Anak Ikut Gafatar, Orangtua Lapor Polisi
A
A
A
Pasangan suami istri (pasutri) Muh Subari dan Siti Sugiarti, melaporkan kasus hilangnya anak sulung mereka Adi kurniawan ke Mapolres Magelang, Kamis (14/1/2016). Mereka berharap anak pertama dari empat bersaudara tersebut bisa kembali di rumahnya.
AMenurut Subari, anaknya yang juga lulusan Akademi Komunikasi Indonesia (Akindo) Yogyakarta pergi ke Jakarta berdalih akan bekerja.
Namun demikian, kedua orangtuanya menyakini Adi bergabung dengan Organisasi Masyarakat (Ormas) Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). "Kami menyerahkan kasusnya kepada kepolisian," ujar dia.
Siti Sugiarti menambahkan, sebelum meninggalkan rumah sejak Oktober lalu, Adi pernah berpesan akan mengikuti donor darah di Yogyakarta. Kendati demikian, ibunya sempat tidak mempercayai melihat postur tubuh Adi yang kecil.
"Feeling saya, sekarang dia masih berada di wilayah Jabar. Dalam mimpi, saya melihat dia kebingungan antara mau pulang ke Magelang atau meninggalkan Gafatar," tutur Siti di sela-sela melaporkan kasusnya ke Mapolres Magelang.
Diakui Siti, pernah sekali diajak untuk bakti sosial di daerah Slemen, Yogyakarta. Saat itu, yang terkesan dengan pertanian menggunakan sistem hidroponik. "Rumah yang di Sleman itu, saya lihat sudah keluar di televisi," katanya.
Kapolres Magelang AKBP Zain Dwi Nugroho mengatakan akan menindaklanjuti laporan yang disampaikan orangtua Adi.
Atas laporan yang masuk tersebut, nantinya akan melakukan kerja sama dengan instansi lain maupun atasnya untuk melakukan pencarian. "Kalau di Kabupaten Magelang, Gafatar tidak terdaftar di Kesbangpol," pungkas Zain.
AMenurut Subari, anaknya yang juga lulusan Akademi Komunikasi Indonesia (Akindo) Yogyakarta pergi ke Jakarta berdalih akan bekerja.
Namun demikian, kedua orangtuanya menyakini Adi bergabung dengan Organisasi Masyarakat (Ormas) Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). "Kami menyerahkan kasusnya kepada kepolisian," ujar dia.
Siti Sugiarti menambahkan, sebelum meninggalkan rumah sejak Oktober lalu, Adi pernah berpesan akan mengikuti donor darah di Yogyakarta. Kendati demikian, ibunya sempat tidak mempercayai melihat postur tubuh Adi yang kecil.
"Feeling saya, sekarang dia masih berada di wilayah Jabar. Dalam mimpi, saya melihat dia kebingungan antara mau pulang ke Magelang atau meninggalkan Gafatar," tutur Siti di sela-sela melaporkan kasusnya ke Mapolres Magelang.
Diakui Siti, pernah sekali diajak untuk bakti sosial di daerah Slemen, Yogyakarta. Saat itu, yang terkesan dengan pertanian menggunakan sistem hidroponik. "Rumah yang di Sleman itu, saya lihat sudah keluar di televisi," katanya.
Kapolres Magelang AKBP Zain Dwi Nugroho mengatakan akan menindaklanjuti laporan yang disampaikan orangtua Adi.
Atas laporan yang masuk tersebut, nantinya akan melakukan kerja sama dengan instansi lain maupun atasnya untuk melakukan pencarian. "Kalau di Kabupaten Magelang, Gafatar tidak terdaftar di Kesbangpol," pungkas Zain.
(nag)