduga dalam melakukan aksinya, para pelaku sering menggunakan atribut TNI dan polisi, untuk menakut-nakuti warga.
"Untuk mengelabui para korban, mereka diduga sengaja menggunakan atribut TNI dan polisi," ujarnya saat dihubungi KORAN SINDO MEDAN, Jumat (5/2/2016).
Jama K Purba mengatakan, pihaknya juga sedang melakukan penyelidikan kepemilikan senjata api pelaku. Pihak kepolisian tidak akan sungkan melakukan tindakan tegas apabila ada keterlibatan aparat di jaringan curanmor antarkabupaten dan provinsi itu.
Saat ini, untuk menangkap tiga orang pelaku yang berhasil melarikan diri, Polres Tapsel sudah melakukan koordinasi lintas polres di wilayah hukum masing-masing.
"Kami sudah koordinasi dengan Polres Labuhan Batu, Polresta Medan," ujarnya.
Pihak kepolisian saat ini sedang menambah personel untuk menjaga ketat daerah-daerah perbatasan, terutama Sumut-Riau.
Diberitakan sebelumnya, petugas kepolisian yang sedang melakukan razia terlibat aksi baku tembak dengan lima orang di Jalan Lintas Sumatera Nabundong, Kecamatan Ulu Siapas, Kabupaten Padanglawas Utara (Paluta), Sumatera Utara, Kamis (4/2/2016).
Peristiwa baku tembak itu terjadi pada saat petugas gabungan kepolisian sedang melakukan razia di Jalinsum Nabundong, Kabupaten Paluta.
Mobil Suzuki Carry warna putih BK 1650 tanpa seri yang dikendarai oleh para tersangka dicegat oleh petugas kepolisian. Tiba-tiba, mobil itu melaju dan penumpangnya menembaki polisi yang sedang bertugas saat itu. (Baca juga: Gelar Razia, Polisi Ditembaki).
PILIHAN:
Jembatan Gantung Putus, 17 Orang Jatuh ke Sungai
Dugaan itu ditandai dengan ditemukannya atribut-atribut seperti pakaian loreng TNI dan seragam Brimob di dalam mobil Suzuki Carry warna putih BK 1650 tanpa seri.
Kasat Reskrim Polres Tapanuli Selatan (Tapsel) Ajun Komisaris Polisi (AKP) Jama K Purba mengatakan, diduga dalam melakukan aksinya, para pelaku sering menggunakan atribut TNI dan polisi, untuk menakut-nakuti warga.
"Untuk mengelabui para korban, mereka diduga sengaja menggunakan atribut TNI dan polisi," ujarnya saat dihubungi KORAN SINDO MEDAN, Jumat (5/2/2016).
Jama K Purba mengatakan, pihaknya juga sedang melakukan penyelidikan kepemilikan senjata api pelaku. Pihak kepolisian tidak akan sungkan melakukan tindakan tegas apabila ada keterlibatan aparat di jaringan curanmor antarkabupaten dan provinsi itu.
Saat ini, untuk menangkap tiga orang pelaku yang berhasil melarikan diri, Polres Tapsel sudah melakukan koordinasi lintas polres di wilayah hukum masing-masing.
"Kami sudah koordinasi dengan Polres Labuhan Batu, Polresta Medan," ujarnya.
Pihak kepolisian saat ini sedang menambah personel untuk menjaga ketat daerah-daerah perbatasan, terutama Sumut-Riau.
Diberitakan sebelumnya, petugas kepolisian yang sedang melakukan razia terlibat aksi baku tembak dengan lima orang di Jalan Lintas Sumatera Nabundong, Kecamatan Ulu Siapas, Kabupaten Padanglawas Utara (Paluta), Sumatera Utara, Kamis (4/2/2016).
Peristiwa baku tembak itu terjadi pada saat petugas gabungan kepolisian sedang melakukan razia di Jalinsum Nabundong, Kabupaten Paluta.
Mobil Suzuki Carry warna putih BK 1650 tanpa seri yang dikendarai oleh para tersangka dicegat oleh petugas kepolisian. Tiba-tiba, mobil itu melaju dan penumpangnya menembaki polisi yang sedang bertugas saat itu. (Baca juga: Gelar Razia, Polisi Ditembaki).
PILIHAN:
Jembatan Gantung Putus, 17 Orang Jatuh ke Sungai
(zik)