Petani Pamekasan Gantung Diri di Kamar Mandi
A
A
A
PAMEKASAN - Seorang petani bernama Sunariyah (55), warga Dusun Tandes, Desa Konang, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur tewas gantung diri di kamar mandi rumahnya.
Korban diduga nekat bunuh diri lantaran tidak kuat menahan penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi yang dideritanya sejak lama.
"Untuk sementara masih dalam penyelidikan, namun dugaan sementara karena sakit-sakitan sehingga putus asa dengan penyakitnya," kata Kapolsek Galis AKP Siti Maryatun, Minggu (10/1/2016).
Menurut Maryatun, peristiwa tersebut diketahui saat cucu Sunariyah yakni Wahyu (14) hendak mandi. Namun kamar mandi dalam keadaan terkunci dari dalam sehingga Wahyu memanggil ibunya Suhartina.
"Yang pertama kali menemukan adalah anaknya Suhartina, ditemukan berada di lantai dan langsung dipindah ke kamar."
Dugaan bunuh diri diperkuat dengan adanya bekas jeratan di leher saat tim identifikasi dari Polres Pamekasan melakukan pemeriksaan. Jenis tali yang digunakan untuk bunuh diri adalah tali warna putih.
"Kami dan tim medis puskesmas juga melakukan visum luar. Namun saat akan diautopsi, keluarga korban tidak berkenan," pungkasnya.
Korban diduga nekat bunuh diri lantaran tidak kuat menahan penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi yang dideritanya sejak lama.
"Untuk sementara masih dalam penyelidikan, namun dugaan sementara karena sakit-sakitan sehingga putus asa dengan penyakitnya," kata Kapolsek Galis AKP Siti Maryatun, Minggu (10/1/2016).
Menurut Maryatun, peristiwa tersebut diketahui saat cucu Sunariyah yakni Wahyu (14) hendak mandi. Namun kamar mandi dalam keadaan terkunci dari dalam sehingga Wahyu memanggil ibunya Suhartina.
"Yang pertama kali menemukan adalah anaknya Suhartina, ditemukan berada di lantai dan langsung dipindah ke kamar."
Dugaan bunuh diri diperkuat dengan adanya bekas jeratan di leher saat tim identifikasi dari Polres Pamekasan melakukan pemeriksaan. Jenis tali yang digunakan untuk bunuh diri adalah tali warna putih.
"Kami dan tim medis puskesmas juga melakukan visum luar. Namun saat akan diautopsi, keluarga korban tidak berkenan," pungkasnya.
(zik)