Remaja di Pangandaran Wajib Tes Darah jika Ingin Menikah
Remaja di Pangandaran Wajib Tes Darah jika Ingin Menikah
A
A
A
PANGANDARAN - Ibu hamil dan remaja yang akan menikah di Kabupaten Pangandaran disarankan untuk melakukan tes darah untuk mengetahui penyebaran virus HIV/AIDS yang tengah meningkat tajam di kasawan itu.
Kepala Bagian Penanganan Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran Gunarto mengatakan, dengan dites darah maka akan diketahui ibu hamil tersebut akan menulaskan HIV/AIDS kepada anaknya atau tidak.
“Tes darah tersebut sebagai salah satu upaya meminimalisasi agar pasangan suami istri maupun anak dalam kandungan bebas dari penyakit HIV AIDS,” kata Gunarto, kepada wartawan, Kamis (10/12/2015).
Masih dikatakan Gunarto, pihaknya saat ini sudah melakukan sosialisasi dibeberapa daerah dengan targetan masyarakat lebih mengetahui tentang bahaya AIDS dan cara menghindarinya.
“Gejala HIV/AIDS sampai saat ini belum dapat ditemukan obatnya. Kalau pun ada hanya antirefrovial virus (ARV) yang sifatnya hanya memperpanjang usia penderita,” tambah Gunarto.
Menurutnya, penularan HIV/AIDS yang perlu diketahui masarakat di antaranya melalui sex bebas, transfusi darah (jarum suntik), dan ibu menyusui.
“Untuk itu kami berharap kepada remaja usia produktif 15-25 tahun agar bisa menjaga pergaulan bebas, terutama melakukan sex bebas. Selain itu, kepada ibu hamil dan pranikah agar sadar terhadap cek darah,” pungkas Gunarto.
Kepala Bagian Penanganan Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran Gunarto mengatakan, dengan dites darah maka akan diketahui ibu hamil tersebut akan menulaskan HIV/AIDS kepada anaknya atau tidak.
“Tes darah tersebut sebagai salah satu upaya meminimalisasi agar pasangan suami istri maupun anak dalam kandungan bebas dari penyakit HIV AIDS,” kata Gunarto, kepada wartawan, Kamis (10/12/2015).
Masih dikatakan Gunarto, pihaknya saat ini sudah melakukan sosialisasi dibeberapa daerah dengan targetan masyarakat lebih mengetahui tentang bahaya AIDS dan cara menghindarinya.
“Gejala HIV/AIDS sampai saat ini belum dapat ditemukan obatnya. Kalau pun ada hanya antirefrovial virus (ARV) yang sifatnya hanya memperpanjang usia penderita,” tambah Gunarto.
Menurutnya, penularan HIV/AIDS yang perlu diketahui masarakat di antaranya melalui sex bebas, transfusi darah (jarum suntik), dan ibu menyusui.
“Untuk itu kami berharap kepada remaja usia produktif 15-25 tahun agar bisa menjaga pergaulan bebas, terutama melakukan sex bebas. Selain itu, kepada ibu hamil dan pranikah agar sadar terhadap cek darah,” pungkas Gunarto.
(san)
Explore More