Heboh Panci Berlafal Allah, Ansor Minta Tabayyun

Rabu, 27 Januari 2016 - 14:19 WIB
Heboh Panci Berlafal...
Heboh Panci Berlafal Allah, Ansor Minta Tabayyun
A A A
SURABAYA - Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jember meminta semua pihak melakukan tabayyun terkait mencuatnya kasus panci bertuliskan Alhamdu Allah, di Jember.

Sikap tabayyun ini adalah untuk mencari solusi permasalahan sehingga umat tidak terprovokasi. Ketua GP Ansor Jember Ayub Junaidi mengatakan, kasus panci dengan kasus sandal berlafal Allah beberapa waktu lalu berbeda.

Dia menjelaskan, dalam panci tersebut bertuliskan alhamdu Alloh adalah stiker yang ditempel di panci. Sehingga bisa dilepas. Sedangkan, sandal melekat dalam sandal dan tentunya akan diinjak-injak.

"Mari berikir jernih. Jangan mudah terbawa dengan isu-isu yang memancing provokasi. Indonesia ini sangat mudah diprovokasi terutama menyangkut agama," kata Ayub, kepada wartawan, Rabu (27/1/2016).

Ayub mencontohkan, ada beberapa lafal-lafal Arab yang diletakkan di toilet seperti yang terjadi di Arab Saudi. "Bahkan saya pernah lihat bendera Arab Saudi dibuat baju. Bendera Arab itu malah ada lafal syahadat," terangnya.

Ayub mengaku, menyikapi persoalan ini harus dilakukan dengan cara berbaik sangka. Menurut Ayub, kemungkinan si pembuat panci tersebut tidak tahu terkait mencantumkan lafal tersebut.

Jika memang tersebut yang ditulis adalah lafal alhamdulilah tentu salah. Karena lafal tersebut dipisah sehingga berbunyi alhamdu dan Allah. Oleh karena itu, setelah aksi tabayyun maka yang perlu dilakukan adalah memaafkan.

"Tentunya ini adalah tugas dari ulama untuk mewujudkan itu. Kami pemuda Ansor siap mengawal," katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jember juga meminta kepada kader-kader Ansor serta masyarakat Kabupaten Jember untuk jernih dan tidak kagetan dalam menyikapi hal tersebut.

Sikap menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum adalah sikap yang baik. Ayub juga menghormati langkah hukum yang ditempuh oleh Front Pembela Islam (FPI) Jawa Timur dengan melaporkan kasus tersebut ke Polda Jatim.

"Itu adalah hak masing-masing. Biarkan aparat hukum yang bekerja menyelesaikan persoalan ini. Dan masyarakat harus berpikir jernih, jangan terprovokasi apapun," pungkasnya.
(san)
Berita Terkait
Jozeph Paul Zhang Ditetapkan...
Jozeph Paul Zhang Ditetapkan Tersangka Penodaan Agama
Bahas RUU KUHP, Pasal...
Bahas RUU KUHP, Pasal Penodaan Agama Direformulasi
Selama 2020, YLBHI Temukan...
Selama 2020, YLBHI Temukan Puluhan Kasus Penodaan Agama
PSI Tolak Pasal Penodaan...
PSI Tolak Pasal Penodaan Agama di RUU KUHP
Polri Selidiki Dugaan...
Polri Selidiki Dugaan Penodaan Agama oleh Muhammad Kece
Fatwa MUI Gresik: Pernikahan...
Fatwa MUI Gresik: Pernikahan Manusia dengan Kambing Dianggap Penistaan Agama dan Pelaku Dihukumi Murtad!
Berita Terkini
Terduga Pembakar Gerbong...
Terduga Pembakar Gerbong KA di Stasiun Tugu Yogya Di-blacklist Tak Boleh Naik Kereta
8 menit yang lalu
PosIND Salurkan Bansos...
PosIND Salurkan Bansos PKH dan Sembako di Tanjungpinang Capai 99%
21 menit yang lalu
Mantan Gubernur Malut...
Mantan Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba Meninggal, Ribuan Masyarakat Antar ke Kampung Halaman
43 menit yang lalu
Menham Natalius Pigai...
Menham Natalius Pigai Usulkan 3 Hukuman Sekaligus untuk Mantan Kapolres Ngada
1 jam yang lalu
Banjir Muarojambi Meluas,...
Banjir Muarojambi Meluas, 7 Kecamatan Terendam
2 jam yang lalu
Gempa M5,2 Guncang Bayah...
Gempa M5,2 Guncang Bayah Banten, Dirasakan hingga Bogor
3 jam yang lalu
Infografis
Jenderal Uni Eropa Minta...
Jenderal Uni Eropa Minta Tentara Dikerahkan ke Greenland
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved