Saling Lempar Batu, Puluhan Siswa Dicokok Polisi
A
A
A
CIREBON - Puluhan pelajar SMKN 1 Mundu dan SMKN 1 Cirebon diamankan polisi setelah diduga terlibat tawuran di sekitar Jalan Perjuangan, Kota Cirebon, Jumat (11/12/2105) siang.
Pelajar kedua sekolah itu diketahui saling lempar batu sehingga mengkhawatirkan banyak pengguna jalan. Tak ingin kena batu, mereka pun putar arah menghindari keributan.
Namun, tidak halnya bagi sebuah mobil pikap bernomor polisi E 8202 VK yang dikemudikan Usep (45), warga Kadipaten, Kabupaten Majalengka, yang mengalami pecah kaca bagian depan.
Tak hanya mengenai kaca mobil, salah satu dari sejumlah batu berukuran genggaman tangan orang dewasa yang melayang saat keributan, bahkan mengenai kepala Usep.
Arus lalu lintas di sekitar kejadian pun tersendat. Beruntung, polisi yang baru selesai salat Jumat di Masjid tak jauh dari lokasi, bisa secepatnya meluncur ke arena tawuran. Melihat petugas berwenang datang, para pelajar pun segera mungkin melarikan diri.
Polisi dan pelajar pun sempat saling kejar dan berhasil mengamankan 36 pelajar, masing-masing 31 siswa SMKN 1 Mundu dan lima siswa SMKN 1 Cirebon.
Seorang warga setempat, Ahmad mengatakan, tawuran berawal kala sejumlah siswa SMKN 1 Mundu yang tengah naik bus dari arah Terminal Harjamukti menuju jalan pulang, tiba-tiba diturunkan pengemudi bus di Jalan Brigjen Dharsono, tepatnya di simpang empat Sunyaragi.
"Kemungkinan supir bus takut kendaraannya bakal dilempari karena di sekitar Jalan Perjuangan banyak pelajar lain berkumpul," ungkapnya.
Begitu mereka turun dari bus, siswa dari arah Jalan Perjuangan langsung menyerang mereka. Siswa dari SMK Mundu balas menyerang sehingga terjadi saling lempar batu.
Menurutnya, tawuran antar pelajar tersebut merupakan yang ketiga kalinya pada hari itu di lokasi yang sama.
Tawuran yang pertama terjadi pukul 10.00 WIB tanpa diketahui asal sekolah pelajar yang terlibat, kemudian sekitar pukul 13.00 WIB, dan ketiga pukul 14.00 WIB."Kawasan Jalan Perjuangan memang langganan tawuran," ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Utara Barat (Utbar) Kompol Nana Suryana menyatakan, ke-36 siswa yang diamankan langsung dibawa ke Mapolsekta Utbar guna didata dan dibuatkan surat pernyataan.
Saat digeledah, polisi menemukan banyak batu dari salah satu tas siswa. "Mereka harus menandatangani pernyataan, sebelum kemudian bisa dijemput guru atau orang tua atau walinya untuk pulang," pungkasnya.
Pelajar kedua sekolah itu diketahui saling lempar batu sehingga mengkhawatirkan banyak pengguna jalan. Tak ingin kena batu, mereka pun putar arah menghindari keributan.
Namun, tidak halnya bagi sebuah mobil pikap bernomor polisi E 8202 VK yang dikemudikan Usep (45), warga Kadipaten, Kabupaten Majalengka, yang mengalami pecah kaca bagian depan.
Tak hanya mengenai kaca mobil, salah satu dari sejumlah batu berukuran genggaman tangan orang dewasa yang melayang saat keributan, bahkan mengenai kepala Usep.
Arus lalu lintas di sekitar kejadian pun tersendat. Beruntung, polisi yang baru selesai salat Jumat di Masjid tak jauh dari lokasi, bisa secepatnya meluncur ke arena tawuran. Melihat petugas berwenang datang, para pelajar pun segera mungkin melarikan diri.
Polisi dan pelajar pun sempat saling kejar dan berhasil mengamankan 36 pelajar, masing-masing 31 siswa SMKN 1 Mundu dan lima siswa SMKN 1 Cirebon.
Seorang warga setempat, Ahmad mengatakan, tawuran berawal kala sejumlah siswa SMKN 1 Mundu yang tengah naik bus dari arah Terminal Harjamukti menuju jalan pulang, tiba-tiba diturunkan pengemudi bus di Jalan Brigjen Dharsono, tepatnya di simpang empat Sunyaragi.
"Kemungkinan supir bus takut kendaraannya bakal dilempari karena di sekitar Jalan Perjuangan banyak pelajar lain berkumpul," ungkapnya.
Begitu mereka turun dari bus, siswa dari arah Jalan Perjuangan langsung menyerang mereka. Siswa dari SMK Mundu balas menyerang sehingga terjadi saling lempar batu.
Menurutnya, tawuran antar pelajar tersebut merupakan yang ketiga kalinya pada hari itu di lokasi yang sama.
Tawuran yang pertama terjadi pukul 10.00 WIB tanpa diketahui asal sekolah pelajar yang terlibat, kemudian sekitar pukul 13.00 WIB, dan ketiga pukul 14.00 WIB."Kawasan Jalan Perjuangan memang langganan tawuran," ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Utara Barat (Utbar) Kompol Nana Suryana menyatakan, ke-36 siswa yang diamankan langsung dibawa ke Mapolsekta Utbar guna didata dan dibuatkan surat pernyataan.
Saat digeledah, polisi menemukan banyak batu dari salah satu tas siswa. "Mereka harus menandatangani pernyataan, sebelum kemudian bisa dijemput guru atau orang tua atau walinya untuk pulang," pungkasnya.
(nag)