Komunitas Gay di Karawang Meningkat
A
A
A
KARAWANG - Komunitas Gay di Kabupaten Karawang mengalami peningkatan setiap tahunnya. Berdasarkan catatan Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Karawang, selama tahun 2015, terdapat 895 orang LSL (Laki Suka Laki).
Kelompok ini tercatat sebagai salah satu kelompok yang berisiko tinggi dalam penularan HIV/AIDS. “Tempat berkumpul kaum gay di Karawang berada di 42 titik dan terbanyak di Karawang Kota,” ujar Sekretaris KPA Karawang Sukarjono, Minggu (13/12/2015).
Selain di Karawang Kota, tempat berkumpul para gay itu antara lain di Karawang Barat, Karawang Timur, Telukjambe Timur, Telukjambe Barat, Cikampek, Purwasari, Ciampel, Lemahabang, Cilamaya Kulon, Batu Jaya, dan Kota Baru.
“Hasil pemetaan ini dilakukan selama 18 hari melalui pendekatan tokoh kunci LSL,” katanya.
Peningkatan juga terjadi pada wanita penjaja seks langsung (WPSL) yang saat ini tercatat berjumlah 749 orang. Sementara untuk wanita penjaja seks tidak langsung (WPSTL) tercatat sebanyak 275 orang.
“Jumlah tempat WPSL sebanyak 25 tempat dan WPSTL sebanyak 16 tempat,” tuturnya.
Dia menambahkan, pihaknya akan terus memantau dan melakukan pencegahan untuk menanggulangi penyebaran HIV/AIDS melalui LSL ini. Disinyalir tren LSL ini terjadi karena beberapa faktor.
"Bisa trauma di masa kecil, dan perubahan orientasi didapat setelah mereka dewasa," katanya.
Dikatakan juga, pihaknya sempat melakukan penelusuran dan masuk ke komunitas gay di Karawang untuk mengetahui mengapa tren LSL ini mengalami peningkatan.
Banyak kalangan LSL mengaku memilih orientasi ini karena trauma dan alasan kebutuhan ekonomi. "Ternyata pelakunya bukan hanya kalangan remaja. Pria dewasa yang menikah dan mempunyai anak juga banyak," jelasnya.
Oleh sebab itu, pihaknya akan terus meningkatkan sosialisasi dan pencegahan agar penyebaran HIV/AIDS bisa ditekan. Maka dibutuhkan kerjasama dari semua pihak untuk melakukannya.
“Untuk mengurangi penyebaran virus HIV harus dilakukan oleh semua pihak dan bukan hanya oleh KPA saja,” pungkasnya.
Kelompok ini tercatat sebagai salah satu kelompok yang berisiko tinggi dalam penularan HIV/AIDS. “Tempat berkumpul kaum gay di Karawang berada di 42 titik dan terbanyak di Karawang Kota,” ujar Sekretaris KPA Karawang Sukarjono, Minggu (13/12/2015).
Selain di Karawang Kota, tempat berkumpul para gay itu antara lain di Karawang Barat, Karawang Timur, Telukjambe Timur, Telukjambe Barat, Cikampek, Purwasari, Ciampel, Lemahabang, Cilamaya Kulon, Batu Jaya, dan Kota Baru.
“Hasil pemetaan ini dilakukan selama 18 hari melalui pendekatan tokoh kunci LSL,” katanya.
Peningkatan juga terjadi pada wanita penjaja seks langsung (WPSL) yang saat ini tercatat berjumlah 749 orang. Sementara untuk wanita penjaja seks tidak langsung (WPSTL) tercatat sebanyak 275 orang.
“Jumlah tempat WPSL sebanyak 25 tempat dan WPSTL sebanyak 16 tempat,” tuturnya.
Dia menambahkan, pihaknya akan terus memantau dan melakukan pencegahan untuk menanggulangi penyebaran HIV/AIDS melalui LSL ini. Disinyalir tren LSL ini terjadi karena beberapa faktor.
"Bisa trauma di masa kecil, dan perubahan orientasi didapat setelah mereka dewasa," katanya.
Dikatakan juga, pihaknya sempat melakukan penelusuran dan masuk ke komunitas gay di Karawang untuk mengetahui mengapa tren LSL ini mengalami peningkatan.
Banyak kalangan LSL mengaku memilih orientasi ini karena trauma dan alasan kebutuhan ekonomi. "Ternyata pelakunya bukan hanya kalangan remaja. Pria dewasa yang menikah dan mempunyai anak juga banyak," jelasnya.
Oleh sebab itu, pihaknya akan terus meningkatkan sosialisasi dan pencegahan agar penyebaran HIV/AIDS bisa ditekan. Maka dibutuhkan kerjasama dari semua pihak untuk melakukannya.
“Untuk mengurangi penyebaran virus HIV harus dilakukan oleh semua pihak dan bukan hanya oleh KPA saja,” pungkasnya.
(san)