Napi Jadi Petugas KPPS di Lapas Kedungpane Semarang
A
A
A
SEMARANG - Antusiasme narapidana di Lapas Kadungpane untuk mengikuti Pilkada Kota Semarang cukup besar.
Dari total 384 daftar pemilih tetap (DPT), pada 1 jam pertama, 177 narapidana tercatat sudah memberikan hak pilihnya alias nyoblos.
TPS Lapas Kedungpane teregister TPS 8 Kelurahan Wates, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang. Panitia pemungutan suara, didominasi napi. Dari total 9 panitia, 6 di antaranya napi.
Kepala Lapas Kedungpane, Dedi Handoko mengatakan awalnya ada 530 pemilih yang terdaftar.
"Tapi ada yang bebas, ada yang pindah, tinggal 384 pemilih. Statusnya ada yang napi juga tahanan. Panitianya dari dalam lapas, petugas kami dibantu warga binaan pemasyarakatan (napi)," kata mantan Kalapas Kelas I Tangerang ini.
Proses pemungutan suara dimulai pukul 08.00 WIB. Sebelum hari H pemilihan, kata Dedi, pihaknya bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah melakukan berbagai sosialisasi.
"Ada 1 kali sosialisasi. Ini sebagai ajang menggunakan hak politik mereka, sangat antusias di sini," lanjut dia.
Kepala Seksi Registrasi Lapas Kedungpane sekaligus Kepala TPS 08 Ari Nirwanto, mengatakan sebetulnya ada 100 lebih penghuni yang akhirnya tidak bisa memilih.
"Ada pindahan, ada yang baru masuk. Sudah diusulkan ke KPU, tapi tidak bisa. Seharusnya karena ini TPS khusus, bisa diistimewakan (dipermudah)," tambahnya.
Di Lapas Kedungpane, kata dia, hampir tiap hari ada napi yang bebas. Untuk yang masuk, sebut Ari, biasa hari Rabu atau Kamis tiap minggunya, kiriman dari Polrestabes Semarang.
"Panitianya total 9, yang 6 orang napi. Kasusnya macam-macam, dari napi narkoba, tipikor atau pidana lainnya," pungkasnya.
Dari total 384 daftar pemilih tetap (DPT), pada 1 jam pertama, 177 narapidana tercatat sudah memberikan hak pilihnya alias nyoblos.
TPS Lapas Kedungpane teregister TPS 8 Kelurahan Wates, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang. Panitia pemungutan suara, didominasi napi. Dari total 9 panitia, 6 di antaranya napi.
Kepala Lapas Kedungpane, Dedi Handoko mengatakan awalnya ada 530 pemilih yang terdaftar.
"Tapi ada yang bebas, ada yang pindah, tinggal 384 pemilih. Statusnya ada yang napi juga tahanan. Panitianya dari dalam lapas, petugas kami dibantu warga binaan pemasyarakatan (napi)," kata mantan Kalapas Kelas I Tangerang ini.
Proses pemungutan suara dimulai pukul 08.00 WIB. Sebelum hari H pemilihan, kata Dedi, pihaknya bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah melakukan berbagai sosialisasi.
"Ada 1 kali sosialisasi. Ini sebagai ajang menggunakan hak politik mereka, sangat antusias di sini," lanjut dia.
Kepala Seksi Registrasi Lapas Kedungpane sekaligus Kepala TPS 08 Ari Nirwanto, mengatakan sebetulnya ada 100 lebih penghuni yang akhirnya tidak bisa memilih.
"Ada pindahan, ada yang baru masuk. Sudah diusulkan ke KPU, tapi tidak bisa. Seharusnya karena ini TPS khusus, bisa diistimewakan (dipermudah)," tambahnya.
Di Lapas Kedungpane, kata dia, hampir tiap hari ada napi yang bebas. Untuk yang masuk, sebut Ari, biasa hari Rabu atau Kamis tiap minggunya, kiriman dari Polrestabes Semarang.
"Panitianya total 9, yang 6 orang napi. Kasusnya macam-macam, dari napi narkoba, tipikor atau pidana lainnya," pungkasnya.
(nag)