Hati-Hati, Daging Sapi Campur Babi Beredar di Gunungkidul

Senin, 25 Januari 2016 - 16:09 WIB
Hati-Hati, Daging Sapi Campur Babi Beredar di Gunungkidul
Hati-Hati, Daging Sapi Campur Babi Beredar di Gunungkidul
A A A
GUNUNGKIDUL - Warga Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta harus waspada saat membeli daging sapi. Naiknya harga daging sapi diduga kuat membuat para penjual mulai nakal dengan mencampur daging sapi dengan daging babi.

Campuran daging sapi dengan babi ini ditemukan saat pengambilan sampel yang dilakukan Balai Pengembangan Bibit Pakan Ternak dan Diagnostik Kehewanan (BPBPTDK) DIY pada akhir 2015.

Saat menyampaikan hasil penelitian ke Pemkab Bantul juga diketahui temuan campuran daging sapi dan babi juga ada di Gunungkdiul.

Bahkan, dari data tersebut juga diketahui lokasi peredaran daging sapi campur daging babi paling banyak di Gunungkidul. Pihak laboratorium BPBPTDK mencatat ada sembilan lokasi di Gunungkidul yang positif mencampur daging sapi dan daging babi tersebut. Hal ini juga menjadi catatan karena memang paling banyak se-DIY.

Kepala Dinas Peternakan Gunungkidul Krisna Berlian tidak menampik munculnya data dari laboratorium BPBPTDK tersebut. Karena itu pihaknya segera berkoordinasi dengan BPBPTDK untuk mengetahui lokasi pasti pengambilan sampel daging.

"Kita akan tindaklanjuti dengan melakukan penelusuran lapangan untuk menjaga konsumen di Gunungkidul tetap aman," terangnya kepada wartawan, Senin (25/1/2016).

Dia mengakui, peredaran daging babi memang menjadi polemik dalam penjualan daging. Untuk itu pihaknya juga berusaha keras melakukan antisipasi upaya nakal pengepul daging yang mencampur daging yang diharamkan untuk umat islam tersebut.

Pihaknya juga terus melakukan pemantauan peredaran daging di Gunungkidul. Disnak berjanji mencari pengepul-pengepul besar yang berani mencampur daging babi ke dalam daging sapi sehingga merugikan konsumen.

"Namun saya harap warga tidak perlu panik. Kita akan telusuri dan lakukan pembinaan," tandasnya.

Peredaran daging sapi bercampur babi ini juga dibenarkan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindakop ESDM).

Kepala Disperindakop ESDM Hidayat mengatakan, dari hasil koordinasi yang dilakukan, telah ditemukan sebanyak enam penjual daging sapi yang nekat mencampur dengan daging babi. Upaya pembinaan sudah dilakukan dan jumlah penjual nakal terus berkurang.

Berdasarkan catatannya, saat ini masih ada empat penjual nakal. "Empat penjual tersebut masih terus kita awasi dan lakukan pembinaan harian. Kalau masih nekat terpaksa akan kita berikan sanksi," katanya.

Dia berharap para pedagang untuk fair dalam berjualan. Jika memang menjual daging babi semestinya tidak dicampur dengan daging sapi atau sebaliknya.

"Pembeli juga harus tahu dan menerima informasi daging yang dibeli, apakah daging sapi atau sudah campur dengan daging babi," pungkasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5400 seconds (0.1#10.140)