Pengikut Gafatar Ditampung di Asrama Haji Donohudan

Jum'at, 22 Januari 2016 - 04:02 WIB
Pengikut Gafatar Ditampung...
Pengikut Gafatar Ditampung di Asrama Haji Donohudan
A A A
SEMARANG - Seribuan pengikut ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang akan dipulangkan via Jawa Tengah dari Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, rencananya ditampung di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali. Mereka akan ditampung secara bertahap sebelum dipulangkan ke masing-masing daerah asal.

Hal itu merupakan salah satu hasil dari rapat koordinasi lintas sektoral aparat kepolisian, TNI, pemerintah daerah bersama instansi terkait di Gedung Pemprov Jawa Tengah, Kamis (21/1/2016).

"Tidak bersamaan, tapi bergantian. Totalnya ada 1.529 orang, kebanyakan anak-anak. Lebih dari 400 jiwa (anak-anak)," ungkap Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Burhanudin, seusai rapat.

Dengan jumlah sebanyak itu, kata Burhanudin, diperlukan pengamanan khusus. Mengenai jumlah berapa anak buahnya yang diturunkan untuk pengamanan, Burhanudin belum bersedia menjelaskan.

Dia menyebut, sejauh ini koordinasi pendataan terus dilakukan dengan pihak Pemprov Kalimantan Barat, termasuk TNI Angkatan Laut.

"Sampai sekarang datanya masih simpang siur (soal berapa rincian tahapan yang tiba). Yang pasti, mulai hari Minggu (24/1/2016) ada pengamanan khusus di pelabuhan. Tidak melibatkan Brimob, ini kan bukan teroris," lanjutnya.

Dari ribuan orang itu, berdasar data yang ada, memang tidak semuanya berasal dari Jawa Tengah. Ada pula dari provinsi lain, di antaranya dari Jawa Timur, Jawa Barat, DIY, DKI Jakarta, hingga Provinsi Banten.

Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Nur Ali menegaskan, pihaknya beserta polres-polres jajaran di wilayah hukumnya siap melakukan pengamanan saat pengikut Gafatar tiba di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang hingga ke daerah tinggalnya.

"Kedatangan bergelombang. Untuk pemulangan, leading sector-nya dari pemerintah daerah," kata Nur Ali.

Saat ditanya kemungkinan adanya proses hukum bagi mereka, Nur Ali membantah. Namun, bagi ormas itu, terutama perekrut, pengumpulan informasi terus dilakukan.

"Apakah (bisa masuk) penipuan, atau apa, belum tahu. Wong mereka (yang mau dipulangkan) saja belum ditanya-tanya."
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8090 seconds (0.1#10.140)