Keluarga Ratu Atut Berjaya di Pilkada 3 Kabupaten & Kota

Kamis, 10 Desember 2015 - 00:35 WIB
Keluarga Ratu Atut Berjaya di Pilkada 3 Kabupaten & Kota
Keluarga Ratu Atut Berjaya di Pilkada 3 Kabupaten & Kota
A A A
BANTEN - Keluarga mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah kembali membangun kejayaan dinasti yang sebelumnya runtuh setelah tersangkut kasus korupsi. Empat anggota keluarga Ratu Atut unggul dalam perolehan suara versi quick count.

Anak, dan menantu Tubagus Chasan Sochib kini mempunyai kans lebih setelah unggul diperolehan suara quick count dan berpeluang besar menempatkan jabatan strategis di empat wilayah Kabupaten/Kota di Banten.

Berdasarkan data yang diperoleh, Istri Tubagus Chairi Wardana, calon Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany unggul dibandingkan dua lawannya dengan memperoleh 60,46 %. Selanjutnya, suami Andiara Hikmat Tomet (Anak Ratu Atut), yakni calon Wakil Bupati Pandeglang Tanto W Arban memperoleh 70,02 %.

Adik kandung Atut, Ratu Tatu Chasanah yang maju menjadi Bupati Serang memperoleh 60,08 %. Ratu Tatu Chasanah mengaku bersyukur atas kemenangan yang diraih oleh keluarganya di Pilkada serentak 2015.

“Artinya kami masih bisa mempertahankan kemenangan sesuai dengan pemilihan legislatif 2014, dan dipercaya oleh masyarakat,” ujar Tatu, Rabu 9 Desember 2015 kemarin.

Menurut Tatu, seluruh kader yang memenuhi syarat bisa maju menjadi pemimpin daerah, tak mesti dari keluarganya.

Pengamat Politik Untirta Banten Ikhsan Ahmad mengatakan, dengan kemenangan keluarga Ratu Atut Chosiyah di Pilkada kali ini merupakan pembentukan kembali dinasti yang hancur, selain itu ini bentuk sebuah kemunduran demokrasi di Banten.

"Ini sebuah hegemoni politik yang ditopang oleh birokrasi prosedural, kapitalistik politik. Secara vulgar masyarakat diperlihatkan sebuah demokrasi yang berkasta, siapa punya modal, uang berkuasa. Jelas ini sebuah kemunduran demokrasi Banten," katanya.

Dampaknya dari terbentuknya kembali dinasti politik di Banten akan membuat kemajuan disegala bidang tersendat bahkan makin terpuruk.

"Akibatnya Banten akan terseok-seok diberbagai bidang, masa depan Banten menjadi lebih baik, sulit tercapai. Ujungnya masyarakat lagi yang akan dikorbankan," jelasnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5379 seconds (0.1#10.140)