Bincang-bincang Hangat dengan Calon Bupati Kendal Mirna Annisa
A
A
A
KENDAL - Suasana rumah Mirna Annisa, di Desa Surokonto Kulon, Kecamatan Pageruyung, Kabupaten Kendal, terlihat biasa saja. Tidak ada kegiatan yang mencolok ataupun euforia.
Padahal perempuan kelahiran Surabaya 22 November 1981 ini meraih kemenangan dalam hitungan sementara suara Pemilihan Bupati (Pilbup) Kendal 2015, mengalahkan incumbent Widya Kandi Susanti.
Mirna juga menyambut ramah siapapun yang datang untuk memberikan ucapan selamat padanya. Tak lupa, dia tersenyum manis.
"Ini adalah kemenangan rakyat. Karena rakyatkah yang memang menghendaki perubahan ke arah yang lebih baik," ujar Mirna, saat wartawan bertandang ke rumahnya, Minggu (13/12/2015).
Selain itu, kemenangan yang diraihnya berkat kerja keras tim suksesnya, baik dari partai politik maupun kelompok masyarakat lainnya.
"Tim kami solid. Kiai kampung juga memberikan dukungan dan restu. Belum lagi masyarakat memang sudah pandai dalam mengikuti pesta demokrasi," lanjutnya.
Terkait birokrasi pemerintahan, dengan tegas Mirna mengatakan tidak akan melakukan kolusi. Untuk penempatan posisi pejabat, Mirna akan mengutamakan profesionalisme dan kompetensi.
"Siapa saja yang memiliki kompetensi dan mampu bekerja profesional ayo bekerja bersama-sama. Jadi, orang pandai di Kendal jangan takut tidak mendapatkan pekerjaan," tegasnya.
Saat ini, dia masih menunggu penetapan resmi dari KPU setempat yang rencananya dilakukan pada 17 Desember 2015 usai penghitungan manual. Sambil menungggu, kegiatan Mirna lebih banyak menerima tamu-tamu di rumahnya.
Atas keberhasilannya meraih suara terbanyak, Mirna banyak mendapatkan ucapan selamat, termasuk pejabat pusat dan daerah.
"Pak Prabowo Subianto sebagai orang nomor satu di Partai Gerindra sudah memberikan ucapan selamat. Bahkan rencananya beliau akan datang ke Kendal saat pelantikan nanti," ungkapnya.
Bukan sosok yang pantas disepelakan, meskipun di dunia politik Kendal nama Mirna baru muncul kali pertama saat pilbup baru dimulai tahap awal. Dia besar di lingkungan keluarga Polri.
Mirna kecil tinggal berpindah-pindah menyesuaikan penempatan kerja sang ayah Irjen pol Zainal Abidin Ishak. Pengakuan Mirna, dia terhitung sebagai siswi pintar dan tercatat beberapa kali mengikuti pertukaran pelajar.
Setelah menyelesaikan pendidikan kedokterannya, Mirna pun bergabung dengan Gerindra mengikuti jejak sang kakak Miftariza Notoprayitno. Di partai bergambar burung garuda itu, Mirna menjabat sebagai Ketua Kesehatan Indonesia Raya.
Keterlibatannya di Kesira itu pula, yang mendekatkan dia dengan Prabowo.
"Kira-kira tanggal 24 Juli pukul 23.00 Wib, atau dua hari sebelum penutupan pendaftaran calon bupati, saya diemail beliau agar mau maju. Waktu itu saya menangis, sebab tidak tahu mau bagaimana," akunya.
Setelah mendapatkan persetujuan sang suami, dia pun memutar otak untuk menentukan calon wakil yang mendampinginya. Sempat muncul Abdul Muis, anggota DPRD Kendal sekaligus Ketua PAC PKB Kaliwungu.
Namun, PKB tidak memberikan izin atas calon pasangannya itu. Dari sisa satu hari penutupan pendaftaran, Mirna mengejutkan dengan menggandeng Masrur Masykur, sosok yang juga belum banyak dikenal.
"Kami beruntung, meskipun tetap melalui kerja keras di dalam tim. Dan sekali lagi, rakyat yang menghendaki perubahan," papar Mirna.
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Manis-Bersyukur, Miftareza Noto Prayitno mengatakan, jika nanti sudah resmi dilantik dipastikan Mirna-Masrur akan menjalankan tugas secara profesional.
