Hujan Deras, Jalan Sosopan-Sibuhuan Putus
A
A
A
PADANGLAWAS - Jalan provinsi yang menghubungkan antara Kecamatan Sosopan dan Sibuhuan, Kabupaten Padanglawas, Sumatera Utara, putus akibat hujan yang melanda kedua daerah itu sejak tiga hari lalu.
Kondisi tersebut mengakibatkan daerah-daerah yang ada di kawasan itu terancam terisolir karena tidak bisa dilalui oleh kendaraan.
Saat ini, warga di Kecamatan Sosopan harus melalui Aek Godang dan Gunung Tua untuk pergi ke Sibuhuan, karena badan jalan sudah terputus.
Menurut informasi dari warga, jalur tersebut sudah lama rusak berat. Sehingga, kondisi cuaca ekstrem membuat badan jalan menjadi terputus.
"Sebenarnya, badan jalan ini sudah lama rusak, namun karena kurang perhatian, kondisinya semakin parah setelah hujan yang mengguyur selama tiga hari di daerah ini," ujar Aminuddin Harahap (45), warga Sosopan, kepada wartawan, Senin (28/12/2015).
Dia menjelaskan, sebelum putus, hampir separuh dari badan jalan sudah ambruk. Kini, seluruh badan jalan akhirnya ambruk. Sebelumnya, warga yang akan ke Sibuhuan masih bisa melintas dari badan jalan, namun saat ini harus memutar dari Aek Godang dan Gunung Tua.
Menurutnya, jalan provinsi tersebut rawan bencana alam. Selain longsor, para pengendara yang melintas juga akan melintas dari kawasan jurang. Sayangnya, belum ada pembatas di pinggir jalan.
"Badan jalan kecil dan rusak, ancaman lainnya tidak adanya pembatas jalan, padahal banyak melintasi jurang."
Amir Pudan (41), warga Sibuhuan, mengatakan, sejak terputusnya badan jalan tersebut, dia harus membawa hasil kebunnya melalui daerah lain.
"Karet murah, ongkos angkut makin mahal, karena saya tidak bisa membawa karet melalui jalan ini dan harus memutar dari Aek Godang dan Gunung Tua," tuturnya.
Dia menilai, pemerintah sudah selayaknya memperhatikan kondisi badan jalan tersebut. Sebab, jalan itu urat nadi perekonomian masyarakat.
Dia menambahkan, kondisi tersebut sudah berulang kali terjadi, namun pemerintah hanya melakukan perbaikan separuh-separuh, tidak total. Sehingga, apabila musim penghujan datang, jalan itu kembali putus.
Kondisi tersebut mengakibatkan daerah-daerah yang ada di kawasan itu terancam terisolir karena tidak bisa dilalui oleh kendaraan.
Saat ini, warga di Kecamatan Sosopan harus melalui Aek Godang dan Gunung Tua untuk pergi ke Sibuhuan, karena badan jalan sudah terputus.
Menurut informasi dari warga, jalur tersebut sudah lama rusak berat. Sehingga, kondisi cuaca ekstrem membuat badan jalan menjadi terputus.
"Sebenarnya, badan jalan ini sudah lama rusak, namun karena kurang perhatian, kondisinya semakin parah setelah hujan yang mengguyur selama tiga hari di daerah ini," ujar Aminuddin Harahap (45), warga Sosopan, kepada wartawan, Senin (28/12/2015).
Dia menjelaskan, sebelum putus, hampir separuh dari badan jalan sudah ambruk. Kini, seluruh badan jalan akhirnya ambruk. Sebelumnya, warga yang akan ke Sibuhuan masih bisa melintas dari badan jalan, namun saat ini harus memutar dari Aek Godang dan Gunung Tua.
Menurutnya, jalan provinsi tersebut rawan bencana alam. Selain longsor, para pengendara yang melintas juga akan melintas dari kawasan jurang. Sayangnya, belum ada pembatas di pinggir jalan.
"Badan jalan kecil dan rusak, ancaman lainnya tidak adanya pembatas jalan, padahal banyak melintasi jurang."
Amir Pudan (41), warga Sibuhuan, mengatakan, sejak terputusnya badan jalan tersebut, dia harus membawa hasil kebunnya melalui daerah lain.
"Karet murah, ongkos angkut makin mahal, karena saya tidak bisa membawa karet melalui jalan ini dan harus memutar dari Aek Godang dan Gunung Tua," tuturnya.
Dia menilai, pemerintah sudah selayaknya memperhatikan kondisi badan jalan tersebut. Sebab, jalan itu urat nadi perekonomian masyarakat.
Dia menambahkan, kondisi tersebut sudah berulang kali terjadi, namun pemerintah hanya melakukan perbaikan separuh-separuh, tidak total. Sehingga, apabila musim penghujan datang, jalan itu kembali putus.
(zik)