Diisukan Punya Ilmu Santet, Kakek Tewas Dibacok
A
A
A
PAMEKASAN - Moh Munir (50) warga Desa Pangereman, Kecamatan Batumarmar Pamekasan, ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan, Rabu (30/12/2015).
Belum diketahui pasti penyebab tewasnya korban yang penuh luka bacok tersebut. Cuma, diduga kuat kalau korban dikaitkan dengan isu mempunyai ilmu santet.
Komandan Kodim (Dandim) 0826/Pamekasan, Letkol Arm Mawardi menyatakan, dari informasi yang berhasil dikumpulkan, sebelum ditemukan tewas dalam kondisi penuh luka bacok.
Korban sempat berpamitan ke pihak keluarga, Selasa malam untuk menghadiri tahlilan di rumah tetanggannya.
Pihak keluarga yang kuatir karena korban belum juga pulang, akhirnya berinisiatif melakukan pencarian dan ternyata ditemukan dalam kondisi tewas bersimbah darah.
Beberapa bagian tubuh penuh dengan sayatan, yang diduga kuat dibacok dengan senjata tajam jenis celurit.
“Korban ditemukan tewas tidak jauh dari rumahnya, hanya berjarak sekitar 200 meter saja,” ujarnya.
Mawardi menjelaskan, keterangan dari beberapa tetangganya, sebelum tewas dibacok, korban sempat dicegat sekelompok orang di dekat kebun jagung.
Seketika itu juga, korban yang sendiri langsung dibacok dan pelaku pembacokan langsung melarikan diri ke arah yang gelap.
Korban yang ditemukan tewas oleh tetangganya, menderita luka yang cukup parah di bagian tubuhnya.
Beberapa di antaranya rusuk bagian kiri sobek dan ususnya terburai, pergelangan tangan kanan dan kiri putus, dan kedua bahunya nyaris putus akibat sabetan senjata tajam.
“Kemungkinan besar korban dikeroyok hingga lima orang. Itu bisa dilihat jumlah luka di sekitar bagian tubuhnya,” urai Mawardi.
Terkait isu korban mempunyai ilmu santet, sehingga berujung dibunuh. Mawardi mengakui belum tahu pasti, cuma dari beberapa isu yang berkembang di sekitar lokasi kejadian, korban diduga memiliki ilmu santet hingga menyebabkan salah satu tetangganya meninggal dunia.
“Untuk motif pembunuhan dinilai karena korban diisukan memiliki ilmu santet. Tapi perlu dicek lagi kebenarannya,” imbuh Mawardi.
Sementara itu, Kapolsek Tamberu Kecamatan Batumarmar AKP Sjaiful mengaku langsung menindaklanjuti kasus pembunuhan sadis tersebut.
Dia saat ini sudah melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi pembunuhan, serta memeriksa beberapa orang saksi.
”Saya di lokasi, masih olah TKP dan juga memeriksa saksi termasuk dari pihak keluarga korban. Soal motif, masih belum diketahui pasti,” ucapnya.
Belum diketahui pasti penyebab tewasnya korban yang penuh luka bacok tersebut. Cuma, diduga kuat kalau korban dikaitkan dengan isu mempunyai ilmu santet.
Komandan Kodim (Dandim) 0826/Pamekasan, Letkol Arm Mawardi menyatakan, dari informasi yang berhasil dikumpulkan, sebelum ditemukan tewas dalam kondisi penuh luka bacok.
Korban sempat berpamitan ke pihak keluarga, Selasa malam untuk menghadiri tahlilan di rumah tetanggannya.
Pihak keluarga yang kuatir karena korban belum juga pulang, akhirnya berinisiatif melakukan pencarian dan ternyata ditemukan dalam kondisi tewas bersimbah darah.
Beberapa bagian tubuh penuh dengan sayatan, yang diduga kuat dibacok dengan senjata tajam jenis celurit.
“Korban ditemukan tewas tidak jauh dari rumahnya, hanya berjarak sekitar 200 meter saja,” ujarnya.
Mawardi menjelaskan, keterangan dari beberapa tetangganya, sebelum tewas dibacok, korban sempat dicegat sekelompok orang di dekat kebun jagung.
Seketika itu juga, korban yang sendiri langsung dibacok dan pelaku pembacokan langsung melarikan diri ke arah yang gelap.
Korban yang ditemukan tewas oleh tetangganya, menderita luka yang cukup parah di bagian tubuhnya.
Beberapa di antaranya rusuk bagian kiri sobek dan ususnya terburai, pergelangan tangan kanan dan kiri putus, dan kedua bahunya nyaris putus akibat sabetan senjata tajam.
“Kemungkinan besar korban dikeroyok hingga lima orang. Itu bisa dilihat jumlah luka di sekitar bagian tubuhnya,” urai Mawardi.
Terkait isu korban mempunyai ilmu santet, sehingga berujung dibunuh. Mawardi mengakui belum tahu pasti, cuma dari beberapa isu yang berkembang di sekitar lokasi kejadian, korban diduga memiliki ilmu santet hingga menyebabkan salah satu tetangganya meninggal dunia.
“Untuk motif pembunuhan dinilai karena korban diisukan memiliki ilmu santet. Tapi perlu dicek lagi kebenarannya,” imbuh Mawardi.
Sementara itu, Kapolsek Tamberu Kecamatan Batumarmar AKP Sjaiful mengaku langsung menindaklanjuti kasus pembunuhan sadis tersebut.
Dia saat ini sudah melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi pembunuhan, serta memeriksa beberapa orang saksi.
”Saya di lokasi, masih olah TKP dan juga memeriksa saksi termasuk dari pihak keluarga korban. Soal motif, masih belum diketahui pasti,” ucapnya.
(sms)