"Kami akan berusaha bekerja secara profesional. Mirna-Masrur itu ditetapkan sebagai pemenangan dan dilantik saja belum kok, sudah ada jual beli jabatan," tandasnya.
Padahal perempuan kelahiran Surabaya 22 November 1981 ini meraih kemenangan dalam hitungan sementara suara Pemilihan Bupati (Pilbup) Kendal 2015, mengalahkan incumbent Widya Kandi Susanti.
Mirna juga menyambut ramah siapapun yang datang untuk memberikan ucapan selamat padanya. Tak lupa, dia tersenyum manis.
"Ini adalah kemenangan rakyat. Karena rakyatkah yang memang menghendaki perubahan ke arah yang lebih baik," ujar Mirna, saat wartawan bertandang ke rumahnya, Minggu (13/12/2015).
Selain itu, kemenangan yang diraihnya berkat kerja keras tim suksesnya, baik dari partai politik maupun kelompok masyarakat lainnya.
"Tim kami solid. Kiai kampung juga memberikan dukungan dan restu. Belum lagi masyarakat memang sudah pandai dalam mengikuti pesta demokrasi," lanjutnya.
Terkait birokrasi pemerintahan, dengan tegas Mirna mengatakan tidak akan melakukan kolusi. Untuk penempatan posisi pejabat, Mirna akan mengutamakan profesionalisme dan kompetensi.
"Siapa saja yang memiliki kompetensi dan mampu bekerja profesional ayo bekerja bersama-sama. Jadi, orang pandai di Kendal jangan takut tidak mendapatkan pekerjaan," tegasnya.
Saat ini, dia masih menunggu penetapan resmi dari KPU setempat yang rencananya dilakukan pada 17 Desember 2015 usai penghitungan manual. Sambil menungggu, kegiatan Mirna lebih banyak menerima tamu-tamu di rumahnya.
Atas keberhasilannya meraih suara terbanyak, Mirna banyak mendapatkan ucapan selamat, termasuk pejabat pusat dan daerah.
"Pak Prabowo Subianto sebagai orang nomor satu di Partai Gerindra sudah memberikan ucapan selamat. Bahkan rencananya beliau akan datang ke Kendal saat pelantikan nanti," ungkapnya.
Bukan sosok yang pantas disepelakan, meskipun di dunia politik Kendal nama Mirna baru muncul kali pertama saat pilbup baru dimulai tahap awal. Dia besar di lingkungan keluarga Polri.
Mirna kecil tinggal berpindah-pindah menyesuaikan penempatan kerja sang ayah Irjen pol Zainal Abidin Ishak. Pengakuan Mirna, dia terhitung sebagai siswi pintar dan tercatat beberapa kali mengikuti pertukaran pelajar.
Setelah menyelesaikan pendidikan kedokterannya, Mirna pun bergabung dengan Gerindra mengikuti jejak sang kakak Miftariza Notoprayitno. Di partai bergambar burung garuda itu, Mirna menjabat sebagai Ketua Kesehatan Indonesia Raya.
Keterlibatannya di Kesira itu pula, yang mendekatkan dia dengan Prabowo.
"Kira-kira tanggal 24 Juli pukul 23.00 Wib, atau dua hari sebelum penutupan pendaftaran calon bupati, saya diemail beliau agar mau maju. Waktu itu saya menangis, sebab tidak tahu mau bagaimana," akunya.
Setelah mendapatkan persetujuan sang suami, dia pun memutar otak untuk menentukan calon wakil yang mendampinginya. Sempat muncul Abdul Muis, anggota DPRD Kendal sekaligus Ketua PAC PKB Kaliwungu.
Namun, PKB tidak memberikan izin atas calon pasangannya itu. Dari sisa satu hari penutupan pendaftaran, Mirna mengejutkan dengan menggandeng Masrur Masykur, sosok yang juga belum banyak dikenal.
"Kami beruntung, meskipun tetap melalui kerja keras di dalam tim. Dan sekali lagi, rakyat yang menghendaki perubahan," papar Mirna.
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Manis-Bersyukur, Miftareza Noto Prayitno mengatakan, jika nanti sudah resmi dilantik dipastikan Mirna-Masrur akan menjalankan tugas secara profesional.
"Kami akan berusaha bekerja secara profesional. Mirna-Masrur itu ditetapkan sebagai pemenangan dan dilantik saja belum kok, sudah ada jual beli jabatan," tandasnya.
(san)